Detikkasus.com l Labuhanbatu Sabtu (24/08/2019), Himbauan Untuk Pekerja/Buruh Se-Labuhanbatu, Bila ada yang datang perkebunan kelapa sawit, Berikan keterangan yang sebenarnya, Agar Dunia tau apa yang terjadi sebenarnya. “Langkah Rezeki Pertemuan dan maut ada ditangan Tuhan Pencipta Alam Semesta, Sepertinya hal ini mengandung unsur kebenaran yang sangat tidak diragukan lagi”.
Menurut Bernat Panjaitan SH MHum Direktur Pimpinan Daerah LSM TIPAN-RI Mengatakan “Hari kamis 22/08/2019, Sejumlah 3 orang Bule di dampingi oleh 2 orang Guide (Pemandu dari Indonesia) datang menyambangi Kantor LSM-TIPAN-RI Labuhanbatu,
Ketiga Bule ini itu kemungkinan besar berasal dari Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organization, ILO atau NGO ( Non Governmnet Organization) /Lembaga Swadaya Masyarakat Internasional. Sayangnya ketika ketiga Bule tersebut menyambangi alamat kantor LSM TIPAN-RI Posisi saya lagi berada di Kampus Universitas Labuhan Batu (ULB), Sehingga saya tidak ketemu dengan ketiga Bule tersebut. Ujar BERNAT.
Kedatangan tamu ketiga orang luar negeri itu ke Rantauprapat, Kemungkinan besar untuk memferivikasi keberadaan Buruh-buruh di Perusahaan Perkebunan Swasta dan BUMN, Yang memang rencananya akan dibawa langsung oleh LSM TIPAN-RI ke lapangan, Sehingga mata Dunia Internasional dapat mengetahui, bagaimana perlakuan pengusaha perkebunan yang sebenarnya kepada Buruh-buruhnya. Khususnya terutamanya kepada Buruh Harian Lepas (BHL). Ujar BERNAT
Walau ketiga Bule tersebut tidak bertemu dengan Pengurus LSM TIPAN-RI, Bukan menjadi kendala untuk menyatukan persepsi dalam hal membenahi situasi yang ada, “Karena dengan melalui Email Sejenis TIPAN-RI sudah menyusun rencana kunjungan berikutnya. Ujar Bernat Panjaitan SH MHum.
Untuk saat ini mungkin belum jodoh bertemu dengan mereka, Akan tetapi masih ada waktu yang lain, dan Saya bersama bung Anto Bangun, masih tetap percaya bahwa mereka akan datang kembali ke Rantauprapat, Akan agenda untuk mengetahui kondisi Buruh Perkebunan adalah agenda yang sangat penting bagi masyarakat internasional, kami hanya minta kepada seluruh Buruh Perkebunan agar dapat menceriterakan kondisi yang sebenarnya.
“Apabila mereka nanti datang untuk bertemu hingga bertatap muka dengan pihak perusahaan, Pastinya jadwal kunjungan mereka ke Kebun tidak ada kami jadwalkan”. Karena bila dijadwalkan mereka hingga bertemu dengan management perkebunan sangat diragukan akan melakukan banyak hal Rekayasa”. Ujar Bernat ( J. Sianipar )