Berita Liputan Jawa Timur – Kab Gresik, detikkasus.com – Sabtu 25/11/2017, pukul 21.00 wib, Istilah haul sebenarnya sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat kita,budaya haul di tiap daerah juga berbeda pula cara merayakanya, haul pada hakekatnya adalah mendo’akan leluhur,para wali,guru,orang tua,maupun orang alim yang ditokohkan masyatakat setempat,ada yang sekedar tahlil,istighisah,dan darus,ada pula yang dimeriahkan dengan pentas seni,tablig akbar,kirap drumband,karnafal dan berbagai macam lomba keagamaan, semua itu tergantung pada panitia pelaksana Haul dan kemampuan anggaran yang dimilikinya, acara haul waliyullah di berbagai tempat memang umumnya diadakan kegiatan dan even berbagai pola,yang intinya sekedar menarik orang agar mau berkumpul diajak do’a bersama,
Haul di Mbah Kalbakal desa Ketanen,Panceng Gresik ini,belum sampai kesana, karena ini haul pertama kali, diadakan dengan cara yang sangat sederhana,sekedar tumpengan begitu saja, siapa sebenarnya Mbah Kalbakal itu ? Keberadaanya memang tidak banyak orang yang tau, hanya orang-orang khusus yang mengetahuinya, masyarakat setempat meyakini bahwa Mbah Kalbakal adalah tokoh agama atau sesepuh desa yang pertama kali membuka area sebagai cikal bakalnya desa Ketanen pada waktu itu,karena jasa-jasanya sangat tinggi terhadap masyarakat,patutlah untuk dihauli bersama,
Wakila, Ahli kuburan atau peneliti makam wali yang tidak mau disebut namanya, ketika dalam perjalanan spiritualnya beliau mendapat petunjuk dari guru ghaibnya, “bahwa Mbah Wali Kalbakal ini adalah santri Sunan Kalijaga yang pada waktu itu di utus untuk menyebarkan agama islam didaerah Ketanen, didaerah Sorowiti,Dukun dan sekitarnya.
Selain beliau di utus untuk berdakwa, Mbah Wali Kalbakal ini juga dikenal sebagai juru sembuh atau Tabib yang bisa mengobati segala penyakit kronis,
Ada juga sarkub(sarjana kuburan) yang mengatakan bahwa Mbah Wali Kalbakal ini adalah santri dari sunan kalijaga yang terkenal sakti mandraguna, waktu itu ditugaskan untuk mengawal sunan kalijaga,karena pada saat itu Sunan Kalijaga melakukan kontemplasi dan meditasi, dalam rangka perjalanan mencari Tuhan(Allah), dan dengan bertapa di Gua Langsih, di Gunung Sorowiti,Panceng Gresik,jawa timur.
Haul pertama kali diadakan di pesarean Wali Mbah Kalbakal,di hadhiri oleh Prof.Dr.Kyai,M.Muzakkin,M.pdi,MH,Pengasuh pondok pesantren khusus rehabilitasi sakit jiwa dan narkoba “Dzikrussyifa’ Asma’ berojomusti Lamongan jawa timur, selain itu juga dihadhiri sederet orang-orang khusus,maksudnya adalah orang-orang terdekat kepala desa saja,
kehadhiran Kyai Muzakkin disambut dengan penuh suka cita oleh jamaah yang sudah menunggu sebelumnya, diantaranya ada Kepala desa Ketanen sendiri, beserta jajaran perangkatnya, ketua BPD,Kaur kesra,Takmir masjid,dan juga ada perwakilan dari masyarakat setempat,dan turut hadhir tamu undangan dari luar desa,
Acara dikemas dengan cukup sederhana,dihadiri kurang lebih sejumlah sekitar 25 -an orang, acara dibuka oleh Kepala desa Ketanen sendiri Bapak Arif,kemudian dilanjutkan dengan sambutan Kyai Muzakkin untuk menlounching atau membuka Haul yang pertama Waliyullah Mbah Kalbakal ini, kemudian acara di akhiri dengan kirim do’a bersama,
Menurut Bapak Arif kepala desa ketanen,”Haul ini sengaja dikemas dengan cara yang sederhana,tujuanyaagar masyarakat tidak terkejut(kaget)khawatir ada yang tanya,ada apa kok ramai-ramai ini,karena yang jelas keberadaan makam ini tidak semua orang bisa menerimanya, terutama bagi saudara kita yang alergi dengan tahlilan,selain itu untuk mengadakan haul besar-besaran juga dibutuhkan konsentrasi khusus, agar haul tahun depan bisa dibesarkan,sekalian sambil menunggu selesainya perbaikan sarana dan prasarana disekitar makam ini, sekarang yang penting malam ini sudah resmi dibuka sebagai kegiatan haul yang pertama,walaupun sekedar bancaan tumpeng,
Untuk kelanjutanya sebagai ujung tombak Bapak kaur kesra bisa koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melaksanakan haul yang ke dua, agar nantinya benar-benar bisa semarak dan penuh barokah,”,
ucapnya dengan penuh harap.
Selain itu Prof.Dr.Kyai,M.Muzakkin,M.pdi,MH, juga mengatakan didepan jamaah yang hadhir,
“Orang itu jika meninggal dunia dan ingin di hauli orang lain,maka haulilah Wali Allah seperti ini, haulilah nenek moyangmu,kyaimu,dan gurumu yang mengajarimu, insyaallah anak cucumu dan orang terdekatmu nanti dengan sendirinyakan akan menghaulimu”, ujarnya,saat memberikan kata sambutan di pesarean Wali mbah Kalbakal,Sabtu/25/2017.
Terkait siapa Wali Mbah Kalbakal yang sebenarnya itu ? team telusur peneliti makam wali nusantara sedang dalam proses mengumpilkan data dan referensi,agar nanti bisa dijadikan literatur dan wacana keilmuan bagi masyarakat umumnya, dan bagi warga desa Ketanen Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik pada khususnya, atas kebenaran yang hakiqi semuanya itu Wallahu a’lam, dikembalikan pada sang pencipta alam jagad raya ini,karena hanya Allah Swt, yang mengetahui pasti segala isi didunia ini,pungkasnya.
(Gus Zakky).
Sumber : Suarajcw.news.
Publish : Zainul Arifin