Jawa Timuran – Kab Lamongan, detikkasus.com – Senin 27/11/217, pukul 19 30, Wib,Haul Akbar di Pondok pesantren Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran Lamongan jawa timur di banjiri pengunjung dari berbagai daerah,mulai dari tetangga kabupaten,tetangga privinsi hingga luar jawa, ribuan alumnipun turut hadhir untuk mengikuti acara haul akbar tersebut, pesantren tertua berdiri tahun 1898 ini sudah mengeluarkan ribuan alumni, kegiatan Haul sudah berjalan satu minggu dengan di isi berbagai macam kegiatan santri, hari ini adalah puncak dari acara tersebut, setelah sholat asyar tadi ribuan pengunjung berjubel berkumpul di makbaroh K.H.Musthofa Abdul Karim untuk melakukan do’a bersama, acara diawali dengan tahlil dan di akhiri dengan do’a, oleh sederet kyai sepuh bergantian,
termasuk turut hadhir beliau KH.Salim Azhar,pengasuh pondok pesantren Rudhotut Thullab Sunan Sendangduwur yang juga syuriah NU MWC Paciran, ada lagi KH.Muhammad Zubair Umar pengasuh pondok pesantren AlMuhtadi Sendangagung,dan sederet Kyai ndalem lainya dari keluarga besar pondok pesantren Tabah sendiri,
Berikutnya adalah acara inti, yaitu setelah sholat isya’ digelar pengajian akbar, dengan dihadiri oleh pembicara Bpk KH.Husen Ilyas dari Mojokerto dan Mentri Agama Republik Indonesia Bpk Lukman Hakim Saifuddin dari Jakarta, sebagai sempurnanya acara adalah ditutup dengan do’a,
Acara berlangsung hihmat tanpa kendala apapun walaupun dalam kondisi hujan,karena sudah jauh-jauh hari panitianya sudah mengantisipasi bahwa bulan ini adalah musim hujan, maka ditempatkanlah acara pengajian akbar ini di Aula.
Bagi alumni acara haul ini ibarat menyelam sambil minum air,bisa ketemu kyai,guru-guru,teman-teman seperjuangan,dan napak tilas, atau sekedar melihat dan mengingat nostalgia perkembangan pesantren, tempat mereka nyantri dulu, momen ini sangat bermanfaat sekali,disamping para alumni bisa bersillaturrahmi ke para masyayyih dan temu kangen dengan teman seperjuangan,juga bisa menjalin keakraban diantara alumni itu sendiri,
Dalam acara tersebut turut hadir pula salah satu alumni tahun 90-an Ali Miftah dari Payaman yang dulu jadi idola santri karena pandai olah raga dan rajin mengaji,kini sukses menjadi seorang wiraswasta di daerah Solokuro dan sekitarnya, menurutnya,” Kalau ada haul seperti ini,semua pekerjaan kutinggalkan,haul saya nomor satukan”, terangnya.
selain itu hadir pula alumni periode yang sama tahun 90-an, Prof.Dr.Kyai.M.Muzakkin,M.pdi,MH, Ketua Pusat BPAN RI(Badan Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia),Ketua umum JCW(Jatim Corruption Watch)Provinsi jaws timur,yang juga pengasuh pondok pesantren khusus rehabilitasi sakit jiwa dan narkoba”Dzikrussyifa’ Asma’berojomusti,di Dusun Sekanor , Desa Sendangagung, Kec Paciran,Kab Lamongan Jawa timur ini,
Menurutnya,
“Haul adalah momen banjirnya barokah,ribuan malaikat kumpul turut berdo’a,sebagai alumni pesantren,hadir dalam acara Haul satu tahun sekali adalah sebuah panggilan,disamping datang bisa bertholabul ilmi, yang tak kalah pentingnya adalah ngalap barokahe kyai,karena percuma punya ilmu tinggi,harta benda banyak,istri cantik,jabatan tinggi,kalau semuanya itu tidak ada yang barokah sama sekali,”,ucapnya saat ditemui awak media di makam K.H.Musthofa Abdul karim,
(Senin 27/11/2017).
Untuk mengetahui lebih jelas terkait Pesantren Tabah, Pesantren ini biasa disingkat PP TABAH, pesantren tertua di Kabupaten Lamongan jawa timur, Didirikan tahun 1898 oleh KH Musthofa Abdul Karim, pesantren ini terletak di Desa Kranji Kec. Paciran Kab. Lamongan. Amat dekat dengan pesisir pantai. Tepatnya di Jl. KH Musthofa, Kranji Paciran Lamongan. Untuk mencapai lokasi, dari terminal Osowilangun, Surabaya, naik bus Armada Sakti. Minta turun di Pondok Kranji. Anda langsung berhadapan dengan gerbang masuk Pesantren di kiri jalan. Tinggal berjalan kaki sekitar 120 m, itulah pesantren TABAH Kranji Paciran Lamongan Jawa timur.
Saat ini, pesantren diasuh oleh KH Nasrullah Baqir, putra (Alm) KH Muhammad Baqir Adelan. Sejak awal berdiri, pesantren Tabah berupaya mengubah kultur masyarakat desa Kranji yang zaman itu sangat keras, suka tawuran, dan masih kental dengan sesajen (larung). Secara perlahan, pendiri pesantren mengubah kultur masyarakat menjadi kelompok agamis. Seiring perjalanan waktu, PP Tabah juga membuka berbagai pendidikan formal, mulai PAUD/TK hingga Sekolah tinggi.
Selain santri mukim yang berjumlah ratusan, ada juga siswa/i tidak mukim, berjumlah ribuan orang. Mereka setiap hari pulang pergi sekolah. Sekolah formal di PP Tarbiyatut Tholah menjadi pilihan dan favorit bagi masyarakat sekitar pantura. Utamanya mereka yang berlatar belakang organisasi Nahdlatul Ulama. Apalagi, almarhum KH Muhammad Baqir Adelan juga pernah menjadi Pengurus Syuriah PWNU Jawa Timur.
Di berbagai perlombaan kesenian dan olahraga, lembaga formal di lingkungan PP Tarbiyatut Tholabah kerap merajai Kabupaten Lamongan. Saat ini alumni PP Tabah yang berjumlah puluhan ribuan sudah tersebar di berbagai kota di Indonesia,
Muzakkin yang juga ketua paguyuban Tabib se-Asia ini membeberkan, “Alumni Tabah Kranji,telah memberikan peran besar terhadap bangsa ini,juga bermanfaat di tengah masyarakat, mereka ada yang jadi ulama/kyai,guru,
pengusaha,dosen,
pejabat,DPR/Politisi,Wartawan,aktifis,Wiraswasta sukses, dan lain-lain, jadi tidak perlu diragukan lagi keberadaan pesantren ini, bahwa mondok di Tabah kranji ini, insyaallah hidupnya manfaat dan barokah,
Tetap semangat berjuang wahai teman-teman alumni, “Tabah almamater kita,NU organesasi kita,Ahlussunnah waljamaah ajaran kyai kita, NKRI harga mati,Merdeka,
demikian kata Muzakkin dalam mengakhiri pembicaraanya dengan penuh semangat juang, pungkasnya. (Gus Zakky/Arf).