Hatim Al-Ashom Ulama besar muslimin, teladan kesederhanaan dan tawakal.

Hatim Al-Ashom Ulama besar muslimin, teladan kesederhanaan dan tawakal.

Detikkasus.com – Suatu hari ia berkata kepada istri dan 9 putrinya bahwa ia akan pergi untuk menuntut ilmu. Istri dan putri-putrinya keberatan. Karena siapa yang akan memberi mereka makan.

Salah satu dari putri-putri itu berusia 10 tahun dan hapal Al-Quran.

Dia menenangkan semua: “Biarkan beliau pergi. Beliau menyerahkan kita kepada Dzat Yang Maha Hidup, Maha Memberi rizki dan tidak pernah mati!”

Hatim pun pergi, Hari itu berlalu, malam datang menjelang. Mereka mulai lapar. Tapi tidak ada makanan. Semua mulai memandang protes kepada putri 10 tahun yang telah mendorong kepergian Ayah mereka.

Baca Juga:  Di Duga Berasal Dari Luar IPK Kayu Bulat Menumpuk Di Lokasi TPK Pondok Pusaka

Putri hapal Al Quran itu kembali meyakinkan mereka: “Beliau menyerahkan kita kepada Dzat Yang Maha Hidup, Maha Memberi rizki dan Tidak Pernah mati!”

Dalam suasana seperti itu, pintu rumah mereka diketuk. Pintu dibuka. Terlihat para penunggang kuda. Mereka bertanya: “Adakah air di rumah kalian?”.

Penghuni rumah menjawab: “Ya, kami memang tidak punya apa-apa kecuali air”.

Air dihidangkan. Menghilangkan dahaga mereka. Pemimpin penunggang kuda itu pun bertanya: “Rumah siapa ini?”.

Baca Juga:  Teladani Jiwa Kepahlawanan, STTA Adisutjipto Kunjungi Muspusdirla | Reporter : Zainul Arifin

Penghuni rumah menjawab: “Hatim Al-Ashom”.
Penunggang kuda terkejut: “Hatim, ulama besar muslimin..”

Penunggang kuda itu mengeluarkan sebuah kantong berisi uang dan dilemparkan ke dalam rumah dan berkata kepada para pengikutnya: “Siapa yang mencintai saya, lakukan seperti yang saya lakukan..”

Para penunggang kuda lainnya pun melemparkan kantong-kantong mereka yang berisi uang. Sampai pintu rumah sulit ditutup, karena banyaknya kantong-kantong uang.
Mereka kemudian pergi.

Tahukah anda siapa pemimpin penunggang kuda itu…?.

Baca Juga:  Harkamtibmas, Kasat Binmas Sambangi Lurah Sukasada.

Ia adalah Abu Ja’far Al Manshur, Amirul Mukminin.

Kini giliran putri 10 tahun yang telah hapal Al-Quran itu memandangi ibu dan saudari-saudarinya. Dia memberikan PELAJARAN AQIDAH yang sangat mahal sambil menangis, dia berkata:

“JIKA SATU PANDANGAN MAKHLUK BISA MENCUKUPI KITA, MAKA BAGAIMANA JIKA YANG MEMANDANG KITA ADALAH AL KHOLIQ?.

إذا كانت النظرة من المخلوق تكفينا فكيف بنظرة الخالق؟.

***

اللهم لا تجعل الدنيا أكبر همنا

“Duhai Allah, jangan Kau jadikan dunia sebagai kegundahan terbesar kami …”

KANTHONG UMUR – Detik Kasus (Miftah).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *