Harga Kedelai Meresahkan Pengusaha Tahu Dan Tempe Di Bondowoso

Detikkasus.com | Bondowoso – Melonjak nya Harga kedelai saat ini bikin para pengusaha tahu dan tempe di kabupaten Bondowoso Sangat ‘Resah dan kecewa kepada pihak pemerintah,karena terkesan tidak pro aktif pada nasib para pengusaha nya.(24/3/20).

Melonjak bahan pokok Kedelai tersebut,sangat dikeluhkan oleh seorang pengusaha atau pengrajin tahu di kabupaten Bondowoso.salah satunya,’sebut saja,Rifaie di ,Jl. Raya bandilan gang pringtali desa bandilan kec. Prajekan kab. Bondowoso.

Menurut M.rifaie, “Dengan adanya kenaikan harga kedelai impor dari 6.700 rupiah menjadi 8.100 rupiah per kilogram nya, Hal ini sangat berdampak pada menurunnya produksi tahu atau tempe hingga mencapai 40 %, .
karena kedelai impor adalah sebagai bahan baku tahu dan tempe sudah naik harganya sejak 2 bulan terakhir ini.

Baca Juga:  HUT RI ke 73, Polres Bojonegoro Berikan SIM Gratis Kepada Difabel

Lanjut M.R , “Dulu waktu harganya masih 6.700 rupiah per kg,para usaha tahu dan tempe masih enak mas.dan bisa memperkerjakan warga yang menganggur.Sekarang malah sebalik nya mas,ini terkesan pengusahanya yang akan gulung tikar nantinya dengan kenaikan harga yang cukup melambung tinggi tesebut, dampaknya harga kedelai impor dikalangan pengerajin tahu dan tempe, yang kebanyakan sebagai industri rumah tangga.”ujarnya.

Baca Juga:  Detik Kasus | Hasil Razia Kafe, Gabungan Dari Pol PP, Denpom, Kodim, Polres Kabupaten Mojokerto' Petugas berhasil Amankan 405 Miras Sabtu 22 Juli 2017.

M.rifaie “walaupun terjadi masalah kenaikan bahan baku kedelai, produksi tahu tetap berjalan normal guna memenuhi kebutuhan konsumen dan melayani masyarakat sekitar,meskipun dengan rasa cemas.

“Harga kedelai impor mengalami peningkatan. Sementara, harga jual tahu dan tempe tetap murah dan tidak ada perubahan.Meskipun keuntungan tipis yang penting hasilnya barokah mas,dan kami produksi hanya untuk memenuhi permintaan masyarakat serta pelanggan kami yang sudah kontinyu,” paparnya.

Namun demikian di kalangan pengrajin tahu yakin tidak akan mampu bertahan lama jika harga kedelai impor naik sampai menjadi Rp 8.100 per kilogram. Sebab, biaya produksi lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual nya.

Baca Juga:  LKNU Bondowoso Gelar Donor Darah, Berikut Jadwal dan Lokasinya

“Oleh karena itu, kami para pengrajin tahu mengharapkan Pihak pemerintah lebih Pro aktif lagi terhadap harga bahan pokok dan juga dapat menekan harga kedelai impor hingga posisi normal yakni 6.800 rupiah per kilogram,”cetus nya.

‘Namun jika harga kedelai mencapai 8.300 rupiah per kilogram, ” kemungkinan para pengusaha tahu dan tempe akan tutup atau mogok produksi,dari pada usaha kami akan gulung tikar nantinya.(GT-Nang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *