Detikkasus.com | Ansori korban pemukulan Orang Tak di Kenal dilokasi SPBU 14.292.645 Selensen pada Senin (5/6/2023) melakukan fitnah, serta menyampaikan kabar bohong ke sejumlah media. Apa yang disampaikan Ansori tentang peristiwa yang dialaminya, tidak diketahui sebabnya oleh pihak SPBU, bahkan pihak SPBU yang menyelamatkan Ansori dari pemukulan tersebut.
Pada paragraf satu:
Manager SPBU Selensen selalu menggunakan Hak jawab
Jawaban:
Dapat kami jelaskan dalam pemberitaan pada paragraf satu kami jawab, saya sebagai manager SPBU Selensen selalu menggunakan Hak jawab adalah, dalam upaya memenuhi keberimbangan berita berita yang ditulis Ansori memuat hoax dan kabar bohong, sebab setiap pemberitaan yang dibuat Ansori terbit di media online terkait SPBU Selensen yang saya kelola, berisikan ujaran kebencian dan fitnah tanpa mengedepankan unsur kebenaran. Hal itu sesuai dengan sejumlah berita di media online tayang hari Kamis (8/6/2023) kami duga berita tersebut dibuat Ansori dan diterbitkan oleh Detik Kasus Com, wahanariau WordPress, Hukum Kriminal Com, Jejak Kasus Info, Jejak Kasus Tv Com dan Radar Bangsa Tv Com. Dari berita yang terbit itu isinya sama semua dan tidak memuat pernyataan kami dari pengelola SPBU Selensen, sehingga hak jawab ini kami buat.
Pada paragraf Dua:
Tulisan yang dibuat Ansori menuduh kalau SPBU Selensen mengisi jerigen adalah ilegal…..
Jawab:
Dapat kami jelaskan tentang isi berita yang dibuat Ansori pada paragraf dua adalah tidak benar, sebab, pengisian jerigen yang dilakukan di SPBU tidak mengganggu aktifitas pelayanan kendaraan masyarakat yang mengisi bahan bakar minyak di SPBU Selensen, selain itu juga, penjualan BBM menggunakan jerigen di SPBU Selensen dibatasi, hal itu juga sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masyarakat mandiri, seperti pertanian, perkebunan, transportasi air, nelayan dan pada intinya kebutuhan masyarakat diajukan ke SPBU Selensen dibatasi sesuai dengan kode QR dari Mypertamina.
Paragraf Tiga:
Manager SPBU 14.292.645 Ary Apriansyah diduga menjual BBM bersubsidi secara terang terangan menggunakan jerigen 35 liter dan mobil pick up….
Jawab:
Dapat kami jelaskan tentang pelayanan di SPBU Selensen sudah sesuai dengan prosedur penyaluran BBM bersubsidi, dan penyaluran BBM non kendaraan (Surat rekomendasi) ke SPBU Selensen sudah sesuai dengan kode QR diterbitkan dari Mypertamina, penyaluran BBM non kendaraan tersebut memang menggunakan jerigen dan jumlahnya dibatasi sesuai kuota permintaan tertera jumlahnya pada kode QR diterbitkan Mypertamina.
Pada paragraf Empat:
Pembayaran pengisian BBM jenis bio solar dan pertalite juga langsung kepada manager SPBU bernama Ary Apriansyah….
Jawab:
Pembayaran dari masyarakat untuk penyaluran BBM non kendaraan di SPBU Selensen diterima oleh operator pompa bukan lewat manager SPBU seperti yang tulis disebutkan oleh Ansori tersebut. Penyaluran untuk non kendaraan tetap sesuai prosedur yaitu batas penyaluran BBM sesuai dengan kode QR Mypertamina. Orang sekitar kampung yang disebutkan oleh Ansori dalam berita tentang pembayaran BBM non kendaraan di SPBU Selensen orangnya adalah fiktif. Sebab, dapat kami jelaskan, seluruh isi berita pada paragraf empat adalah kabar bohong tentang harga BBM melebihi standar penjualan yang ditetapkan oleh pemerintah di SPBU Selensen.
Pada paragraf Lima, enam dan paragraf tujuh:
Korban karena selalu mengetik kegiatan oknum SPBU Selensen dan mampir di SPBU Selensen mencari toilet….
Jawab:
Dapat kami jelaskan, paragraf Lima, enam dan paragraf tujuh adalah catatan kronologi yang dibuat oleh Ansori sebagai korban pemukulan dalam berita tersebut, semuanya tidak mengandung kebenaran, sesuai dengan keterangan yang saya peroleh di lapangan, Ansori yang dipikul OTK saat itu tidak menjelaskan identitasnya sebagai wartawan, Ansori turun dari mobil bus ALS berkeliling SPBU Selensen sambil mengambil gambar menggunakan handphone, Ansori petantang petantang seperti orang mabuk, yang memancing kegaduhan masyarakat setempat di SPBU Selensen dan setelah Ansori berkeliling SPBU Selensen dia langsung masuk kedalam mobil bus.
Karena Ansori memancing keributan di SPBU Selensen dengan warga sekitar, maka sopir bus menyarankan kepada Ansori agar turun dari bus serta menyelesaikan masalahnya dengan orang yang sedang berada di SPBU Selensen itu, pada saat itulah masyarakat gaduh akibat Ansori tidak mau turun dari bus dan pihak sopir terus menyarankan Ansori untuk turun, setelah Ansori turun dari mobil bus ada OTK yang memcuil pipi Ansori namun, Ansori marah marah sambil berteriak dan saat itulah terjadi pemukulan terhadap Ansori yang pelakunya tidak saya ketahui. Namun saat itu, Ansori juga melakukan pemukulan kepada orang tersebut. Berdasarkan informasi masyarakat sekitar SPBU Selensen, orang yang dipikul Ansori dan membalas pukulan Ansori bukan orang daerah Selensen tidak diketahui siapa orangnya, memang ramai yang berkumpul mungkin satu dari orang itulah yang memukul Ansori.
Setelah saya mengetahui kalau Ansori berkelahi di SPBU Selensen dan mengetahui kalau Ansori mengalami luka di bagian kepala, dari SPBU Selensen menghubungi polisi dan Babinsa agar Ansori mendapatkan perlindungan sebab, pihak SPBU Selensen tidak mampu melerai perkelahian dan saat itulah polisi dibantu TNI mengamankan Ansori dari kejadian itu, namun ketika polisi sudah tiba saat itu, para warga yang berkumpul sudah membubarkan diri, bukan polisi dan TNI yang melakukan pemukulan, melainkan polisi dan TNI yang membawa Ansori ke puskesmas untuk melakukan pengobatan dan biaya berobat tersebut dibayarkan oleh SPBU Selensen, tidak benar kalau handphone Ansori ingin dirusak oleh TNI, pernyataan Ansori adalah fitnah kepada anggota TNI dan Polisi yang membantunya.
“Polisi dan TNI yang jelas jelas mengamankan Ansori dari perkelahian itu,”
Paragraf sembilan:
Polisi dari Polsek Kemuning Kabupaten Inhil-Riau pada saat kejadian….
Jawab:
Dapat saya jelaskan pada paragraf sembilan, berita yang bersumber dari Ansori mengaku sebagai korban,
Saya tidak tau persis kejadian awal Ansori berkelahi di SPBU Selensen, namun dapat kehadiran polisi dan TNI di SPBU Selensen merupakan permintaan dari pihak SPBU Selensen untuk menghentikan perkelahian Ansori di SPBU Selensen, tidak benar kalau kalau polisi dan TNI melakukan pembiaran kepada Ansori yang sedang berkelahi di SPBU Selensen. Bahkan, Polisi dan TNI lah yang berhasil mengamankan Ansori dari perkelahian di SPBU Selensen serta Polisi dan TNI yang membawa Ansori berobat ke puskesmas biaya berobat dibayarkan dari SPBU Selensen.