Hadiri Pembukaan Latihan Gabungan, Danrem 081/DSJ Bicara Dampak Serius Karhutla

MADIUN I detikkasus.com – TNI-Polri di Jawa Timur menggelar latihan gabungan tentang kemampuan SAR dan penanganan Karhutla. Dalam latihan itu juga melibatkan unsur dari BPBD dan Dinas Kehutanan.

Upacara pembukaan dalam latihan itu diselenggarakan di area Waduk Bening Widas yang berada di wilayah Saradan, Kabupaten Madiun, Rabu (7/4/2021). Bertindak sebagai Irup yaitu Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta.

Dikatakan Kapolda, bencana alam dan Karhutla menjadi perhatian khusus, baik oleh Presiden, Joko Widodo, Panglima TNI dan Kapolri, karena wilayah Indonesia tidak luput dari adanya berbagai bencana alam.

Baca Juga:  DANREM 082/CPYJ GOWES BERSAMA LCC DAN IMM TOYOTA

“Sehingga dalam mengatasi permasalahan tersebut diperlukan sinergitas antara TNI-Polri dan pemerintah daerah dalam penanganannya,” ujarnya.

Kapolda berharap, dengan adanya latihan itu, para peserta dapat meningkatkan kemampuan dan sinergitasnya dalam penanganan bencana alam.

Sebelum mengakhiri amanatnya, Kapolda mengajak semua pihak untuk memperkuat silaturahmi, sinergitas dan mengucapkan selamat berlatih kepada para peserta latihan gabungan tersebut.

Baca Juga:  Pasmar 2 Lakukan Pencanangan Pembangunan Zona Integritas

Danrem 081/DSJ, Kolonel Inf Waris Ari Nugroho yang turut menghadiri kegiatan itu, menyambut baik dan mendukung dengan diselenggarakannya latihan gabungan tentang kemampuan SAR dan penanganan Karhutla.

Karena menurutnya, Karhutla merupakan ancaman serius yang perlu diambil langkah-langkah yang tepat. “Karhutla harus dapat diantisipasi dan ditangani secara cepat dan tepat,” ujarnya.

Berbagai dampak dari Karhutla dapat menyebabkan rusaknya ekosistem dan menyebabkan musnahnya flora dan fauna yang tumbuh atau hidup di hutan.

Baca Juga:  Kodim 0812 Lamongan Gelar Latihan Menembak di Jotosanur

“Selain itu, dampak lainnya akan mengakibatkan terjadinya pemanasan global, penggundulan hutan atau lahan, berkurangnya sumber air bersih, serta dari asap yang ditimbulkan dapat mengakibatkan berbagai penyakit pernafasan (ISPA) dan menggangu transportasi udara,” jelasnya.

Untuk itu, Dia menghimbau kepada masyarakat untuk peduli dan dapat melakukan upaya deteksi dan cegah dini terhadap berbagai hal yang dapat menyebabkan terjadinya Karhutla, seperti dengan tidak melakukan pembakaran lahan secara liar.

Rep : Arw / Fadhil / Anang Sastro.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *