Gubernur Sutarmidji: Ajak Tingkatkan Kualitas Pemuda Muslim untuk Masa Depan

Sabtu, 25 Maret 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pontianak I Detikkasus.com – Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., bersama Sekda Prov Kalbar dr. Harisson, M.Kes., melanjutkan Safari Tarawih berjamaah pada bulan Ramadhan 1444 H kali ini di Masjid An-Naim yang terletak di Komplek Kantor Gubernur Kalimantan Barat pada Jumat malam (24/3/2023).

Masjid yang diresmikan kembali oleh Gubernur Sutarmidji pada tanggal 27 Januari 2023 setelah dilakukan pelebaran dan pemugaran ini tampak megah dan indah. Beragam ornamen islami menghiasi dinding masjid tersebut, termasuk sifat – sifat mulia Allah subhanahu wata’ala yang kita dikenal dengan asmaul husna.

Pada kesempatan ini, Gubernur Sutarmidji berkesempatan menyampaikan kultum sesaat sebelum shalat tarawih dilaksanakan.

“Beberapa hal yang ingin saya sampaikan agar umat islam maju dalam segala hal. Orang cerita masalah korupsi, indeks persepsi korupsi yang terbaik Finlandia, Norwegia dan Swedia. Terkait pendidikan lagi – lagi Finlandia. Kenapa lebih banyak bukan negara – negara islam. Harus kita renungkan bersama”, ujarnya.

Ia menilai hal ini karena ada nilai – nilai positif yang mulai luntur yang seharusnya tertanam pada diri seorang muslim sejati.

Baca Juga:  MK Kukuhkan Desa Mekar Sari Sebagai Desa Konstitusi Pertama di Pulau Kalimantan

“Kita kaji semua ada di dalam alquran. Contohnya, ketika mengukur indeks mempengaruhi kesuksesan seseorang.
Pertama Kejujuran, konsep dalam islam kita kenal dengan Al Amin. Inilah gelar yang didapat oleh Rasulullah karena kejujurannya. Ini yang utama. Bukan orang yang di perguruan tinggi paling hebat ataupun meraih IPK tertinggi. Indeks persepsi mereka bagus, pendidikan juga bagus. Namun apabila tak memiliki kejujuran, sama saja bohong”, ungkap Sutarmidji

Ia melanjutkan untuk yang kedua adalah Disiplin. Dimana konsep kedisiplinan ini sudah diterapkan oleh agama islam, dimana seorang muslim diwajibkan sholat tepat waktu, juga tidak menunda – nunda pekerjaan.

“Yang ketiga adalah dukungan orang terdekat. Dimana untuk memperoleh keberkahan adalah dengan memuliakan orang terdekat kita, misalnya memperlakukan kedua orang tua kita dengan baik. Kemudian di dalam islam juga sedekah diutamakan dengan orang terdekat dulu”, tuturnya.

Baca Juga:  Gubernur Kalbar Sambut Kedatangan Presiden Joko Widodo

Lanjutnya pria kelahiran Pontianak ini menilai untuk indikator yang keempat barulah skill (kemampuan).

“Kemampuan ini pun ada dalam islam. Walaupun di negeri cina, kita boleh menimba ilmu. Walaupun pemeluk agama islamnya, tak sebesar di indonesia”, terangnya.

Dirinya mengingatkan kembali bahwa semua ini harus tertanam pada diri – diri seorang muslim sejati.

“Kita harus sampaikan ini kepada anak – anak muda kita. Saya khawatir apabila SDM rendah. SDA akan habis, namun SDM lah yang akan menjawab kebutuhan kedepannya. Misalnya SDA habis, masih ada energi terbarukan. Kalau tidak kita akan jadi penonton. Jangan sampai anak cucu kita tak siap. karena tantangan kedepan akan jauh lebih berat”, pesannya.

Namun, terkait hal tersebut dirinya tetap optimis semua itu bisa diwujudkan apabila setiap orang mampu menyelaraskan antara hati dan perbuatannya.

“Hal ini (menyelaraskan hati dan perbuatan) memang tak mudah, sehingga memang berat tugas kita menanamkan 4 hal tersebut. Jangan sampai terjadi di generasi muda kita kedepan, jangan lengah. Ini bahaya bagi umat islam. Jangan sampai umat islam jadi penonton. Kita tetap menjaga harmonisasi. Bukan untuk pertentangan (perpecahan) tapi agar kita mampu bersikap adil, saling menghargai dan menghormati”, tambahnya.

Baca Juga:  Kunjungi Desa Sekura, Gubernur Sutarmidji Dorong Akselerasi Pengembangan Bumdes

Kemudian kepada para da’i saya juga mengajak untuk menyampaikan kajian yang tak menimbulkan perpecahan, melainkan mengedepankan ukhuwah islamiyah.

“Ini yang harus disampaikan, agar orang tertarik dengan islam. Penting mengkaji hal – hal yang kita anggap remeh yang kita jalani di kehidupan sehari- hari, contohnya hukum waris atau misalnya hukum pernikahan. Kalau sampai salah, ini bahaya, hal kecil yang kita tak sadar. Bisa mendzolimi orang lain. Jadi saya mengajak kepada para da’i untuk berdakwah bukan untuk mencari popularitas, tapi mengedepankan ukhuwah serta konteks (isi dakwah) yang memang bermanfaat bagi kehidupan umat”, tutupnya.

(Hadysa Prana )

Sumber : Biro Adpim Setda Prov Kalbar

Berita Terkait

Belasan Pengurus DPC Demokrat Tanjab Barat Mengundurkan Diri
Dukung Program Asta Cita Presiden, Polresta Cirebon gelar Pembinaan Ekonomi Kreatif bagi Anak Jalanan
Nah!! Muhtar AB Sekretaris DPC Demokrat Tanjabbarat, Mundur
DPP LSM Bangaspati Angkat Bicara!!, Pemdes Rambatan Wetan resmi Dilaporkan ke Kejari Indramayu
PJ bupati Tanjab Barat selalu Dinas Luar jadi Sorotan, Ini Jawabannya 
Tiga Unsur Elemen Bersatu untuk Ormas GMPAR di Kabupaten Indramayu
Bentuk UPTD PPA, Komitmen Pemkab Cirebon Lindungi Perempuan-Anak dari Kekerasan
Seruan Pj Bupati Cirebon Saat Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 Tahun 2024

Berita Terkait

Kamis, 7 November 2024 - 12:57 WIB

Belasan Pengurus DPC Demokrat Tanjab Barat Mengundurkan Diri

Kamis, 31 Oktober 2024 - 20:05 WIB

Dukung Program Asta Cita Presiden, Polresta Cirebon gelar Pembinaan Ekonomi Kreatif bagi Anak Jalanan

Rabu, 30 Oktober 2024 - 22:50 WIB

Nah!! Muhtar AB Sekretaris DPC Demokrat Tanjabbarat, Mundur

Rabu, 30 Oktober 2024 - 21:23 WIB

DPP LSM Bangaspati Angkat Bicara!!, Pemdes Rambatan Wetan resmi Dilaporkan ke Kejari Indramayu

Selasa, 29 Oktober 2024 - 19:03 WIB

PJ bupati Tanjab Barat selalu Dinas Luar jadi Sorotan, Ini Jawabannya 

Berita Terbaru

Berita Terkini

Sujadi Saddat Mangkir Lagi dari Panggilan Ke Dua Bawaslu

Kamis, 7 Nov 2024 - 22:04 WIB