Detik kasus.com l Situbondo dalam rangka memperingati hari kemerdekaan republik Indonesia yang ke 75 tahun. GP Sakera bersama team Pemangkar yang dipimpin oleh Ketua umum GP Sakera Syaiful Bahri ziaroh ke makam Pahlawan Nasional K.H.R. As’ad Syamsul Arifin Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo. Minggu ( 16/08/2020/
GP Sakera Bersama team sampai di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Menemui nyai hj.isya’iyah As’ad Syamsul Arifin untuk Sowon dan Memohon ijin untuk meletakkan Bendera merah putih di Makam Pahlawan Nasional K.H.R As’ad Syamsul Arifin.
selanjutnya GP Sakera bersama team ziaroh ke makam Pahlawan Nasional K.H.R As’ad Syamsul Arifin dengan membaca Tahlil bersama dan Do’a bersama serta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya.
Pondok pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo memaparkan , ada tiga fase peran Kiai As’ad Syamsul Arifin, menanamkan cinta tanah air dan semangat jihad melalui Pesantren dan barisan kerakyatan.beliau menanamkan nilai – nilai cinta tanah air melalui Pesantren bersama Ayah handanya , Kiai Syamsul Arifin pada tahun 1914. Kiai As’ad Syamsul Arifin bersama ulama NU membentuk Sabilillah dan Hizbullah, bahkan Kiai As’ad Syamsul Arifin menjadi pemimpin Sabilillah di Jawa bagian timur.
Pada era kemerdekaan, Kiai As’ad Syamsul Arifin menggunakan Pesantren Sukorejo sebagai Pusat Perjuangan. di masa itu Pesantren Sukorejo sebagai tempat berlatih baris – berbaris di masa kemerdekaan. Kiai As’ad Syamsul Arifin bergerak memimpin pelucutan tentara Jepang di Garahan Jember ( sekitar September – Oktober 1945) kiai As’ad Syamsul Arifin dan pasukannya ikut berjuang melawan Sekutu pada November 1945 di Surabaya.
Ketua umum GP Sakera Syaiful Bahri Mengatakan ,” Assalamualaikum wr wb . saudara – saudara saya Para Pemangkar , kalian saya ajak ziaroh ke makam Pahlawan Nasional K.H.R As’ad Syamsul Arifin di samping dalam rangka memperingati hari kemerdekaan republik Indonesia yang ke 75 tahun kalian saya ajak seakan – akan kalian pada saat itu sedang merebut kemerdekaan, sekarang terik panas matahari , kita sudah merasa sudah tidak kuat , bayangkan pada saat kiai dulu memperjuangkan kemerdekaan republik Indonesia masuk hutan Keluar hutan sambil menahan lapar dan haus Demi Kemerdekaan.agar anak cucu kita merasakan nilai – nilai dari Kemerdekaan.ketika pada saat itu mereka tertindas . maka renungkanlah Perjuangan – Perjuangan beliau pada masa itu. selain Penghormatan, kita pada beliau jadi resapilah dan renungkanlah.
” Siap menjaga NKRI, siap menjaga Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo,” Allahu Akbar”. Tegas Ketua umum GP Sakera Syaiful Bahri. ( Ozi S.one )