Detikkasus.com | Artikel
Siapa yang tak kenal dengan Gibran rakabuming raka, ia adalah putra sulung dari bapak presiden joko widodo. Ia dikenal sebagai sosok pengusaha dan seorang putra yang sangat mandiri yang sudah terbukti memiliki usaha katering yang diberi nama chili pari, dan juga ia memiliki usaha kuliner martabak yang disebut markobar. Dengan latar belakang sebagai seorang pengusaha, gibran ingin menunjukan kontribusinya kepada masyarakat melalui kebijakan politiknya.
Tidak hanya gibran yang mempunyai latar belakang sebagai sosok pengusaha namun mendikbud kita nadiem makarin juga memiliki latar belakang yang sama, yang mana ia diberi kepercayaan oleh bapak jokowi untuk menjadi mendikbud yang baru ini. Presiden jokowi menaruh harapan besar kepada mendikbud baru Nadiem Makarin untuk memberikan kualitas pendidikan yang merata di seluruh Indonesia. Dan ini mungkin juga berlaku sama terhadap putranya Gibran, pasti bapak jokowi juga menaruh harapan besar terhadap putra sulungnya.
Sebelum mantap mendaftar maju menjadi Calon wali kota Solo, Gibran melalui beberapa proses. Ia pun telah resmi menjadi anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP sebagai tiket maju menjadi calon orang nomor satu di Solo itu. Meski berstatus anak Jokowi, PDIP memastikan tidak memberikan keistimewaan kepada Gibran.
Saat mengetahui hal ini presiden jokowi tak mau berkomentar banyak mengenai putra sulungnya ini yang mendaftar pilkada solo. Menurut dia, hal itu adalah keputusan gibran sendiri untuk terjun ke dunia politik. “Kan sudah saya sampaikan bolak-balik. Bahwa itu sudah menjadi keputusan . tanyakan langsung ke anaknya.” Kata Jokowi kepada wartawan di Tol Layang Jakarta-Cikampek Jawa Barat, Kamis (12/11/2019).
Gibran sendiri sudah mengutarakan niat mengikuti jejak ayahnya menjadi politikus pada akhir 2018. Namun, menurutnya semuanya harus dilakukan secara bertahap. Gibran mengaku ingin masuk ke dunia politik berawal dari pekerjaannya sebagai pengusaha. Karena menjadi pengusaha yang mengepalai orang banyak merupakan awal dari kekuasaan, dia bermaksud melakukan ekspansi kekuasaan.
“Kalau ingin menyentuh banyak orang, ya harus terjun ke dunia politik, kebijakan yang pro-rakyat, sehingga bisa menyentuh banyak orang, karena pengusaha yang sukses itu harus ada yang namanya pengembalian ke masyarakat,” tegasnya.
Akankah keputusan Gibran terjun ke dunia politik ini merupakan langkah awal dari Jokowi untuk membangun dinasti politik? Entahlah hanya waktu yang bisa menjawab. Namun sekarang ini, seperti yang kita ketahui Gibran berpolitik karena kehendak ia sendiri namun banyak orang yang berpirkir bahwa mungkin bisa saja ini adalah strategi jokowi dalam membangun dinasti politik. Karena anak dan menantu yang sama-sama terjun ke ranah politik.
Dinasti politik pemimpin negara sudah dimulai sejak dulu, yang mana ‘Sukarno membawa Megawati Seokarnoputri dalam politik Indonesia dan berhasil menjadi presiden ke-5. Kini Megawati sedang mempersiapkan anak-anaknya untuk masa depan politiknya.
Seoharto hendak mendapuk Siti Hardijanti Hastuti sebagai presiden. Namun Suharto keburu lengser. Kini Tutut tengah menjadi Ketua Fraksi Partai Golkar.
SBY mengandalkan Agus Harimurti Yudhoyono dalam persaingan kepala daerah dan kepala negara. Agus diprediksi ikut pilpres 2024.
Jokowi, putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka menyatakan kesiapannya dalam bursa pemilihan Wali Kota Solo’ yang dikutip oleh Tirto.
Jika Jokowi memang ingin membangun dinasti politik, maka ia harus meniru praktik dinasti para presiden terdahulu yang berkuasa atas partai. Namun sekarangpun Jokowi tidak menguasi partai. Hal ini juga disadari oleh Gibran dalam sebuah pernyataannya yang dikutip Kumparan Maret Lalu. Namun, Gibran juga menyebutkan “Kasihan rakyatnya kalu ada dinasti”.
“Dinasti apa? Bapak saja enggak punya partai, kok pengen (bikin) dinasti,” ujar Gibran usai ‘Fun Opening Sang Pisang X Markobar’ di jalan Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (11/03/2018) seperti yang dilansir oleh Tirto.
“Saya sama sekali tidak ingin berpolitik. Kayak gini aja menjadi pengusaha, uangnya jelas, tidur enak, dari pada uangnya banyak tidak bisa tidur,” ujar Gibran seperti dilansir Merdeka (12/1/2016).
Gibran awalnya tidak ingin terjun ke dunia politik, karena awal-awal dulu ia selalu menjawab tidak tiap ditanya mengenai politik. Karena dia berfikir hanya akan menjadi sosok pengusaha sukses. Namun sekarang ia sudah berubah pikiran, ia mengaku siap menjadi pemimpin daerah.
Jika Jokowi memang bisa menguasai partai, setidaknya dia sudah punya satu orang yang telah disiapkan, yakni Gibran putra sulung pengugasaha kesayangannya.
Dinasti politik adalah praktik yang lazim di Indonesia dan kerap dipandang tak sehat. Jika keluarga menguasai berbagai lini jabatan partai dan publik, ada potensi konflik kepentingan dari masalah penempatan jabatan hingga anggaran. dinasti politik berbanding lurus dengan meningkatnya dinasti korupsi. Dinasti politik berdampak buruk pada peralihan kekuasaan dan sistem demokrasi.