Detikksus.com | Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Serdang Bedagai Tanjung Beringin
Geram dengan pemerintah yang tak peka, warga di Desa Pekan Tanjung Beringin Jalan Kapten Wan Rahmat Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara menanam pohon pisang di tengah jalan. Pohon pisang ditanam warga di jalan yang rusak , tepat di sepanjang badan jalan minggu (7/10).
Di jalan ini, kondisinya memang rusak. Banyak lubang yang ada di jalan dan nyaris tanpa perhatian. Terlebih, di jalan itu sering dilewati truk bermuatan buah sawit dari pihak pengusaha yang ada dikecamatan Tanjung Beringin dengan tonase besar.
Saat dikonfirmasi warga yang tak mau nama nya disebutkan mengatakan pada wartawan,jalan ini sudah bertahun tahun rusak dan sebelumnya camat Tanjung Beringin Drs.Zulfikar berjanji pada kami akan menimbun jalan tersebut dengan sirtu namun hingga saat ini belum ada sama sekali yang ada hanya timbunan pecahan batu bekas bangunan dari salah satu perusahaan itu pun tidak merata,sementara jalan jalan didesa di kecamatan tersebut seperti Desa Mangga Dua dan Desa Suka jadi telah diperbaiki dengan Hotmix.Jalan ini yang merupakan pusat kota Bedagai yang salah satunya pelengkap nama Serdang Bedagai dibiarkan begitu saja,ungkap warga dengan nada kesal.
Ketika dikonfirmasi pada Camat Tanjung Beringin melalui via ponsel tentang hal itu mengakui atas sirtu tersebut pada warga.saya Red^Zulfikar saat itu langsung menghubungi Dinas PUPR sergai dan mereka mengatakan harap bersabar terkait tentang pengusaha PT.Indah Ponchan,zulfikar mengatakan mereka sudah lama kita surati tentang CSR sesuai ketentuan perusahaan,ungkap Zulfikar.Sementara Kades Pekan Tg.Beringin ketika disinggung mengenai pengutipan retribusi pajak mingguan atau dikenal pekan jum,at tidak ada menerima dari hasil pengutipan retribusi tersebut untuk kas desa dan itu dipegang oleh salah seorang oknum dari LKMD ungkap Kades.
Menanggapi hal tersebut Ketua NGO HDIS Aswad sirait berharap pada pemerintah untuk melakukan perbaikan pada jalan tersebut,ditambah aswad sirait juga menegaskan dari hasil pengutipan retribusi pada pedagang tradisional (Pekan Jum,at) itu harus jelas kemana dana nya yang dikutip paling tidak dari hasil pengutipan itu bisa digunakan untuk penimbunan jalan tersebut karena dari Desa untuk desa.Ketua NGO HDIS menambahkan jika tidak ada penjelasan dari hasil retribusi kemana dan berapa jumlahnya kegiatan itu dinilai pungli dan ingin memperkaya diri pribadi oleh oknum tersebut,ujar Aswad.(@$)