Detikkasus.com | Labuhabatu Selasa (30/07/2019). Aksi damai yang dilakukan Mahasiswa didepan kantor DPRD Kabupaten Labuhabatu Provinsi Sumatera Utara, Menjadi suatu hal sangat miris karena “Generasi Pemerhati Labuhabatu hanya bisa seperti anak jalanan, Mereka tidak bisa memasuki ruangan paripurna DPRD Labuhabatu, Untuk menyampaikan lima butir aspirasi masyarakat yang sangat layak untuk dibahas bersama dengan DPRD Labuhabatu”.
Hanya karena reses atau kunjungan kerja anggota DPRD Labuhabatu, Akhirnya mahasiswa rela diterpa triknya sinar matahari disiang bolong, dan hanya untuk menyampaikan kritik pedas, Bahwa anggota DPRD Labuhabatu sangat Gagal dalam upaya mensejahterakan seluruh rakyat yang ada disemua wilayah titik dusun se-Kabupaten Labuhabatu.
MHD ALWI ALFAN Perwakilan dari seluruh anggota DPRD Labuhabatu hanya bisa menerima cendra mata, Sekaligus menampung Aspirasi dari anak mahasiswa Generasi Pemerhati Labuhabatu ditengah badan jalan raya lintas kota Rantauprapat, Seperti yang bisa kita lihat bersama dipoto terlampir.
Sejatinya DPRD itu seharusnya dipergunakan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat, Bukan untuk kepentingan pribadi dan atau partainya, Sehingga aspirasi rakyat untuk memajukan diwilayah dapil masing-masing dapat terlaksana.
Kunjungan kerja DPRD diakhir habis masa jabatannya hanya menghamburkan atau menghabiskan uang rakyat yang sangat begitu besar nominal pengeluaran berkisar 20 jt per anggota DPRD.
Selama lima tahun masa jabatan 2014-2019 DPRD Labuhabatu tidak mengerti atau paham akan fungsi dan tugasnya sebagai legislasi untuk membuat PERDA kemajuan daerah Kabupaten Labuhabatu.
Aksi damai yang dilakukan Mahasiswa Generasi Pemerhati Labuhabatu, Sangat kecewa karena hanya bisa menyampaikan aspirasi masyarakat ditengah badan jalan raya kota Rantauprapat, Akan turun kembali jalan dengan massa yang lebih besar lagi, Ujar Fadli Ritonga Kordinator lapangan aksi mahasiswa. ( J. Sianipar )