Bangka-Belitung Detikkasus.com –
Forlabb Bateng melakukan audiensi dengan Bupati Bangka Tengah (Bateng) Algafry Rahman terkait wacana pembangunan PLTT di Pulau Gelasa, Desa Batu Beriga Kecamatan, Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Senin (27/11/2023) pukul 09.15 WIB di kantor Bupati Bateng.
Forlabb Melakukan Audiensi dengan Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman mengenai Wacana Pembangunan PLTT di Pulau Gelasa, Desa Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Senin (27/11/2023) di Ruang Rapat Sekda Bateng. (foto: dani).
Bupati Bateng mengatakan bahwa hal ini baru baru wacana saja. “Awalnya saya terkejut, tiba- tiba PT Thorcon sudah masuk ke Batu Beriga bahkan sudah bermitra dengan Universitas Bangka Belitung (UBB).
“Saya mendapat laporan bahwa ada perusahaan yang sudah melakukan sosialisasi. Saya sebenarnya, marah kok ada perusahaan masuk tapi saya tidak mengetahui saat di tanya masyarakat,” kata Bupati saat audiensi.
Bupati harus mengetahui apa yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Kita harus mengetahui situasi dan kondisi apapun di masyarakat.
Kita ikut mendampingi Pj Gubernur Babel Suganda saat program Pemerintah Provinsi Gule Kabung di Desa Batu Beriga beberapa waktu yang lalu.
Ada sosialisasi pihak PT Thorcon mengajak Dewan Ekonomi Nasional (DEN) dan Bapeten. ” Saya hadir ikut mendampingi Pj Gubernur Suganda saat itu, ada juga ketua DPRD Bateng,” terang Algafry.
Kita juga pernah di undang Kemendagri membahas soal wacana PLTT di Pulau Gelasa Bangka Tengah.
Kemudian, Kemendagri menyurati Sekda Babel. Surat dari Dirjen Kewilayahan Kemendagri. Sekda Babel menyurati Pemkab Bateng untuk menandatangani kerjasama agar ada dasar hukumnya. Dalam MOU dengan pihak PT. Thorcoon kita hanya mengikuti arahan Kemendagri bukan inisiatif Pemkab Bangka Tengah.
Algafry juga menjelaskan kita diminta menjadi pendamping dalam hal edukasi, sosialisasi. “Kemendagri mengusulkan untuk menjalin MOU dengan swasta agar nanti ada dasarnya,” terang bupati.
Lanjutnya bahwa kita tidak pernah membuat rujukan PLTT atau PLTN dan berinisiatif menggandeng pihak lain. Hal ini merupakan usulan dari Kemendagri.
Ini baru penjajakan pihak PT Thorcon. Baru wacana dan melakukan survey. Bupati menegaskan masih jauh tahapannya. Baru tahap penjajakan atau wacana soal rencana pembangunan PLTT.
Bupati mengucapkan terima kasih atas kedatangan, kepedulian kawan-kawan Forlabb dalam menyikapi persoalan ini.
“Saya mengucapkan terima kasih sudah diingatkan dan hal ini saya pikir merupakan bentuk kepedulian masyarakat Bangka Tengah,” katanya.
Kedepannya kita akan mengajak Forlab ikut dalam kegiatan terkait wacana PLTT atau PLTN ini.
Ketua Forlab Bateng Eka Putra mengatakan tujuan melakukan audiensi ini untuk mendapatkan informasi yang utuh terkait wacana pembangunan PLTN di Pulau Gelasa.
“Kita juga memberikan saran dan masukan kepada Bupati Bateng terkait wacana dan rencana pembangunan PLTN ,” ujar Eka usai melakukan audiensi dengan Bupati, Bateng Senin (27/11/2023).
Ditambahkan Ketua Umum Forlabb Feryandi Komeng bahwa kita hanya mengingatkan Bupati Bateng agar tidak terjebak soal wacana PLTN.
“Melalui Bupati Bateng kami minta pihak PT Thorcon Power Indonesia tidak melakukan sosialisasi dan memberikan janji-janji manis kepada masyarakat,” terang Komeng.
Menurut Komeng bahwa bentuk kegiatan apapun seharusnya tidak boleh terlebih dahulu dilakukan sebelum ada regulasi yang jelas terkait regulasi, ketetapan maupun keputusan pemerintah soal pembangunan PLTN ini.
“Jangan dijadikan wacana pemerintah ingin membangun PLTN ini sebagai bentuk mencuri start oleh bakal calon investor,” terangnya.
Dilanjutkannya bahwa kita hanya menegaskan kepada pihak terkait bahwa hal ini belum ada regulasi dari pemerintah pusat, keputusan maupun ketetapan Dewan Energi Nasional (DEN). Hal ini belum jelas dan terang benderang.
Faktanya sudah membuat kegaduhan di tengah-tengah masyarakat Babel khususnya Bateng dan Desa Batu Beriga dan sekitarnya sehingga harus diberikan informasi yang benar.
Kami tegaskan, bahwa kami menolak dengan keras jika ada wacana pembangunan PLTT. Ingat PLTN berbeda dengan PLTT. Kalau PLTN kita belum menyatakan sikap.
Kami peduli dengan masyarakat dan sayang Bupati Bateng makanya kita mengambil inisiatif untuk silahturahmi, audiensi dan mengingatkan Bupati jangan sampai terjebak pola main bakal calon investor.
“Kita jangan sampai terjebak dengan janji-janji manis pihak-pihak bakal calon investor yang belum ada kejelasannya dan legalitasnya,” kata
Sementara itu, Sahril mengatakan bahwa PLTN bukan merupakan hal yang baru bagi masyarakat Bangka Belitung. Wacana ini sudah sejak 2011 digulirkan.
Dikatakan Sahrial bahwa awalnya saja PT Thorcon masuk ke Bangka Tengah sudah tidak menggunakan cara yang tidak benar dengan diam-diam masuk ke Desa Baru Beriga.
“Awalnya saja PT Thorcon sudah menggunakan cara-cara yang tidak berakhlak. Maka kami sebagai masyarakat Bangka Tengah mempertanyakan hal itu.
“Jika Bupati saja, awalnya tidak mengetahu tiba-tiba mereka sudah masuk. Hal ini kita pertanyakan,” tegas Sahrial.
Masyarakat Bangka Barat dan Bangka Selatan menolak rencana pembangunan PLTN, kenapa Bangka Tengah mau menerimanya pulau Gelasa sebagai wacana pembangunan PLTT.
Sahrial mengingatkan bahwa edukasi dan sosialisasi jangan hanya yang baik-baik saja masyarakat juga perlu diberikan informasi terkait dampak PLTN.
Hadir dalam audiensi tersebut mendampingi Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman yakni yakni Sekda Bateng Sugianto, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Bidang Kemasyarakatan Wahyu Nurahkman, Staf Ahli Bidang Perekonomian , Pembangunan. dan Keuangan H. Tamimi, Kepala Bappelitbangda Bateng Joko Triadhi, Kepala Badan Kesbangpol Bateng Samsul Komar, Kepala Dinas Perikanan Bateng Imam Soehadi.
Setelah audisi selesai, Ketua Umum Forlabb Feryandi Komeng ditemani Ketua Forlabb Bateng Eka Putra menyerahkan buku PLTN Pembangkit Energi Masa Depan penulis Dr Wawan H Purwanto kepada Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman.
(Hotamarboy/tiem)