Fenomena Baru Ala Madinah di Indonesia

 

Detikkasus.com | Pondok Al-Fatah Temboro Magetan JawaTimur Sudah tidak Asing lagi dengan Ribuan Santri dari seluruh penjuru Nusantara
Ada pula dari berbagai mancanegara antara lain :
-Malaysia
-Singapura
-Thailand
-Filipina
-Australia
-Somalia
-Kamboja
-Brunei Darussalam
-Papua Nugini
-Timor Leste
-Bangladesh
-Suriname
-China
-Belanda
-Kairo

Dan Awak media mencoba menelusuri lebih jauh kegiatan di Ponpes Alfatah Desa Temboro di Kecamatan Karas, Magetan, Jawa Timur selama 5hari
(07-08-2018 sampai 11-08-2018)

Desa kecil dengan luas hanya 259 hektar ini memiliki empat Pondok Pesantren dengan jumlah santri yang luar biasa, mencapai lebih dari 19ribu dan sekitar 650 santri dari malaysia belum juga dari mancanegara lain nya..
Bahwa jumblah total Keseluruhan santri Insya Alloh mencapai 32.000 santri ujar salah satu Santri Tahfidz Qur’an dan kitab-kitab yang di jual di koprasi ponpes yang Terbanyak juga Kitab dari pesantren Lirboyo,ujarnya.

Di samping penerapan ajaran sunnah Rosululloh Muhammad SAW
Anda akan menemui hal baru yang jarang sekali di temui di kebanyakan pesantren lain nya.
Pondok pesantren Al Fatah Temboro dari segi Mazhab fiqh mengikuti Mazhab Syafi’iyyah. Kemudian dalam hal beraqidah
” Ahlu Sunnah Wal Jama’ah ”

Bagi setiap tamu di samping harap melaporkan diri dan mengisi buku tamu
Bagi pengunjung yang ingin mengikuti aktifitas pesantren,sudah di sedikan tempat kusus Tamu,berbaur dengan saudara se muslim dari pelosok Nusantara dan Mancanegara/Luar Negri

Pondok pesantren al Fattah temboro juga memiliki program yang bernama :
Usaha Perluasan Dakwah Islamiyah
(Jama’ah Tablegh )
Dengan tujuan Menghidupkan sunah-sunah Nabi secara Arif dan Bijaksana juga berDakwah secara Nyata dan Ihlas.
Serta Menghidupkan Masjid
Hingga Ziaroh Makam para Wali/ulama.

Jadi Ponpes Alfatah secara tidak langsung
Telah mecetak Manusia unggul secara kerja nyata,dalam bermasyarakat dan Sikap Santun,serta penyeru kebaikan,walau kita tau bahwa masih banyak saudara muslim/islam KTP yang tidak menyukai hal tersebut,malah berkesan melecehkan dn membenci nya..

Sedang di Ponpes Alfatah telah mecetak sekaligus Melaksanakan program Dakwah secara santun dan Nyata serta mau datang berkunjung ke rumah2 untuk mengajak sesama Muslim untuk bersama meramaikan Masjid serta tergerak untuk mau berjuang dalam dakwah secara Ihlas Lillahi Ta’ala.
Masyarakat ataupun kalangan mereka yang mau berkenan ikut Penyeru kebaikan sudah syukur alhamdulillah.

Yang awal masyarakat enggan ke Masjid dan sholat berjama’an serta enggan meramaikan Masjid,akhir nya mereka terbiasa ikut serta bergabung dalam Dakwah bersama.

Baca Juga:  BPBD Prov Kalbar Melakukan Verifikasi Terhadap Warga Yang Terdampak Bencana Angin Puting Beliung Di Mempawah

Jadi menyampaikan dan menyerukan kebaikan ( Dakwah ) itu bukan harus orang dari pesantren saja.
Akan tetapi kewajiban sesama muslim tuk saling ingat mengingatkan dan menyampaikan kebaikan di manapun berada
Jadi orang awam pun di ikut sertakan dalam Penyeru kebaikan itu sendiri..
Jadi bukan berkesan pendakwah itu program kusus Kyai/Orang-orang dari pesantren tertentu.

Jadi bagi santri serta masyarakat awam yang mau gabung dalam Penyeru Kebaikan (Dakwah ) mereka akan di Ajari bagaimana cara menyampaikan kebaikan secara Santun.
Jadi belum tentu orang berjenggot lebat dan wanita bercadar itu seorang Wahabi.
Hal tersebut bagi mereka sebagian dari Menghidupkan Sunnah Rosululloh SAW
Walaupun sunnah yang lain masih banyak
Tapi apakah Alloh Ridho sebagai muslim/santri menghinakan bahkan Membenci Sunnah dari Rosululloh itu sendiri.??!

Kalau jaman dahulu perjuangan para wali dalam berdakwah,tidak lngsung mewajibkan sunnah rosul,wanita di jawa waktu itu kebanyakan cuma pakai kemben,jarik/kebaya,mandipun telanjang di sungai dan berbaur dengan kaum pria walau berjarak 100meter.
Buat para ulama di dalam syiar Agama hal itu tidak di permasalahkan,karena yang penting iman nya dulu serta mau menjalankan sedikit-sedikit syariat islam di dalam kehidupan nya
( Alon alon sing penting kelakon )

Akan tetapi di jaman sekarang sudah bayak kajian pesantren tentunya tidaklah asing bahwa hal berjenggot dan bercadar sebagian dari Sunnah Rosululloh SAW
Hanya saja wanita di indonesia kan tidak semua nya santri,walau mereka juga muslim tapi masih Kikuk memakai cadar/hijab Syar’i
Malah sebagian ada yang was-was takut di sebut kelompok Teroris.

Akhirnya beberapa ulama sepakat menyampaikan bahwa malakukan ibadah sunnah dengan taraf kemampuan masing-masing.
Yang penting Ibadah wajib nya dahulu di kepentingkan.

Hanya saja dari sebagian tokoh masyarakat yang merasa sudah pernah mengenyam ilmu agama dari pesantren,terkadang tidak setuju dengan adanya kegiatan dakwa islamiyah yang rela berkunjung serta Bersilaturrahmi sesama Saudara Muslim lain nya.
Dan masyarakat kurang seide karena ilmu dari Ustadz nya/Pesantren nya yang tidak menerapkan pernuangan dakwah (Penyampai kebaikan dn mengajak dalam kebaikan )
di manapun mereka berada (Uzla)
Dan akhirnya kebanyakan orang awam dari Pemahaman yang ada,bahwa Dakwah (penyampai kebaikan ) cukup hanya di lakukan seorang Ustadz/Kiyai saja.

Karena kefahaman dari kebanyakan cara berfikir masyarkat akhirnya bahwa penyampai kebaikan dan Penyeru Kebaikan (Dakwah) di dalam Agama yang patut di akui hanya seorang ustadz dari pesantren ataupun seorang Kiyai.
Itupun dengan adanya undangan oleh salah satu masyarakat yang mempunyai dana dalam mengundang nya
Dakwah cukup dengan duduk manis di mimbar dan pulang membawa berkat dan Pesangon.

Baca Juga:  PTPN IV BERANGIR KEOK BURUH MERDEKA

Tidak bisa di munafikkan bahwa ada sebagian Ustadz dengan membandrol harga tertentu bila di undang untuk menyerukan kebaikan di dalam Agama islam itu sendiri.

Terus bagaimana yang tidak punya dana..?
Apakah akan ada penyampai kebaikan (Dakwah) di tengah Masyarakat bila tidak ada orang yang mengundangnya.

Karena itu penerapan program di pondok Alfatah termasuk menciptakan Revolusi MentaL atas masyarakat dengan suka melakukan Perbaikan diri dan suka dalam Menyampaikan Kebaikan (Dakwah) sesama muslim.
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Siapa saja yang mengajak kepada kepada kebenaran,Maka ia memperoleh pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya tanpa dikurangi sedikitpun.
Dan siapa saja yang mengajak kepada kesesatan(Keburukan),Maka ia mendapat dosa seperti dosa orang yang mengerjakan tanpa dikurangi sedikitpun”.(HR Muslim)

Nah Bila kita berkunjung dan bersilaturrohmi di Pesantren alfatah Anda bisa menginap dan mengikuti aktifitas di ponpes AL-Fatah dan sebagai tamu akan mengikuti acara makan bersama sebagai aktifitas makan pagi,siang dn malam,tentunya penerapan makan secara berjama’ah dalam satu wadah sebagaimana dalam hadist :
Dari Wahsyi bin Harb dari bapaknya dari kakeknya,
“Sesungguhnya para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengadu, wahai Rasulullah sesungguhnya kami makan namun tidak merasa kenyang.
Nabi bersabda :
“Mungkin kalian makan sendiri-sendiri.?!?” “Betul”, kata para sahabat.
Nabi lantas bersabda, “Makanlah bersama-sama dan sebutlah nama Allah sebelumnya tentu makanan tersebut akan diberkahi.”
(HR Abu Dawud no. 3764 dinilai shahih oleh al-Albani.)

Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau menyatakan bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, :
” Makan satu orang itu cukup untuk dua orang.
Makanan dua orang itu cukup untuk empat orang.
Makanan empat orang itu cukup untuk delapan orang.” (HR Muslim no 2059)

Nabi saw juga bersabda :
” Berjama’ahlah dalam menyantap hidanganmu dan sebut nama Allah padanya, Niscaya akan mengandung berkah bagimu. (Silsilah Hadits-hadits Shahih no. 664)

Baca Juga:  Obyek Wisata di Tuban Mulai dibuka, Bupati : Jangan Kesampingkan Anjuran Protokol Kesehatan

Jadi dengan makan berjamaah berkesan mengikat tali Persaudara’an sesama muslim sekaligus mendapatkan barokah rizqi makanan yang telah kita makan.
Jadi tidak berkesan Individualisme
Hanya saja di pesantren tersebut anda hanya di perbolehkan tinggal tidak lebh dari 3hari serta jangan pernah merokok di area Pesantren,bila anda perokok sebaiknya di luar lokasi pesantren.

Sebutan desa Temboro sebagai kampung Madinah sudah disematkan sekutar tahun1980an.
Sejak saat itu, jumlah santri terus bertambah. Desa ini pun ramai,sehingga aktivitas selalu tidak pernah berhenti.anda bisa menikmati belanja kebutuhan kitab dll di koprasi pesantren dengan harga terjangkau dan penjual makanan di kampung tersebut yang masih tergolong murah.

Cara hidup masyarakat kampung Madinah Temboro sangat dipengaruhi oleh pondok Pesantren Al Fatah.
Ini bisa katakan adalah hasil dari Pengembangan dan pelaksana’an dakwah ponpes Al Fatah Temboro itu sendiri.

Warga kampung di sini memang menarik dan unik. Para warga kampung ini memakai pakaian syar’i.
Bagi yang laki-laki kebanyakan memakai jubah dan peci khas pesantren temboro untuk kaum perempuan memakai pakaian serba hitam dan berhijab serta bercadar.
Ada juga yang sebagian memakai hijab tanpa cadar namun tetap syar’i.

Sudah sering kita lihat ataupun kita dengar beberapa berita yang membahas kampung Madinah di Indonesia.
Dari media mainstream sampai yang anti mainstream, sekali dua kali pasti pernah memberitakannya.

Jadi di pesantren ini tidak hanya untuk kaula muda saja yang bisa mesantren di pondok ini
Akan tetapi orang-oran dewasa antara Usia 35-70 th..
Dan santri untuk para orang sudah dewasa pun berasal dari seluruh pelosok Nusantara serta Luar Negri yang bisa juga mesantren di sini yang sudah di tempatkan di
Lokasi tersendiri dengan sebutan ponpes
” AmaLi ”
Salah satunya Syamsudin (46) dari KualaLumpur-Malaysia Dan Edi (49) dari Johor baru-Malaysia yang sudah 1mingguan ikut mesantren juga di ponpes ini sekaligus sama-sama Memesantrenkan putranya.
Edi mengulas bahwa kondisi Kesejahtra’an serta kondisi jalan yang bagus Malaysia punya.
Bila masalah pendidikan Agama islam di pesantren is The Best Indonesia lah Tempat nya,di salah satu nya Ponpes ALfatah Temboro yang di Asuh Kh. Umar Fathullah dan Kh. Ubaidillah
Yang di dalam kegiatan santri gak jauh beda dengan kegiatan pesantren Salafiyah pada Umum nya. (AMR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *