Kabupaten Probolinggo, Detikkasus.com – Hiruk-pikuk megahnya perayaan Yadnya Kasada 2017 kali ini semakin menarik minat wisatawan untuk mengunjungi kawasan wisata Gunung Bromo. Hal ini terlihat antusias masyarakat yang mengunjungi acara Yadnya Kasada yang digelar pada malam resepsi Yadnya Kasada di Pendopo Agung Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo (09/07/2017) malam.
Yadnya Kasada adalah magnit wisata yang sanantiasa mampu menghadirkan para wisata domistik maupun wisata maca negara terdorong untuk menyaksikan upacra ritual pemilihan tokoh yang akan dijadikan sesepuh suku tengger Festifal budaya dan seni yang dikemas dalam Eksotika Bromo di lautan pasir mampu meramaikan berita di media sosial dan menjadi headline di beberapa koran nasional. Menurutnya hal itu tidak lepas dari exploitasi dahsyat yang dilakukan para awak media yang telah meliput segenap rangkaian perayaan Yadnya Kasada tahun ini. Budaya leluhur ini harus terus dijaga dan kita lestarikan bersama, dibutuhkan terobosan-terobosan cerdas dan inovasi baru dalam dunia wisata karena masyarakat dewasa ini adalah masyarakat yang selalu menginginkan hal-hal yang baru, Seperti tradisi tahun tahun sebelumnya di Yadnya Kasada selalu dilakukan pemilihan tokoh adat untuk dinobatkan sebagai sesepuh suku tengger dan untuk tahun ini Yadnya Kasada 2017 telah menetapkan empat tokoh dari luar kesukuan di wilayah Kabupaten Probolinggo, dpenobatan sebagai sesepuh Suku Tengger. Keempat tokoh itu adalah Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata RI Esthy Reko Astuty, Ketua Pengadilan Kraksaan Kabupaten Probolinggo Basuki Wiyono, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Probolinggo Nadda Lubis beserta suami, .Pengukuhan dilakukan pada sebuah resepsi Ritual Yadnya Kasada di Pendopo Agung Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Minggu (9/7) malam.“Seperti tradisi tahun-tahun sebelumnya, setiap resepsi Yadnya Kasada ada pengukuhan tokoh. Biasanya mereka adalah pejabat baru di lingkungan Kabupaten Probolinggo atau yang berkaitan dengan wilayah Suku Tengger. Untuk kali ada empat tokoh,” ujar Tutug Edi Utomo Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo. Bambang Suprapto, salah satu tokoh Suku Tengger menuturkan, pengukuhan tokoh itu untuk melestarikan budaya dan tradisi Suku Tengger. “Pengukuhan itu merupakan sebuah bentuk penghormatan warga Suku Tengger kepada pejabat itu. Kemudian bagaimana pejabat itu dapat memberikan kesejahteraan bagi warga Suku Tengger,” kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI )Kabupaten Probolinggoini.Wakil Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko menjelaskan, Budaya ini perlu diinformasikan, sehingga dengan informasi meluas sangat menguntungkan terhadap duniawisata Kabupaten Probolinggo.”Suarakanlah selantang mungkin, untuk memagnet wisatawan lokal dan mancanegara supaya mengunjungi wisata Kabupaten Probolinggo,” ungkap Jelas Timbul.Kepala Disporabudpar Kabupaten Probolinggo Sidik Widjanarko mengungkapkan, kalau pelaksanaan ritual Yadya Kasada dipimpin koordinator Dukun Pandhita dan diikuti oleh masyarakat tengger Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Malang dan Lumajang.Resepsi Yadnya Kasada dilangsungkan sejak pukul 19.00 WIB. Adapun ritualnya, dimulai Senin (10/7) dini hari di Pure Luhur Poten di lautan pasir,Gunung Bromo.
Di sini, Suku Tengger yang mendiami kaki Gunung Bromo, menyiapkan ragam sesaji. Menjelang subuh, sesaji berupa hasil bumi tersebut, berbondong-bondong dibawa ke puncak kawah Gunung Bromo dengan jalan kaki dan dilarung ke dasar kawah. Ritual ini, mengudang banyak wisatawan berkunjung, baik lokal maupun mancanegara (Nn).