Eri Muryati S.Pd Ngaku Gunakan BOS-BOSDA Transparan

 

Detikkasus.com | Kabupaten Pelalawan, Kepala SD Negeri 05 Desa Bagan Laguh, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, Riau, Eri Muryati S.Pd mengaku transparan pengelolaan dana BOS dan BOSDA.

Hal itu ia sampaikan untuk menepis informasi dugaan penyelewengan dana BOS (bantuan operasional sekolah) dan BOSDA (bantuan operasional sekolah daerah) angggaran tahun 2015 dan 2016. Menurutnya penggunaan dana BOS/BOSDA sudah transparan, ujarnya kepada media ini pada Kamis (30/8/18) saat ditemui dikantornya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun media ini dari sumber yang minta namanya dirahasiakan, pengelolaan dana BOS dan BOSDA di SD Negeri 005 Bagan Laguh terindikasi mark up. Namun kecurangan yang dilakukan oleh pihak sekolah begitu mulus karena sekolah begitu cerdik membuat SPJ (surat pertanggung jawaban) laporan penggunaan dana BOS dan BOSDA tersebut.

Baca Juga:  DPRD Setujui Dua Ranperda Menjadi Perda Pemkab Sergai Diperlukan Komitmen dan Kemitraan Agar Terbangun Kebersamaan Dalam Melaksanakan Tugas.

Eri Muryati dalam wawancara kepada media ini mengaku tidak dapat menjelaskan penggunaan dana BOS dan BOSDA anggaran tahun 2015 dan tahun 2016 karena tidak bawa data, tukasnya. Pokoknya seluruh dana BOS dan BOSDA yang diterimanya setiap tahun, telah dibuat RKA dan sudah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, tukasnya.

Baca Juga:  Polsek Singaraja Berikan Pelayanan Terbaik Pembuatan SKCK

Dijelaskannya, setiap barang yang telah dibelanjakan dari dana BOS, tidak akan dibelanjakan lagi menggunakan dana BOSDA, supaya jangan terjadi tumpang tindih. Namun ketika ditanya berapa jumlah dana BOS dan BOSDA tahun 2015 dan 2016, Eri mengaku sudah tidak ingat lagi. Anehnya lagi pengakuanya bahwa tidak mau menjelaskan aitem kegiatan yang telah dilaksanakan dari dana BOS dan BOSDA tersebut karena tidak membawa data.

Baca Juga:  Sambang Desa Bhabinkamtibmas Desa Tinggarsari Sampaikan Pesan Kamtibmas.

Kalau mau mempertanyakan penggunaan dana BOS dan BOSDA, mengapa tidak ditelefon saya lebih dulu, supaya datanya dipersiapkan. Data penggunaan dana BOS dan BOSDA ada, tapi arsipnya belum bawa karena tinggal di rumah. Saya tidak bisa menjelaskan penggunaan dana tersebut karena belum bawa datanya, takut nanti salah-salah pula. Dan saya tidak ikhlas jika media membuat berita di media tanpa saya lihat datanya, ujarnya menegaskan. (Sona)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *