Oleh : Aastasya Camila Mahasiswa Program Studi Sosiologi UUniversitas Muhammadiyah Malang
Detikkasus.com | Komisi Pemberantasan Korupsi Hong Kong atau Hong Kong Independent Commission Against Corruption (ICAC) disebut-sebut sebagai lembaga tersukses di dunia memberantas korupsi. Lembaga ini dikenal dengan nama Independent Comission Against Corruption (ICAC). Komisi ini didirikan pada 15 Februari 1974 dengan mencontoh sistem pemberantasan korupsi di Singapura yang menggunakan lembaga independen. Hong Kong dikenal sebagai percontohan bagi negara lain untuk sistem pemberantasan korupsi. Namun, predikat tersebut tidak diraih dengan cara yang mudah. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) milik Hongkong, Independent Comission Against Corruption (ICAC), sangat berperan. Lembaga anti korupsi yang dimiliki Hongkong adalah Independent Commisstion Againt Corruption (ICAC). ICAC adalah lembaga korupsi independen yang telah menjadi rujukan banyak Negara sebagai percontohan lembaga anti korupsi yang efektif. ICAC Hongkong sangat popular karena dianggap sebagai model yang sukses dalam memerangi korupsi, yang dimana Hongkong dulunya merupakan negara yang sangat korup dan sekarang negara Hongkong menjadi salah satu negara yang relatife bebas dari korupsi di dunia. Melihat contoh negara Hongkong yang berhasil menerapkan aturan hukumnya dalam memberantas korupsi sehingga Hongkong dapat bebas dari korupsi. Aturan hukum yang kuat seperti di Hongkong melalui lembaga anti korupsi ICAC dinilai memiliki tugas dan wewenang yang kuat, sehingga semakin memudahkan ICAC dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.
Saat ini korupsi merupakan permasalahan yang sangat besar dan serius. Bukan hanya permasalahan besar bagi negara berkembang saja tetapi juga bagi negara-negara lain negara maju. Korupsi sendiri bukan lagi pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan hak-hak ekonomi masyarakat, sehingga tindak pidana korupsi tidak dapat lagi digolongkan sebagai kejahatan biasa (ordinary-crimes) melainkan sebagai kejahatan luar biasa (ekstra ordinary crimes). Perbuatan tindak pidana korupsi merupakan pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan hak-hak ekonomi masyarakat, sehingga tindak pidana korupsi telah digolongkan menjadi tindak pidana luar biasa. Tindak pidana korupsi merupakan masalah yang sangat serius, karena tindak pidana korupsi dapat membahayakan stabilitas dan keamanan masyarakat dan negara, membahayakan pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat, politik, bahkan dapat pula merusak nilai-nilai demokrasi serta moralitas bangsa karena dapat berdampak membudayanya tindak pidana korupsi tersebut. Persoalan tindak pidana korupsi ini pada dasarnya tidak hanya menjadi persoalan di Indonesia tetapi juga di banyak negara di dunia. Salah satunya adalah Hong Kong. Hong Kong adalah negara yang telah berhasil memberantas tindak pidana korupsi. Sebagai negara yang berhasil memberantas korupsi tentu memiliki berbagai elemen yang menjadi pendorong dari suksesnya pemberantasan korupsi di negara tersebut, salah satunya adalah moralitas dari para penengak hukum.
ICAC sebagai lembaga antikorupsi tentunya memiliki cara-cara tertentu dalam mengungkap atau memberantas tindak pidana korupsi. Kinerja ICAC dalam memberantas korupsi di Hongkong patut diacungi jempol. Sebagaimana yang telah kita ketahui, berkat kinerja ICAC yang baik, Hongkong berhasil mendapatkan predikat pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi sejak tahun 1982 hingga sekarang dan menjadikan ICAC sebagai panutan untuk lembaga antikorupsi lainnya yang ada di dunia. ICAC langsung bertanggung jawab kepada posisi tertinggi di Hongkong mereka bebas melakukan intervensi saat melakukan investigasi, ICAC merupakan komisi pemberantasan korupsi yang anggarannya terbesar di dunia, ICAC memiliki kewenangan yang luar biasa untuk melakukan investigasi. ICAC tak hanya bisa melakukan penyelidikan tindak pidana korupsi yang dilakukan di lembaga negara dan swasta. Akan tetapi, juga bisa menyelidiki semua tindak pidana yang berkaitan dengan korupsi. Kemudian adalah profesionalitas.
Strategi ICAC dalam memberantas korupsi. ICAC memiliki tiga fokus utama yakni penindakan, pencegahan, dan pendidikan. Ketiga fokus tersebut tertuang ke dalam tiga department yang ada di dalam struktur organisasi ICAC yaitu : Departemen Operasi (Operation Depatment), Departemen Pencegahan Korupsi (Corruption Prevention Departement), Departemen Hubungan Masyarakat (Community Relations Departement). Selain tiga departemen tersebut terdapat Administrasion Branch yang berugas melayani ketiga departemen secara administrasi dan kepegawaian. Departemen Operasi memiliki fungsi penindakan. Fungsi tersebut dilakukan dengan beberapa langkah, fungsi penyidikan yang dilakukan oleh departemen operasi terbagi menjadi dua sektor yakni penyidikan sektor pemerintah dan penyidikan sektor wisata. Departemen pencegahan korupsi merupakan departemen yang bertugas memeriksa praktek dan prosedurdepartemen miliki pemerintah serta badan publik dan mengevaluasi segala hal yang dapat memicu korupsi. Departemen Hubungan Masyarakat memiiki tugas yakni mendidik masyarakat agar turut serta melawan korupsi dan berupaya memperoleh dukungan masyarakat dalam memberantas korupsi. Secara konsisten ICAC menjalankan strateginya yang berkesinambungan yang terbagi dalam tiga fase yaitu fase awal membangun kepercayaan dan legislasi, kedua pemberian layanan dan informasi, ketiga fase fase yang di lakukan yakni memandang leadership, ownership, dan partnershif. Dalam menjalankan pekerjaannya, ICAC memiliki landasan konstitusi yang jelas sehingga memberikan kekuatan kepada ICAC untuk menjalankan fungsinya sekaligus membatasi kekuasaan.
Dengan adanya komisi pemberantasan korupsi Hong Kong yaitu ICAC alangkah baiknya jika Negara-negara di belahan dunia ini meniru strategi kesuksesan ICAC dalam memberantas korupsi. Sebagai motivasi seluruh Negara terutama Negara berkembang, begitu pula dengan Negara maju untuk memberantas korupsi yang sampai saat ini belum tuntas untuk di kendalikan.
