Detikkasus.com | Artikel
Beberapa minggu terakhir sedang ramai diperbincangkan tentang isu pembangunan jalan tol yang menghubungkan Kota Malang dan Kepanjen, mungkin memang terusan dari exit tol Pakis atau Sawojajar, hal tersebut memang benar akan terwujud, terlihat dari berbagai pihak yang sudah meninjau lokasi yang akan dilewati jalan tol Malang-Kepanjen tersebut. Pemerintah Kabupaten Malang telah berkoordinasi mengenai rute jalan tol itu dengan pemerintah pusat, diprediksi pembangunan jalan tol tersebut akan membutuhkan waktu sekitar 3 tahun, yang lebih mengejutkan, terdengar kabar bahwa exit terakhir nya nanti akan berada di desa Jatikerto Kabupaten Malang, rencana yang diberikan oleh pemkab malang adalah melalui Kecamatan Bululawang-Gondanglegi-Kepanjen, atau Bululawang-pakisaji-Kepanjen
“Ada petugas yang menginformasikan dan kami tindak lanjuti dengan mengumpulkan warga yang rencana lahannya akan kena tol,” ucap Kepala Desa (Kades) Jatikerto Mohamad Satu, Rabu (4/12/2019).
Belum dipastikan untuk rute tersebut, namun hal ini kemungkinan besar akan direalisasikan, kemudian dipertegas kembali oleh Bupati Malang, kita semua berharap hal tersebut akan terwujud, jika hal ini terwujud, akan berdampak pada beberapa factor seputar kegiatan di Kabupaten Malang ini, seperti dampak ekonomi dan pariwisata, jalan tol ini juga akan mempersingkat waktu tempuh dari Kota Malang yang akan bepergian ke Blitar, dari yang semula menempuh waktu sekitar 150 menit akan menjadi 90-100 menit saja,
Persingkatan jarak dan waktu tempuh tersebut ada beberapa kemungkinan yang terjadi dari sector ekonomi dan pariwisata. Sebagai contoh, jika pada jalan tol ini dibangun rest area, komplek pertokoan di dalamnya bisa diisi oleh produk atau makanan khas malang oleh UMKM masyarakat malang itu sendiri, seperti yang kita ketahui di Kabupaten Malang ini terkenal dengan apel Malangnya, kripik tempe dan bakso malang, bisa juga hasil kerajinan seperti topeng Malang, kerajinan bambu jaran kepang, dan batik khas daerah Druju. Hal ini akan mendorong terjadinya pertembuhan ekonomi masyarakat
Pembangunan ini juga akan berdampak pada sisi pariwisata, bisa terjadi dua kemungkinan, melewati sisi selatan yang berjejeran pantai dan hal tersebut bisa meningkatkan wisatawan atau melewati sisi barat dan hal tersebut akan menurunkan wisatawan. Jika jalan tol ini melewati sisi selatan dari Kabupaten Malang, sisi selatan ini mempunyai jejeran pantai yang indah dan elok, seperti pantai Balekambang yang telah menjadi ikon dari Kabupaten Malang karena keindahannya, di pantai Balekambang ini terdapat pura Ismoyo Jati yaitu pura yang berdiri diatas batu karang di depan bibir pantai ini. Akan tetapi tidak hanya itu saja, masih banyak jejeran pantai yang lain yang tidak kalah indahnya, dalam hal ini pemerintah harus mempunyai strategi tersendiri agar wisatawan bisa tertarik dengan objek wisata tersebut, kemudian pemerintah bisa mengarahkan wisatawan agar bisa menghampiri tempat tersebut dengan cara memasang rambu-rambu berwarna merah, kemudian memberi saran kepada desaigner perancang untuk memberikan salah satu exit tol yang akan mengarah pada sisi selatan Kabupaten Malang ini.
Berbeda dengan sisi barat Kabupaten Malang, disana terdapat sebuah wisata religi di daerah Kecamatan Wonosari, di kaki gunung kawi yaitu wisata Pesarean. Ditempat ini biasa banyak warga yang berdoa agar diberi kemewahan duniawi, umur abadi dan sebagainya. Akan tetapi perbedaan dapat dilihat dari jumlah pengunjung, antara wisata pantai dan religi pasti lebih banyak yang berkunjung di wisata pantainya.
Kita semua berharap yang terbaik kepada pemerintah Kabupaten untuk kesejahteraan masyarakatnya dengan adanya jalan tol yang akan dibangun ini setidaknya tidak akan merugikan masyarakat kecil, justru sebaliknya bisa membawa keuntungan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Malang.
Ridho Erisandi Pamungkas, Universitas Muhammadiyah Malang, 4 maret 2020