BOJONEGORO | Detikkasus.com – Usaha keripik usus ayam sudah ditekuni Widiawati dari mulai tahun 2019 awal, perempuan dari Desa Genjor, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro itu mulai merintis usaha keripik usus ayam bermerk ‘Pujakesuma’ hanya berdua bersama suaminya.
“Mulai dari produksi, pengemasan, pemasaran cuma berdua dengan suami, di taruh di toko – toko kecil dan warung – warung kopi seputaran Kecamatan Sugihwaras serta Balen,” tuturnya, Rabu (31/07/2024).
Karena desakan kebutuhan, ia pun berusaha memperluas pemasaran ke pasar-pasar, agen-agen dan sekarang sudah sampai ke Kecamatan Baureno, Kedungadem hingga sebagian Kabupaten Lamongan dan Tuban.
“Awal pemasaran masih sifatnya manual, yakni di mana ada warung, toko dan agen snack di situ kita menawarkan keripik ususnya, tapi sekarang customer sendiri yang langsung pesan ke kita via Whatsapp ke nomer 081335843328 dan juga ada yang datang langsung ke rumah di Desa Genjor, Kecamatan Sugihwaras,” jelasnya.
Widia juga cerita, bahwa saat ini sudah mempunyai 17 karyawan yang membantu produksi serta pengemasan. Sedangkan untuk bahan mentah usus ayam, ia disuplai dari PT Wahana Food Kabupaten Jombang yang diantar seminggu tiga kali, setiap pengantaran sekitar 100kg sampai 150kg dan sementara untuk pemasok yang di Balen perhari 50kg.
“Harus terus punya stok bahan usus mentah, takutnya pas pabrik pemasok libur, kita tidak bisa produksi, soalnya kita tidak bisa berhenti produksi, setiap hari produksi saja masih kuwalan pesanan,” jelasnya.
Untuk harga usus produksinya bervariasi, mulai dari kemasan ekonomis yang biasa di jual di agen snack, toko, warung kopi serta kantin dengan harga perbungkusnya Rp1000.
Sedangkan untuk kemasan standing pouch berat 150 gram dengan harga Rp15.000, kemasan toples harga Rp25.000, kalau untuk 1kg harganya Rp75.000.
Produk keripik usus Pujakesuma milik Widia sudah lengkap perijinannya, mulai dari Sertifikat Halal, P.IRT dan NIB. Dirinya juga berharap ada sumbangsih dari Pemerintah Kabupaten untuk alat – alat usaha yang lebih modern, guna menunjang produksi usahanya.
“Seperti penggorengan, spiner, alat press yang otomatis, agar produksi lebih maksimal,” pintanya.
Ditempat yang berbeda Kepala Desa Genjor Brojo Ama berharap, para pelaku UMKM di desanya semakin maju dan sukses, seperti usaha keripik usus Pujakesuma milik Widia, sehingga bisa menyerap tenaga kerja lokal artinya bisa mengurangi tingkat pengangguran.
“Pemerintah Desa selalu mensuport, mulai dari pemasaran serta pelatihan, selain itu saya juga berharap ada perhatian dari Disperindag, supaya banyak bermunculan lagi pelaku UMKM yang lain di desa ini,” pungkasnya.
(Andri)