Berita yang di rilis oleh media online sontak heboh dan viral setelah di bagikan Akun ” Eshal Raya Elora “di media sosial, sontak di serbu para nitizen
beberapa nitizen,salah satu nya akun “berkomentar ” Perangkat nya dulu di laporkan,dia melindungi perbuatan cabul, jagan-jangan dia dapat Upeti dari Keluarga tersangka
Sedang awak media telah mengkonfirmasi akun yang membagikan kiriman juga berkomentar ” bahwa adik nya di setubuhi ayah tiri ya sampai punya anak satu,dan kasusnya di bekukan sampai sekarang ”
Sedang Akun ” Nurela Agustin ” telah xi konfirmasi awak media,dalam komentar nya mengatakan bahwa mereka adalah tetanggan nya , dan mengenal tersangka,bahwa tersangka ikut Aliran SaptaDharma di desa nya..
Hingga berita ini di turunkan pihak media detikkasus , untuk ikut menyimak perkembangan nya,berita viral terebut hingga makin banyak nitizen yang turut berkomentar
Nah,gegini dalam Dalam liputan berita media ” IWP.News.Com
(iWP.News.Com|repost_duta.co)
“DUKUN BEJAT, SIKAT ANAK TK HINGGA DUA KALI
KEDIRI|duta.co – Menahan rasa kesedihan dan mengaku telah melaporkan kasus ini ke POLSEK PUNCU kemudian dilimpahkan ke Polres Kediri, pasangan suami istri, Sundoro (35) dan Istqomah (28), warga Dusun RINGINBAGUS Desa MANGGIS Kecamatan PUNCU menceritakan musibah tragsis dialami anak bungsunya saat ditemui duta.co, Kamis (12/9) siang.
Mereka mengaku jika anak perempuannya masih duduk di bangku TK Nol Kecil ini, menjadi korban pencabulan dilakukan Kambali (55) tetangganya. Selama ini diketahui warga sebagai dukun dan tokoh spiritual dalam bidang ilmu Kejawen. “Saya minta pelaku bertanggung jawab atas perbuatannya karena ini dilakukan lebih dari sekali dan korbannya telah dua anak kecil,” terang Sundoro.
Perangkat Tawari Damai
Menurut keterangan kedua orangtua korban, kejadian pertama sekira tanggal 26 Agustus berlanjut hingga kali ketiga pada Kamis kemarin. Saat korban sebut saja Melati (5) pulang dari sekolah, bermain di teras rumahnya didatangi pelaku. “Saat kejadian saya dan ibunya sedang bekerja, tahunya sore sepulang kerja,” jelasnya.
Pelaku setelah mengajak ngobrol dengan korban, kemudian menelanjangi dan memasukkan kelaminnya ke kemaluan korban. Rakimin (80) kakek korban sebenarnya tahu kejadian ini, namun usia renta tidak mampu berbuat apapun. “Dari kejadian ini, kemudian bapak saya (Rakimin, red) dan anak saya, kami tanyai. Mereka mengaku kejadian ini telah tiga kali,” jelas bapak 4 anak yang sehari-hari bekerja di peternakan bebek ini.
Lebih ironisnya, oknum perangkat desa dan oknum Ketua RT justru berniat menghalangi agar kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. “Setelah saya dapat pengakuan ini, anak saya bawa ke Puskesmas Puncu. Ditemukan cairan putih seperti lendir kemudian saya lapor ke Polsek Puncu,” terangnya.pelaku Masih Bebas
Sesampai laporan, di rumah telah ada pihak keluarga pelaku didampingi Sukani, Ketua RT. “Saya langsung diminta kasus ini tidak usah dibuat rame dan berapa minta ganti ruginya. Tentu saja saya kaget, seperti saya menjual masa depan anak saya. Kemudian besoknya saya diminta laporan ke Polres Kediri,” jelasnya.
Kapolsek Puncu AKP Yusuf membenarkan atas kejadian ini, dan kasusnya kini ditangani Polres Kediri. “Kejadian tersebut benar telah Seminggu lalu dan kasusnya kini ditangani PPA Polres Kediri,” jelas Kapolsek Puncu. Sementara pelaku, menurut keterangan orang tua korban masih berada di rumah dan seolah tidak ada kejadian apapun.