Disinyalir Terkesan Tidak Sesuai S.O.P. Terhadap Para Karyawan Rumah Sakit, Layaknya Seperti Sistem Zaman Penjajahan Belanda.
Aceh |Detikkasus.com -Sungguh sangat miris mendengarkannya, terkuaknya segelintiran isu-isu yang telah beredar. Di kalangan para karyawan di rumah sakit umum (rsu) PT Cut Mutia Medica Nusantara (cmmn) itu.
Dugaan dengan sistem management rumah sakit umum PT Cut Mutia Medica Nusantara regional 1 langsa, disinyalir terkesan tidak sesuai s.o.p terhadap para karyawan rumah sakit itu. Layaknya seperti sistem pada zaman penjajahan Belanda saja, pada saat terdengar oleh beberapa kalangan wartawan media online ini.
Dan juga, pihak dari pemerhati sosial publik daerah provinsi aceh. Sewaktu wartawan media online ini, ketika menerima himpunan informasi dari beberapa nara sumber daerah kota langsa. Antara pihak para karyawan yang bekerja di rumah sakit umum PT Cut Mutia Medica Nusantara regional satu (1) langsa, dengan pihak kepala rsu PT Cut Mutia Medica Nusantara itu.
Adanya sedikit memiliki kesalahan teknis pihak pekerja (karyawan) tersebut, pihak kepala rumah sakit umum PT cmmn regional satu (1) itu. Langsung membuat edaran ancaman, dan juga membuat surat peringatan (sp) memotong gaji para karyawan yang bekerja di rsu tersebut. Tanpa adanya kerjasama juga diduga mengambil kesempatan raub keuntungan dari potongan gaji, disinyalir pula. Pihak kepala rumah sakit umum PT cmmn regional 1 langsa itu, tidak memiliki sistem management atau s.o.p kepada pihak karyawan yang layaknya seperti pada zaman belanda.
“Kami, sebagai pihak dari masyarakat kota langsa. Sungguh sangat miris mendengarkan kejadian itu, adanya kesalahan teknis dari pihak pekerja (karyawan) di rumah sakit umum (rsu) PT Cut Mutia Medica Nusantara (PT cmmn) di regional 1 langsa. Masak sekejam itu, di buat oleh pihak kepala rsu tersebut. Dengan kesalahan teknis saja, memindahkan pasien ke ruangan rawat inap atau ruangan operasi.
Sesuai perintah dari ok kepada karyawan itu, lalu pasien tidak di pegang oleh pihak dokter lainnya. Dan pihak keluarga pasien melakukan tuntutan terhadap pihak rumah sakit cut Mutia Medica Nusantara tersebut, langsung karyawan ada beberapa orang. Di lakukan penekanan dan juga dilakukan surat peringatan, berlanjut malah gaji karyawan yang memiliki kesalahan teknis di potong gajinya. Dengan cara berpariasi, ada yang di potong dua juta rupiah. Ada yang di potong tiga juta rupiah, seharusnya pihak kepala rumah sakit umum. Atau pihak perusahaan cmmn regional 1 langsa tersebut, jangan lah di perbuat seperti itu.
Dan juga, jangan tau laba (keuntungan) saja. Kesejahteraan karyawan juga harus di perhatikan, ini sudah di keluarkan surat peringatan malah juga gajinya ikut di lakukan pemotongan. Itu sama dengan sistem zaman belanda. Bukan sistem zaman NKRI yang mereka berlakukan, apakah itu namanya. Memiliki sistem management (s.o.p) terhadap dengan pihak karyawan di RSU PT cmmn regional 1 langsa, kalau memang itu aturan. Mana aturan dari pihak tenaga kerja atau pihak dari kementerian kesehatan”, pungkas sumber itu, yang enggan namanya mau disebutkan. Dan meminta di rahasiakan di media online ini, dini hari jumat 15/11/2024 sekitar pukul.20.08.wib.
Menurut dari pihak pemerhati sosial publik, oleh bung karo-karo daerah provinsi aceh. Juga menyimpulkan dalam hal kejadian itu, apa yang di sebut-sebut dari pihak nara sumber yang terdengar dari pihak publik dan pihak pemerhati sosial publik di aceh. Mengomentari dengan secara tegas, “saya berharap. Dengan ada sistem management yang diluar s.o.p di rumah sakit umum cut mutia medica nusantara regional 1 langsa, minta pihak aparat penegak hukum (APH) daerah kota langsa dan aparat penegak hukum (APH) daerah provinsi aceh. Tangkap dan periksa pihak kepala rumah sakit umum cut mutia medica nusantara regional 1. Apa yang telah dilakukan sistem management tidak sesuai s.o.p yang berlaku di NKRI kita, yang terkesan sistem aturan layaknya seperti pada zaman belanda penjajahan dahulu kala”. Tandasnya, dengan secara tegas menuturkan kepada wartawan media online ini. Sabtu 16/11/2024, sekitar pukul.10.08.wib.
(Jihandak Belang/Team Media Grop)