“Muklis” Libatkan Oknum APH Wil-Kum Langsa, Diduga Sebagai Tameng Bekingnya.
Aceh |Detikkasus.com -Sudah sering kali terdengar, di setiap para pengusaha model galian c tanah timbun, tepat lokasinya desa gampong lhok medag ara simpang kapal kecamatan manyak payed kabupaten aceh timur.
Sesuai hasil pantauan, kalangan wartawan/awak media online aceh ini. Kemarin rabu 06/09/2023, dugaan pemilik usaha galian c tanah timbun tersebut. Berlagak miliki izin resmi dari kantor dinas dpmptsp pemerintahan kabupaten (pemkab) aceh tamiang, diduga hanya sebatas surat rekomundasi di anggap sudah izin resmi.
Malah, tercetus oleh “muklis” pemilik galian c tanah timbun di desa gampong lhok medag ara. Sebutkan juga, libatkan oknum aparat penegak hukum (aph) wilayah hukum (wil-kum) langsa diduga kembali manfaatkan sebagai tameng bekingnya.
Ketika, kalangan wartawan/awak media online aceh ini. Mendatangi lokasi galian c tanah timbun, miliknya “muklis” tersebut. Tujuan ingin berkordinasi yang baik, malah “muklis” itu. Sewaktu, di hubungi anggota kerja (mandor) galian c tanah timbun. Lewat telepin selular biasanya kepada “muklis” tersebut, dan langsung di berikan selularnya kepada kalangan wartawan/awak media online aceh ini.
“Muklis” berceloteh, sambil menunjukan kehebatannya. Terdengar kalangan wartawan/awak media online aceh ini, menurut cetusnya “muklis”. “Ya, apa lagi ini. Tadi pagi sudah ada datang wartawan empar (4) orang menggunakan mobil avanza silver. Ini datang lagi, jangan kalian kira itu galian c tanah timbun punya saya ilegal ya. Saya punya itu resmi, rekomundasi ada. Saya menggunakan minyak Dexlite resmi, dan galian c saya punya sudah diperiksa sama polres langsa. Katanya sudah resmi, pesan pihak polres pun. Kalau ada datang wartawan, tolong segera ambil foto orangnya. Biar kami yang tindak, jadi kalian wartawan. Jangan buat sistem preman, yang preman itu saya dengan pihak polisi.” Pungkasnya “muklis” tersebut, bernada nantang kepada kalangan wartawan/awak media online aceh ini. Kemarin rabu 06/09/2023, sekitar pukul.17.28.wib.
Dengan secara terpisah, terpantau kembali. Ini sudah tidak bisa di biarkan, karena dugaan banyaknya. Oknum aph wil-kum langsa, selalu memanfaatkan demi keuntungan pribadinya. Dikarenakan oknum-oknum aph itu selagi masih bertugas, terkesan diduga terjadinya pembodohan terhadap masyarakat pengusaha.
(Jihandak Belang/AS.25/Team)