Mark-Up Korupsi Terkesan Tak Adanya Transparansi Secara Publik.
Kota Langsa |Detikkasus.com -Terungkapnya, dengan hasil sistem menejemen yang telah dikerjakan oleh ketua panitia acara perlombaan pertandingan piala forkompimcap cup I kecamatan langsa kota kota langsa.
Dugaan hasil kutipan anggaran dana, yang mencari melalui provosal perlombaan pertandingan piala forkompimcap cup I kecamatan langsa kota kota langsa itu. Diduga menjadi ajang bisnis mark-up korupsi demi kepentingan pribadinya itu sendiri, oleh ketua panitia “rahmadani” alias “bodip” warga gampong desa gamlong blang kecamatan langsa kota kota langsa.
Terkesan pula, tak adanya transparansi secara publik. Yang kini menjadi tanda tanya oleh masyarakat di beberapa desa, pada awalnya. Sebelum perencanaan perlombaan pertandingan pustsal merebutkan piala forkompimcap cup I kecamatan langsa kota tersebut, terjadi perencanaan dengan anggaran dana untuk hadiah para peserta pemenanga perlombaan pertandingan itu.
Dengan biaya anggaran dana, secara global sekitar sejumlah. Terbilang. Mencapai seratus dua puluh lima juta rupiah, masing-masing peserta pemenang perlombaan tersebut. Akan diberikan hadiah pemenang pertama sepuluh juta rupiah, namun dikarenakan tidak cukup anggaran dana. Ketua panitia acara itu pun, membentuk rapat.
Dalam acara rapat yang telah digelar olehnya tersebut, para peserta pemenang perlombaan pertandingan putsal piala forkompimvap cup I kecamatan langsa kota kota langsa. Bagi pemenang pertama, akan di berikan hadiah berupa uang. Sebesar senilqi terbilang, lima juta rupiah.
Sementara itu, ketua panitia acara perlombaan pertandingan putsal piala forkompimcap cup I kecamatan langsa kota kota langsa. Melakukan kutipan secara melalui provosal saja belum jelas hasil ke absahannya, berapa yang sudah terkumpul. Dan itu pun, para peserta pemenang perlombaan pertandingan putsal tersebut.
Pemenang pertam peserta pertandingan putsal yang telah di menangkan, hanya dapat diberikan berupa uang. Senilai sejumlah terbilang tiga juta rupiah, selain itu juga. Apa yang telah pernah disebut oleh ketua panitia “rahmadani” alias “bodip” itu, dugaan tipuan belaka saja.
Berapa hasil, kutipan yang dirinya peroleh dalam bentuk provosal ke setiap gechik di sepuluh (10) desa itu. Lain lagi, dari para ketua pemuda di setiap desa. Bahkan juga diluar desa ke pihak lainnya, tetapi. Ketika kalangang wartawan/awak media online aceh ini. Terdengar isu-isu segelintiran yang di himpun informasi, dari kalangan masyarakat (nara sumber) yang enggan namanya mau disebutkan.
Menjelaskan, “coba banyangkan. Ketua panitia “rahmadani” alias bodip itu, dari segi pemberian hadiah saja. Sudah tak jelas, apa lagi dari segi kutipan provosal. Seharusnya, apa yang telah dibentuk rapat, maunya dirinya itu terbuka dan transparan kepada kami. Kami ini juga sebagai masyarakat di kecamatan langsa kota kota langsa ini, coba hitung saja. Sepuluh desa, para gechik yang memberikan bantuan provosal per/gechik sekitar dua juta setengah. Belum lagi dari pihak para ketua pemuda gampong di sepuluh desa saja, ada yang memberikan sekitar senilai satu juta rupiah. Dan ada juga yang memberikan sekitar lima ratus ribu rupiah, di tambah lagi provosal diluar desa. Malah pihak dari anggota dewan dari partai aceh ada juga memberi bantuan kalau tidak salah lebih kurang delapan juta rupiah, coba di bayangkan. Apa masuk di akal itu, dengan sistem menejemen caranya dia perbuat.” Ucap cetusnya, sumber masyarakat itu. Dini hari sabtu malam minggu, 12/08/2023 sekitar pukul.20.05.wib.
Yang lebih serunya lagi, ketika kalangan wartawan/awak media online aceh ini. Ketika di hubungi selular whatsapp ketua panitia acara itu, “rahmadani” alias “bodip” tersebut. Dini hari sabtu malam minggu ini, 12/08/2023 sekitar pukul.20.27.wib, mempertanyakan (konfirmasi) denganya. Tentang hasil kutipan yang dia lakukan dan berapa hasil kutipan yang berglobal dari provosal itu. Yang sudah terkumpul, ketua panitia “rahmadani” alias “bodip” pun langsung mengomentarinya.
“Kalau tentang provosal, sedang berjalan. Namun hasilnya belum kita hitung dengan bendahara panitia. Kalau yang disebut, tentang dari gechik per/dua juta setengah itu per/desa memang ada. Namun, kalau bantuan yamg dari ketua pemuda di tiap desa semua mereka memberikan satu juta rupiah dan ada juga memberikan bantuan sekitar lima ratus ribu rupiah. Silahkan kalau mau di buat berita publiknya, kalau memang itu yang terbaik.” Katanya “rahmadani” alias “bodip”, yang terdengar terkesan berlagak dugaan sok jujur itu.
Menurutnya kembali, ketua panitia perlombaan pertandingan putsal piala forkompimcap cup I kecamatan langsa kota kota langsa tersebut, “rahmadani” alias “bodip” itu. Menyampaikan kata komentarnya melalui selular chat whatsappnya, “Kegiatan ini utk memperingati 17 agustus 1945…
Kami seluruh ketua pemuda Langsa kota, geuchik Langsa kota,muspika khusus nya yg berkontribusi dana agar kegiatan ini terlaksana pakai uang pribadi dan berharap dari sponsor demi terlaksananya kegiatan ini..Mungkin ini saja yg bisa sampaikan saya selaku panitia pelaksana utk informasi tentang kegiatan ini..” Pungkasnya ketua panitia itu, dugaan sedikit lantam dan abong. Sabtu malam minggu 12/08/2023, sekitar pukul.20.54.wib.
Pantauan kalangan wartawan/awak media online aceh ini, secara berkonfirmasi. Dugaan “rahmadani” alias “bodip” ketua panitia tersebut, terindikasi berkomentar simpang siur tak tentu arah secara analisia yang dia sebutkan itu.
(Jihandak Belang/Team)