Detikkasus.com l Tanjab Barat – Kembali terjadi konflik hewan liar dengan masyarakat desa Suban kecamatan Batang Asam. Pasalnya, belum lama ini belasan gajah liar satroni perkebunan warga hingga mengalami kerusakan berat hingga puluhan hektar.
Hal itu dikatakan Sinaga salah satu warga Desa Suban yang lahan perkebunannya juga rusak total akibat amukan belasan gajah.
” Kurang lebih sekitar 16 ekor gajah liar yang menyatroni perkebunan kami, mulai dari kebun yang baru ditanam maupun yang sudah berbuah semau hancur di rusak gajah, ” katanya kepada salah satu media yang mengkonfirmasi (2/7/2024) melalui via telepon.
Menurutnya juga, kedatangan gajah di lokasi perkebunan warga ini tidak hanya terjadi sekali, untuk tahun ini saja sudah 3 kali berturut gajah merusak kebun warga.
” Tahun dulu juga ada, sementara tahun ini sudah 3 hari berturut gajah satroni kebun kamu, kondisi ini lah yang memperparah keadaan perkebunan kami, ” ungkapnya.
Saat ditanya apakah masyarakat telah melaporkan kejadian ini pada pihak terkait salah satunya BKPSDA.
” Sudah kami laporkan sejak kejadian yang pertama pak, tapi sampai hari ini tidak ada tindak lanjut dari BKPSDA, ” ujarnya.
Dia bersama petani kebun lainnya berharap ada tindakan serius dari pemerintah kabupaten Tanjab Barat dan provinsi Jambi supaya gajah liar tidak lagi merusak perkebunan warga.
” Kami hanya berharap ada tindakan dari pemerintah, karena kebun ini adalah mata pencaharian kami, semoga keluhan kami ini di dengar pemerintah provinsi dan kabupaten, ” keluhnya.
Sementara itu pihak BKPSDA provinsi Jambi resort Tanjab Barat, Asib mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan laporan dari masyarakat terkait masuk nya gajah liar di perkebunan warga Suban.
” Kita dapat laporan pada tanggal 24 Juni 2024, dan juga telah melakukan cek ke lokasi yang disampaikan, dan hasil sudah kita laporkan pada pimpinan, ” kata Asib saat dikonfirmasi melalui via telepon (2/7/20224) sore
Menurutnya juga, dalam waktu dekat pihaknya akan mengupayakan penghalauan terhadap kelompok gajah yang telah masuk ke perkebunan warga Suban tersebut.
” Langkah pertama untuk memberikan rasa aman terhadap masyarakat Suban kami akan lakukan penghalauan terhadap kelompok gajah tersebut, ” tegasnya.
Disinggung apakah masuknya gajah ke lokasi perkebunan sawit ini merupakan dampak dari menyempitnya habitat gajah sehingga menyasar pada perkebunan warga.
” Salah satu nya itu, yang pasti kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi persoalan ini, ” tutupnya. (BeN)