Malang | detikkasus.com – Universitas Muhammadiyah Malang berkolaborasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (BEM-UMM) melalui Kementerian Ekonomi Kreatif (KEMENKRAF) menggelar Talk Show Ekonomi yang mengangkat tema “Restorasi SDM Unggul Untuk Kemandirian Ekonomi.” Agenda yang dihadiri sekitar 700 peserta ini, menghadirkan narasumber yang luar biasa. 15 Mei 2023.
Diantaranya adalah Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo, dan General Manager PT Pertamina Puja Ariestya. Agenda yang bertujuan untuk memaparkan kepada mahasiswa, mengenai bagaimana SDM yang berkeunggulan dapat membantu menciptakan kemandirian ekonomi,
meningkatkan kolaborasi antara pemerintah, dan sektor pendidikan dalam memperkuat SDM serta menciptakan lingkungan yang mendukung akan kemandirian ekonomi. Selain itu, menghadirkan juga Band Musik Event Malang sebagai pengisi suara yang berlangsung di Dome Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam kesempatan emas ini, Talk Show dibuka oleh Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa, Akbar Sirajuddin Al-Rifqi. Ia menyampaikan, saat ini kita dihadapkan pada resesi ekonomi, sebagai mahasiswa kita harus tetap melakukan terobosan. Adapun program kolaborasi dari Menteri Perdagangan dengan COE telah dipersiapkan untuk mahasiswa agar dapat langsung bekerja pada perusahaan-perusahaan besar.
Melanjutkan statement Rifqi, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Bapak Fauzan menegaskan bahwa COE adalah bentuk kepedulian dari Universitas Muhammadiyah Malang pada mahasiswanya untuk melakukan entrepreneurship. Dalam rangka menyongsong Indonesia Emas, Universitas Muhammadiyah Malang telah berinvestasi dalam ekonomi khusus yang akan dikembangkan sebagai SDM Emas di Era Digital.
Sementara itu, bapak Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan mengungkapkan motivasi dengan pernyataan Universitas Muhammadiyah Malang merupakan kampus terbaik, dengan privillege tersebut, mahasiswa harus memanfaatkan dan membuka peluang seluas-luasnya. Karena background pendidikan apapun tidak menentukan masa depan seseorang, semua bergantung pada pilihan saat ini.
Berkaitan dengan tema, Pemerintah sangat mendukung pertumbuhan ekonomi melalui kolaborasi ekspor-impor. Beliau memaparkan, 2045 adalah genap 100 tahun Indonesia merdeka, negara ini memiliki kesempatan emas mencapai kesuksesan anak mudanya dengan bonus demografi dimulai pada 2025-2038. Surplus neraca perdagangan 2022 Indonesia tembus 54,53 miliar yang mengartikan, bahwa kita adalah titik terang di tengah kesuraman inflasi ekonomi dunia. Inflasi negara ini, relatif rendah yakni berada di urutan nomor tiga di Asia setelah Vietnam, dan Korea Selatan. Beberapa tantangan dalam menjaga kinerja perdagangan global adalah ancaman resesi dan stagflasi; food energy crisis. Pemerintah juga terus mendukung UMKM untuk kolaborasi dan bekerjasama terhadap lembaga pembiayaan ekspor, ritel modern, marketplace, dan perbankan.
Pemateri Talk Show dilanjutkan oleh Dirut PT Petrokimia Gresik dan Executive General Manager PT Pertamina. Bapak Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan bahwa negara yang memiliki penduduk lebih dari 150 juta tidak akan maju jika hanya bergantung pada sektor impor. Indonesia sebagai negara maritim dan mayoritas sumber pencaharian petani harus memiliki penataan pertanian yang maju. Dwi Puja Ariestya juga menambahkan, bahwa adanya resesi ekonomi adalah bukti bahwa ”Nothing is permanent except change,” (Heraclitus). Generasi muda harus bisa beradaptasi dan menjadikan perubahan yang bersifat challenges menjadi ability.
Beliau berpendapat, bahwa perubahan ini semakin cepat terjadi karena faktor digitalisasi. Fakta Indonesia sudah memasuki Era Industri 4.0 yakni otomatisasi, perkembangan sistem pembayaran, dan pertumbuhan media online.
M. Fauzan Bafadal, mahasiswa Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang yang turut hadir pada acara tersebut, merasa mendapatkan pengetahuan baru ”Menurut saya, kegiatan ini memberikan saya gambaran terkait keadaan ekonomi di Indonesi saat ini dan itu salah satu kesempatan berharga bagi saya sendiri beserta teman-teman lainnya.” Selanjutnya, acara ditutup dengan foto bersama dan pemberian plakat kepada narasumber.
Ditulis oleh: Rafi Nuryantoro Putri