Detikkasus.com | Jember, Bertempat di Pendopo Wahya Wibawa Graha Pemerintah Kabupaten Jember pada Selasa 15/05/2018 Pukul 10.00 Wib dilaksanakan Do’a Bersama Lintas Agama Bersama Forkopimda Kabupaten Jember.
Acara dihadiri Wakil Bupati Jember Drs Muqid Arif, Dandim 0824 Letkol Inf Arif Munawar, Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo, Kepala Kejaksaan Negeri Jember Ponco Hartanto, Kasbrigif 9/2 Kostrad Letkol Inf Rudianto, Para Komandan Satuan TNI Se Kab Jember, Para Kepala OPD Jajaran Pemkab Jember dan Muspika se Kabupaten jember.
Acara diawali dengan Sambutan Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo yang mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tidak panik dengan kejadian teror yang terjadi di Surabaya namun demikian tetap meningkatkan kewaspadaanya, berbagai pemberitaan dimedia mainstrem dan media sosial hendaknya disikapi dengan bijak dan tidak mudah terpancing dengan upaya adu-domba.
Selanjutnya sambutan Wakil Bupati Jember yang menyatakan bahwa aksi teror di Surabaya merupakan aksi biadab yang tidak dibenarkan oleh semua ajaran agama dan kita disini berdoa bersama-sama kitasampaikan kepada umat agama kita masing-masing bahwa kita bersatu tidak takut terhadap terorisme tetapi kita bersatu melawan terorisme yang tidak diakui oleh semua agama.
Hadir Pula tokoh-tokoh agama yang ada di kabupaten Jember diantaranya KH Abdul Hanid Pujiaono, M.Ag (Islam), Pinandita Dr I Wayan Subagiarta (Hindu), Djaenal Aura Damma (Budha), R Hendrikus Suwaji (Kristen Katholik), Pendeta Darius Pagiding, S.Th (Kristen Protestan) yang masing-masing secara bergantian membacakan do’a sesuai agamanya.
Do’a tersebut dimaksudkan sebagai wujud keprihatinan atas kejadian aksi teror yang terjadi baik di beberapa gereja maupun di Polrestabes Surabaya agar korban meninggal diberikan tempat mulia disisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, dan kelurga yang ditinggalkan diberikan kjetabahan.
Para pemuka agama juga mendo’akan agar kejadian tersebut tidak terulang kembali dan kepada pihak ataupun orang-orang yang memiliki pemikiran dan faham radikal serta terorisme diberikan kesadaran bahwa aksi tersebut tidak dibenarkan menurut agama apapun.
Komandan Kodim 0824 Jember menyikapi kegiatan doa bersama tersebut sangat mendukung sekali hal tersebut tentunya sebagai wujud persatuan dan kesatuan lintas agama, rasa saling hormat menghormati antar umat beragama di Kabupaten Jember yang sudah terjalin harmonis selama ini. (sis24)