Ditengarai Hasil Psikotes Rugikan Bacaleg, PDI Perjuangan Ancam Gugat RSAR Situbondo

Sabtu, 28 Juli 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Situbondo | Detikkasus.com – Hasil psikotes Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) menuai kritikan oleh Ketua DPC PDIP Situbondo Narwiyoto, SH. Pasalnya, pelaksanaan psikotes di Rumah Sakit dr. Abdoer Rahem (RSAR) Situbondo dinilai tak profesional, hingga menyebabkan berkas sejumlah Bacaleg dari PDI Perjuangan dikembalikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Situbondo.

Narwiyoto mengancam akan menggugat RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Karena sejumlah Bacaleg itu dinilai Belum Memenuhi Syarat (BMS), hasil psikotes yang diterimanya dari rumh sakit tidak jelas. Didalam surat hasil psikotes disebutkan, “Masih memerlukan pemeriksaan jiwa lanjutan dan observasi tambahan”.

Yang lebih membingungkan lagi, setelah DPC PDI Perjuangan Situbondo melakukan konfirmasi melalui surat tertulis, pihak rumah sakit malah memberi jawaban yang malah membingungkan, menyatakan bahwa yang dimaksud masih memerlukan pemeriksaan jiwa lanjutan dan observasi tambahan, belum digolongkan sedang mengalami gangguan jiwa atau memiliki gangguan jiwa.

Baca Juga:  Bupati Jarot Membuka Kaderisasi GP Ansor Dan Banser Sintang

Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Situbondo, Narwiyoto, SH pelaksanaan psikotes di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoer Rahem Situbondo sangat tidak professional. Akibat hasil psikotes yang tidak jelas tersebut sangat merugikan sejumlah Bacaleg PDI Perjuangan. Sabtu, (28/07/2018) saat S One mengkonfirmasi di kantornya.

Menurut Narwiyoto, ada tiga kategori hasil psikotes dari Rumah Sakit Umum Daerah Abdoer Rahem, yaitu tidak ditemukan gangguan jiwa yang nyata. Ditemukan tanda-tanda gangguan jiwa yang nyata, serta masih memerlukan pemeriksaan jiwa lanjutan dan observasi tambahan.

Lanjut Narwiyoto, pada poin ketiga tersebut sangat membingungkan.  Saat dirinya menemui Direktur RSAR yang juga tertuang di dalam jawaban tertulis, menyebutkan maksud poin ketiga belum digolongkan sedang mengalami gangguan. Padahal akibat hasil psikotes tersebut, sejumlah berkas Bacaleg PDI Perjuangan dikembalikan KPU, karena dinilai BMS.

Baca Juga:  Amankan Lalulintas dan Layani Masyarakat Pengguna Jalan di Depan SPBU Sukasada

Masih Narwiyoto, jadi hasil psikotes di Rumah Sakit Umum Abdoer Rahem sangat janggal, karena masih multi tafsir. Sejumlah Bacaleg PDIP sangat dirugikan secara materiil maupun imateriil.

“Sudah mencari perbandingan hasil psikotes ke Rumah Sakit lain di luar daerah. Hasilnya sangat jelas karena hanya ada dua pilihan, yaitu menyatakan sehat rohani atau mengalami gangguan jiwa”, bebernya.

Narwiyoto menambahkan, Bacaleg yang mendapatkan hasil psikotes poin tiga atau dinyatakan masih memerlukan pemeriksaan jiwa lanjutan dan observasi tambahan, tidak pernah mendapat penjelasan pemeriksaan psikotes berikutnya.

“Hal ini yang membuat banyak Bacaleg kebingungan karena Rumah Sakit Umum Abdoer Rahem sudah tidak melayani pemeriksaan psikotes sejak 14 Juli lalu. Padahal para Bacaleg mengejar batas waktu perbaikan berkas 31 Juli mendatang”, jelas Narwiyoto.

Menurut Narwiyoto, pihak RSAR Situbondo, sebenarnya tidak layak melayani psikotes. Pelayanan psikotes dipaksakan karena hanya mengejar profit.

Baca Juga:  Bola Panas Kasus Pengerusakan Los Pasar Eks Stasiun Ponorogo Kembali Bergulir

“Apalagi harus membayar biaya psikotes 180 ribu rupiah. Mahalnya biaya tersebut tidak diimbangi kinerja petugas medis yang professional. Sesuai ketentuan, pelaksanaan psikotes  dilakukan dengan dua cara, yaitu tes tulis dan tes wawancara”, katanya.

Lebih jauh lagi, namun di RSAR hanya dilakukan tes tulis. Oleh karena itu, Narwiyoto mengajak Bacaleg dari Partai lain, yang merasa dirugikan untuk bergabung dengan PDI Perjuangan menggugat pihak RSAR Situbondo.

Dan Narwiyoto juga menegaskan bahwasannya untuk membangun kepekaan Bacaleg PDI Perjuangan sebelum menjadi anggota dewan, untuk memperjuangkan segala sesuatu yang menjadi fungsi kepengawasannya ketika terpilih.

Sampai berita ini dinaikkan, Direktur RSAR Situbondo, dr. Tony Wahyudi tidak dapat dikonfirmasi oleh sejumlah wartawan Tim S One. (P4)

Berita Terkait

Diduga Melakukan Kecurangan, Dua Oknum Petugas KPPS di Amankan.
Potret Pilkada Bojonegoro Dari Masa ke Masa
Lapor Bawaslu, Timses Paslon Tunggal Pilwako Pangkalpinang Diduga Lakukan Money Politik
Pemerhati Sosial Publik Aceh, Minta Kejati Aceh, Kawal Dan Awasi Adanya Dugaan Kasus Korupsi Dana Desa Di Tahun 2023 Lalu
Warga Tangkap Pelaku, Bagi-Bagi Uang Dari Tim 02 “JEFRI – HAIKAL”
Ini Harapan Pj Bupati Aceh Utara Usai Lantik Dirut PT. Pase Energi Migas
Tingkatkan Patroli Terpadu, Kapolres Cek Langsung Sejumlah TPS Rawan Di Aceh Utara
GTT Bantah Pembayaran Honor Di Potong Dan Di Politisi, Vika Liondry : Itu Tidak Benar

Berita Terkait

Rabu, 27 November 2024 - 17:10 WIB

Diduga Melakukan Kecurangan, Dua Oknum Petugas KPPS di Amankan.

Rabu, 27 November 2024 - 14:20 WIB

Potret Pilkada Bojonegoro Dari Masa ke Masa

Rabu, 27 November 2024 - 11:49 WIB

Pemerhati Sosial Publik Aceh, Minta Kejati Aceh, Kawal Dan Awasi Adanya Dugaan Kasus Korupsi Dana Desa Di Tahun 2023 Lalu

Rabu, 27 November 2024 - 11:48 WIB

Warga Tangkap Pelaku, Bagi-Bagi Uang Dari Tim 02 “JEFRI – HAIKAL”

Rabu, 27 November 2024 - 11:48 WIB

Ini Harapan Pj Bupati Aceh Utara Usai Lantik Dirut PT. Pase Energi Migas

Berita Terbaru

Uncategorized

Diduga Melakukan Kecurangan, Dua Oknum Petugas KPPS di Amankan.

Rabu, 27 Nov 2024 - 17:10 WIB

Uncategorized

Potret Pilkada Bojonegoro Dari Masa ke Masa

Rabu, 27 Nov 2024 - 14:20 WIB