Detikkasus.com
Semarang – Direktur Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Barisan Pejuang Keadilan, Adi Setijawan, SH, menyatakan siap mengawal kasus penembakan seorang pelajar oleh oknum polisi di Semarang. Langkah ini diambil untuk memastikan proses hukum berjalan transparan dan mencegah polemik berkepanjangan di masyarakat.
“Kami berkomitmen mengawal pengungkapan kebenaran kasus ini agar tidak terjadi simpang siur informasi. Masyarakat berhak tahu mana yang benar dan mana yang salah,” ujar Adi Setijawan saat ditemui, Senin (25/11).
Kasus ini menjadi perhatian publik setelah insiden penembakan yang menimpa seorang pelajar viral di media sosial. Sejumlah pihak mempertanyakan kronologi dan alasan di balik tindakan oknum polisi tersebut.
Adi menegaskan, pihaknya siap mendampingi korban dan keluarganya dalam mencari keadilan. Ia juga mengingatkan aparat penegak hukum untuk bekerja secara profesional dan transparan. “Kami akan memantau kasus ini hingga tuntas, demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum,” tambahnya.
Sementara itu, pihak kepolisian menyatakan telah membentuk tim investigasi untuk mengusut kejadian tersebut. Hasil investigasi diharapkan dapat segera diumumkan agar masyarakat mendapatkan kepastian hukum.
Kasus ini memicu perdebatan luas, mulai dari dugaan pelanggaran prosedur hingga perlakuan tidak adil terhadap warga sipil. Dukungan masyarakat terus mengalir kepada korban, sementara desakan agar oknum polisi bertanggung jawab semakin menguat.
Korban penembakan, GRO, tercatat siswa kelas XI Teknik Mesin 2 SMKN 4 Semarang yang juga menjadi anggota Paskibraka sekolah setempat meninggal dunia Minggu (24/11/2024).
Sebelum dinyatakan meninggal dunia karena menderita luka tembak, korban sempat dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP dr Kariadi Semarang.
LKBH Barisan Pejuang Keadilan berjanji akan terus memberikan informasi terbaru terkait perkembangan kasus ini, sekaligus mendesak adanya reformasi penegakan hukum agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.
(Red)