Direktur BUMDes Bungkam, Ini Kata Kades Perk Aek Pamienke

Labura – Sumut I Detikkasus.com – Selasa (13/9/2022). Setelah terpublikasi perilaku inisial I.S Kepala Dusun 7 memblokir whatsAAp awak media, kemudian kembali menyusul kabar inisial A.I Direktur BUMDes yang bungkam saat dikonfirmasi diedisi yang lalu.

Sedangkan untuk kabar terbaru dari inisial N sebagai Kepala Desa Perk Aek Pamienke. Kecamatan Aek Natas Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) Provinsi Sumatera Utara”. Mengatakan

“Maaf pak saya gak tahu pakai tulisan langsung saja bicara pak, saya juga mau bertanya ke bapak, kalau pakai tulisan pak gak pandai saya bicara sajalah pak dan terimakasih pak”. Sebut inisial N melalui whatsAAp.

Kemungkin besar inti dari penyampaian inisial N Kepala Desa Perk Aek Pamienke tersebut diatas, untuk sebagai alasan beliau agar bisa menghindari 5 poin konfirmasi melalui whatsAAp.

Sedangkan isi konfirmasi sebagai berikut:
1. Sudah berapa kali Direktur BUMDes berganti,,,?
2. Apakah boleh pengurus BUMDes diambil dari luar wilayah penduduk Desa Perk Aek Pamienke,,,?

3. Apa penyebab tiga bulan terakhir ini BUMDes selalu tutup secara terus menerus,,,?
4. Berapa semua jumlah anggaran BUMDes yang telah digelontorkan,,,.?

5. Pada saat terjadi musyawarah BUMDes, apa penyebab utama sehingga ada tamu-tamu, yang tidak diundang masyarakat malah datang,,,?

Baru sebatas 5 poin isi
konfirmasi yang diharapkan awak media, ternyata inisial N Kepala Desa Perk Aek Pamienke sudah tak mampu menjelaskannya, lalu bagaimana pula jika sampai lebih dari 5 poin konfirmasi.

Disaat Kepala Desa Perk Aek Pamienke tidak mampu memberikan penjelasan ke 5 poin konfirmasi, apakah beliau ikut andil atau berperan serta untuk mengambil bagian anggaran BUMDes tersebut?

Diedisi 6/9/2022 lebih dari sekitar 500.Juta Rupiah anggaran BUMDes (Badan Usaha Milik Desa), terindikasi diselewengkan oleh orang-orang tertentu dengan melalui, praktik pengurus BUMDes asal comot bahkan.

Akta pendirian hingga akta perubahan serta bagian pengawasan yang asal-asalan. Kuat dugaan, “Pada saat membentuk pengurus BUMDes sengaja disetting dengan sedemikian rupa”.

“Agar BUMDes dapat berdiri sesuai kehendak mereka, setelah itu dana BUMDes akan dapat dengan mudah diselewengkan oleh para pelaku”.

Untuk dapat mengungkap siapa saja pelakunya, “tentunya hal itu akan jadi sepenuhnya hak, institusi penegak hukum untuk dapat menelusuri siapa saja pelakunya”.

“Kalau mengenai tugas dari masyarakat Desa Perk Aek Pamienke, sebenarnya sudah dilakukan, yaitu dengan cara mengajukan musyawarah BUMDes kepada Ade Irawan sebagai Direktur BUMDes”.

“Kemudian sudah ditujukan kepada Bapak Kepala Desa dan Ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa), sebagai tembusan pada tanggal 20 Oktober 2021. Sebut nara sumber.

Pada saat musyawarah BUMDes dilaksanakan sebenarnya ada terjadi beberapa hal-hal ganjil seperti.
1. Tidak dibuat daftar hadir peserta musyawarah BUMDes.

2. Tidak dibuat poin notulen hasil musyawarah BUMDes.
3. Ada dua orang tamu kabarnya dari PMD, yang datang itu ada sebagai tenaga ahli dan ada sebagai orang terpenting di PMD Labura.

Fakta membuktikan bahwa pengajuan musyawarah BUMDes pada 20 Oktober 2021, kedua orang penting di PMD Labura itu tidak diundang masyarakat.

Apakah kedua orang tersebut memang punya keinginan untuk Cawe cawe anggaran BUMDes, atau ada keinginan untuk menutup nutupi kebobrokan anggaran BUMDes, sehingga mereka berdua harus datang walaupun tidak diundang oleh masyarakat”.

Direktur BUMDes pertama kabarnya atas nama Sopian Nasution Penduduk Kelurahan Bandar Durian Kecamatan Aek Natas, dalam artian Sopian Nasution itu bukan Penduduk Desa Perk Aek Pamienke tapi bisa jadi Direktur BUMDes.

Kemudian timbul lagi Direktur BUMDes kedua atas nama Ade Irawan ternyata dia juga Penduduk Kelurahan Bandar Durian. Akan tetapi setelah musyawarah BUMDes 20 Oktober 2021, Ade Irawan kabarnya cekatan ngurus perpindahan dan akhirnya jadi Penduduk Desa Perk Aek Pamienke.

Dan sampai saat ini rumahnya hingga sampai pada kasurnya, masih berada di Kelurahan Bandar Durian. Hampir jalan 3 Bulan ini usaha Ponsel BUMDes Perk Aek Pamienke tutup secara terus-menerus.

Kuat dugaan bangkrut alias tumpur seperti ditelan oleh para drakula keuntungan hingga modal BUMDes tersebut.

Nah ketika sudah terlanjur jadi tumpur biasanya tidak akan ada yang mau tampil sepenuhnya untuk memberikan tanggung jawab.

Yang terjadi biasanya akan terus menerus saling menghindari bola salju, oper sana sini hingga tidak ada yang mau bertahan untuk megang bola salju. Sebut Sumber

“inisial I.S Kepala Dusun 7 Emplasmen malah langsung memblokir whatsAAp, hanya karena beliau tahu betul dikonfirmasi, poto profil whatsAAp I.S spontan menghilang bak ditelan bumi”.

Sedangkan inisial A.I Direktur BUMDes sama sekali tidak punya nyali, atau mungkin sengaja memilih untuk bungkam, dari pada menjadi seorang kesatria memberikan layanan informasi.

“Atau mungkinkah Direktur BUMDes sudah punya cara untuk menghambat tujuan Good Governance, sehingga dirinya tidak perlu lagi menerapkan keterbukaan informasi publik”. (J. Sianipar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *