Labuhanbatu, Sumut l Detikkasus.com – Minggu (13/03/2022) Disalah pakter tuak ternyata lapangan olah raga multi fungsi atau biasa disebut lapangan putsal, yang sudah rusak pun malah jadi bahan perbincangan. “Hal itu terjadi karena anggaran yang digunakan untuk membuat lapangan olah raga multi fungsi, bersumber dari ADD/DD TA.2019 Rp:.566,973,600 malah ada yang sudah retak”.
Begini ceritanya “Setelah data diterima dengan valid kemudian, pada Tanggal 10 Maret 2022 melalui whatsAAp. Awak media mengkonfirmasi Halomoan mantan Kepala Desa Sibargot, walau sudah terlihat online dan sudah ceklis dua biru namun beliau tidak berkenan memberikan layanan informasi, walaupun pembuatan lapangan putsal itu dibuat semasa dirinya menjabat sebagai kepala desa”.
Ini isi poin konfirmasi awak media kepada Halomoan mantan Kepala Desa Sibargot sebagai berikut,,,
1. Apa penyebab terlihat rusak lantai lapangan olah raga multi fungsi tersebut diatas,,,
2. Saat pembuatan lapangan olah raga multi fungsi menggunakan acuan K- berapa bang,,.
(A) apakah K- (100) dengan acuan 1.3.5. (1.sak semen 3.sak pasir 5.sak krikil,,,?)
(B) atau mengunakan acuan K- (175/225) dengan acuan 1.2.3. (1.sak semen 2.sak pasir 3.sak krikil,,,?)
3. Atau masih adakah dasar lain bahan acuan yang dilakukan saat pembuatan lapangan olah raga multi fungsi tersebut, mohon bangat penjelasannya bang,,,.
Seiring berjalannya waktu, awak media singgah disalah satu pakter tuak, sempat cerita panjang kali lebar hingga pada perkalian bujur sangkar, serta bilangan bulat, dan sisi positif bahkan negatif menjadi topik bahasan. Untuk mencari hingga mendapatkan rumus penyebab, rusaknya lantai lapangan olah raga multi fungsi dan penyebab bungkamnya mantan Kepala Desa Sibargot.
Sambil minum tuak Nara sumber mengatakan, “Mungkin terlalu banyak penyimpangan atau terlalu besar mark’up, saat melaksanakan pembuatan putsal atau lapangan olah raga multi fungsi tersebut. Akibat penyimpangan atau penyelewengan dan mark’up saat itu, maka soal mutu atau kualitas yang dikerjakan menjadi nomor kategori urutan terakhir”.
Padahal waktu Musyarawah Dusun (MusDus) maupun Musyawarah Desa (MusDes) diadakan, sampai pada saat membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan nilai pagu anggaran segitu besarnya. Dapat dipastikan bahwa mutu kualitas bangunan pastinya menjadi prioritas utama, nah yang terjadi ternyata fakta ya begitulah masih seumur jagung lantai lapangan putsal sudah retak.
Sambil meminum sisa tuak yang ada di gelasnya nara sumber mengatakan, “Hal seperti inilah sebenarnya yang kurang diketahui, oleh instansi yang berwenang untuk menyikapinya. Atau mungkin sudah pada tau tapi sengaja berpura-pura tidak tau, yang terpenting jelas tujuannya dikemanakan sebenarnya semua jumlah anggaran itu.
Bahkan biasanya, “Instansi yang berwenang itu pun akan saling oper bola, dari si A dioper ke si B, C, D, E, hingga pada terjadi sistim yang, membosankan, melelahkan, menjengkelkan, dan akhirnya tak jadi dilakukan penindakan yang tegas terhadap pelaku penyelewengan atau penyimpangan maupun mark’up. Ujar nara sumber masih dipakter tuak.
Melalui telepon genggam nara sumber mengatakan, “Gawat bangat bang pembuatan putsal di Desa Sibargot, kalau saya lihat pembuatan putsal itu bersumber dari ADD/DD TA.2019. kalau pagu anggaran sekitar Rp:.566,973,600. Sayangnya baru seumur jagung kenapa malah sudah ada yang retak ya, apa mungkin saat pengerjaannya itu terjadi penyimpangan penyelewengan hingga mark’up ya”.
Masih sebatas lari atau cara permainan menggiring bola hingga cara menggolkan bola kekiper, ehh sudah ada yang retak lantai lapangan putsal tersebut. Lalu akan bagaimana lagi jika sampai, ekskavator yang masuk kelapangan putsal itu. Kan bisa jadi akan semakin lapangan putsal itu. Desa Sibargot berada diwilayah Kecamatan Bilahbarat, Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara. (J. Sianipar)