Nisbar, detikkasus.com – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Nias Barat bersama Lembaga Budaya Nias Barat (LBNB) menggelar kegiatan Kajian Sejarah Seni dan Budaya Kabupaten Nias Barat bertempat Balai Serba Guna (BSG) Lahomi (27.09.2017).
Dalam kegiatan tersebut Ada 3 (tiga) topik bahan kajian hari ini yaitu 1). Sejarah budaya adat Nias 2). Bentuk Ornamen Baju Adat 3). Alat Musik dan Asesoris dalam acara Adat Pulau Nias. Topik kajian ini dipandu oleh tiga orang narasumber diantaranya Drs. Sayambowo Hia (Assisten 2), Fatizaro Daeli (Ketua LBNB) dan Pastor A.Aron Waruwu (Pemerhati Budaya Pulau Nias)
Berkembang dalam diskusi yang lumayan alot dan penuh antusias peserta bahwa bentuk ornamen BAJU ADAT dan baju adat lainnya cenderung menggambarkan khas budaya Nias Barat, dimana bentuk orname baju adat “khas Nias Barat” dikaji dalam segi warna; misalnya untuk laki-laki kombinasi antara warna Merah-Hitam yang memiliki makna “pemberani dalam jiwa kesatrian” sedangkan untuk perempuan warna “Merah-Kuning keemasan” yang memiliki makna Keagungan dalam lingkaran kebahagiaan”.
Nias Barat wajib memiliki MUSEUM yang bisa digunakan untuk menyimpan semua asesoris adat; baik alat musik, alat perang dan asesoris adat lainnya; serta menjadi daya tarik dalam pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Nias Barat.
Hadir dalam acara kajian ini Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Nias Barat Drs. Hamidalubis Daeli, Drs. Sayambowo Hia (Assisten 2), Fatizaro Daeli (Ketua LBNB) dan Pastor A.Aron Waruwu (Pemerhati Budaya Pulau Nias), Kadis Pemuda & Olahraga (Yupiter Hia, S.IP), sejumlah tokoh masyarakat dan Direktur Eksekutif L-Samaeri Nias (Alexander Zai Alvaro) serta semua staf Dinas Pariwisata Kabupaten Nias Barat. (Oktarius Ndraha).