Dinas Pariwisata Kota Blitar Ajak ASIDEWI dan Pemandu Wisata Blitar Kunjungi Boon Pring

Kamis, 23 November 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Propinsi Jawa Timur, detikkasus.com – Kota Blita, Upaya untuk mengembangkan Desa Wisata di Blitar semakin masif dilakukan. Asosiasi Desa Wisata Indonesia (ASIDEWI) yang difasilitasi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar mengajak pemandu wisata Kota Blitar untuk berkunjung dan belajar dari Boon Pring Andeman yang terletak di Desa Wisata Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang pada hari Rabu (22/11/2017).

“Disbudpar memfasilitasi kunjungan ini dan akan terus mengawal program kampung wisata di Kota Blitar, sesuai dengan program yang sedang digulirkan Pemerintah Kota Blitar yaitu mengembangkan kampung wisata di setiap kelurahan melalui program Masyarakat Berdaya Menuju Kota Pariwisata (MAYA JUWITA).” Kata Tri Iman, selaku kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar dalam sambutannya.

Sementara itu Menurut ketua ASIDEWI Indonesia Andi Yuwono, alasan dipilihnya ekowisata Boon Pring Desa Wisata Sanankerto karena desa ini telah sukses menjadi desa wisata percontohan nasional. Sehingga momentum kunjungan seperti ini diharapkan dapat menyebarkan spirit yang sama untuk membangun desa wisata di Kota Blitar. Kedua, salah satu program ASIDEWI adalah “sister village” yang menyerupai konsep “sister city” yang telah dijalankan oleh pemerintah kota dan kabupaten di Indonesia. Desa wisata di Blitar dan di Malang bisa saling membantu dan menjadi “sister village. Karena untuk mengembangkan desa wisata tidak dapat berjalan sendiri, perlu jejaring dan gerakan bersama.

Baca Juga:  DI DUGA PERUSAHAAN KELAPA SAWIT MELANGGAR PERATURAN DAERAH DAN MENANAM ALIRAN SUNGAI DAN HPT

Menurut penuturan ketua pokdarwis Desa Sanankerto, nama Boon Pring berarti anugerah yang turun di hutan bambu. Tidak mengherankan, dengan hamparan hutan bambu seluas 36,8 hektare dan sumber mata air alami, menjadikan Boon Pring layaknya serpihan surga di ujung desa. Selain itu di desa wisata ini juga dikembangkan usaha ukir akar bambu, Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), dan beberapa homestay yang dapat digunkan oleh wisatawan yang datang. Namun ternyata untuk mengembangkan kawasan ekowisata Boon Pring ini tak semudah membalik telapak tangan.

Baca Juga:  Pemkab Sidoarjo Bantu Kodim 0816 Sidoarjo HT dan Radio Rig

Andi Yuwono yang sejak awal turut dalam pengembangan Desa Wisata Sanankerto menyataan bahwan untuk membangun desa wisata memang butuh sedikit “paksaan” agar bisa berjalan. Dengan kerjasama antara ASIDEWI, Universitas Brawijaya, dan masyarakat setempat, gagasan untuk menjadikan hutan bambu sebagai destinasi wisata di Desa Sanankerto tidak hanya menjadi isapan jempol belaka. Bahkan Kepala Desa Sanankerto H. Subur mengaku awalnya masyarakat tidak percaya diri dapat menjadikan hutan bambu di desa mereka sebagai destinasi wisata.

“Penduduk di sini awalnya sulit melihat potensi keunikan dari desa mereka sendiri, karena setiap hari melihat dan beraktivitas di sana. Perlu keseriusan dan usaha terus menerus untuk menggali potensi desa” Lanjut H. Subur.

Baca Juga:  Rutinitas Unit Sabhara Polsek Seririt Laksanakan Patroli Dialogis

Bak gayung bersambut, adanya dana desa dari pemerintah pusat akhirnya cukup membantu berdirinya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang mengatur segala kegiatan di desa wisata ini. Menurut H. Subur, dana desa itu digunakan untuk mengembangkan wahana seperti flying fox, kolam renang, dan sepeda perahu. Bahkan Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo pernah meninjau langsung ekowisata Boon Pring dan mengapresiasi penggunaan dana desa tidak hanya untuk membangun infrastruktur, tapi juga untuk meningkatkan kemandirian perekonomian desa. Bahkan ditargetkan nantinya hamparan bambu di Boon Pring akan ditata menyerupai taman bambu di Jepang dan Tiongkok.

Dalam keterangannya, Andi Yuwono melanjutkan bahwa pengembangan desa wisata merupakan salah satu langkah strategis untuk mengembangkan desa, baik dari sisi ekonomi, kreatifitas maupun kemapanan dalam berorganisasi. Dengan memperbaiki kelembagaan, berarti juga menata manusia di dalamnya untuk lebih berdaya dan bermartabat.(Andi_red/Anang Sastro).

Berita Terkait

Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBH) Barisan Pejuang Keadilan Berkomitmen Tegakkan Keadilan
Kondisi Tiang Listrik Rusak, Respon Cepat PLN ULP Kualatungkal segera Kroscek Lokasi untuk Perbaikan
MPW Pemuda Pancasila Jateng Gelar Rakorwil, Seluruh Ketua Bidang dan Ketua MPC Hadir
Peristiwa Naas!! Akibat Angin Kencang Pohon Kelapa Tumbang, Timpa rumah milik warga Pekon Teba Bunuk, Kotaagung Barat.
Warga Berencana Melapor ke Polisi, Diduga Nama dan Tanda Tangan Dipalsukan untuk Kredit di BPR Weleri Makmur
Listrik Hotel Rivoli Kualatungkal Padam saat Acara, Manajement Hotel: Kami berikan Kompensasi Potongan Harga
Adi Setijawan: Apresiasi Keputusan Pemkot Semarang Batalkan Kenaikan E-Restribusi di Pasar Burung Karimata
Dr. H. AM Juma’i SE., MM Ketua FKSB Angkat Bicara Terkait Kenaikan E Retribusi

Berita Terkait

Selasa, 5 November 2024 - 10:54 WIB

Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBH) Barisan Pejuang Keadilan Berkomitmen Tegakkan Keadilan

Minggu, 27 Oktober 2024 - 15:23 WIB

Kondisi Tiang Listrik Rusak, Respon Cepat PLN ULP Kualatungkal segera Kroscek Lokasi untuk Perbaikan

Kamis, 24 Oktober 2024 - 06:32 WIB

MPW Pemuda Pancasila Jateng Gelar Rakorwil, Seluruh Ketua Bidang dan Ketua MPC Hadir

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 21:12 WIB

Peristiwa Naas!! Akibat Angin Kencang Pohon Kelapa Tumbang, Timpa rumah milik warga Pekon Teba Bunuk, Kotaagung Barat.

Jumat, 11 Oktober 2024 - 16:39 WIB

Warga Berencana Melapor ke Polisi, Diduga Nama dan Tanda Tangan Dipalsukan untuk Kredit di BPR Weleri Makmur

Berita Terbaru

Berita Terkini

Sujadi Saddat Mangkir Lagi dari Panggilan Ke Dua Bawaslu

Kamis, 7 Nov 2024 - 22:04 WIB