Detikkasus.com l Labuhanbatu – Sumut
Senin (04/05/2020) Penyampaian Sopian Kepala Lingkungan Kampung Sawah, menyuruh Siti Amina meminta ma’af di-Kantor Lurah Sigambal Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara, ternyata banyak kalangan yang menyalahkan Sopian, sehingga mereka meminta agar Sopian diberhentikan dari jabatannya sebagai Kepling.
Keinginan mereka tersebut sudah disampaikan awak media kepada H.Azhar Rambe.SE Camat Rantau Selatan, pada Tanggal 01/05/20 sekitar pukul 17:33 Wib, akan tetapi hingga berita ini dikirim ke Redaksi, beliau tidak memberikan layanan balasan informasi. “Mengenai keinginan mereka berhentinya Sopian dari jabatannya sebagai Kepling, dapat dilihat diarikel ini yang dikutip dari Medsos”.
Sebagai kepala daerah yang mempunyai komitmen untuk tercapainya Labuhanbatu yang bermartabat, “Diminta untuk secepatnya memberhentikan Sopian dari jabatannya sebagai kepling”. Sebab sangat tidak layak sebagai kepiling yang gagal paham dalam melaksanakan tugasnya masih dipertahankan, apa lagi sampai dirinya menganggarkan jabatan, sehingga menyuruh orang yang tidak bersalah untuk meminta ma’af Kekantor Lurah.
Tujuan otonomi daerah adalah untuk mempercepat perwujudan kesejahteraan masyarakat, melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, “Kepala lingkungan harus dapat menjadi contoh tauladan yang baik bagi warganya. Tugas pokok para kepala lingkungan diantaranya tentang pembangunan, mengenai kemasyarakatan dan pemerintahan”. Ujar Ramses Sihombing
Sekedar mengingat diedisi 29/04/20, “Siti Amina menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar besarnya kepada AKBP Agus Darojad SIK.MH. Kapolres Labuhanbatu, yang telah berkenan memberikan tali asih kepada keluarga Siti Amina melalui tangan Pak Regar Bhabinkamtibmas”.
Akan tetapi spontanitas datang rasa bagaikan petir disiang hari menyanyat relung hati, ketika mendengar penyampaian Sopian, untuk datang kekantor lurah meminta ma’af, “Ada rasa bingung bahkan ada rasa ingin tau, entah apa kesalahan yang dilakukannya, sehingga dia disuruh meminta ma’af terhadap lurah”. ( J. Sianipar )
