Diduga Takut Terbongkar Borok Hasil Kerja Pembangunan Rabat Beton Bahu Jalan Lorong Pendidikan.

Yang Dilaksanakan Oleh TPK Kaur Pembangunan Desa Gampong Alur Dua Bakaran Batee, Terkesan Menantang Dan Disinyalir Kebal Hukum.

Dugaan Adanya Penciutan Dana Anggaran Pagu Senilai Rp.14,500 Juta Rupiah.

Langsa Baro |Detikkasus.com -Terkait adanya pemberitaan yang sempat pernah terjadi dilakukan secara publik media masa online di aceh ini, berjudul. Setelah di bantai dengan pemberitaan publik media online di aceh ini, kaur pembangunan desa gampong alur dua Bakaran batee.

Terkesan macam cacing kepanasan dan gabuk uring-uringan, dugaan berlagak sok suci tapi berdebu, Apa yang telah dikerjakan olehnya Itu, pelaksanaan proyek rabat beton bahu jalan. Menghabiskan dana Rp.14,500 juta rupiah, masuk di akal kah Itu. Terbitan pada tanggal, 11 juni 2024 kemari lalu.

Diduga takut terbongkar borok hasil kerjanya, pembangunan rabat beton bahu jalan lorong pendidikan dusun mekar indah desa gampong alur dua bakaran batee kecamatan langsa baro pemerintahan kota (pemko) langsa. Yang di laksanakan oleh pihak TPK selaku kaur pembangunan “saipul” desa gampong alur dua bakaran batee langsa baro kota langsa, terkesan “saipul kaur pembangunan itu menantang dan disinyalir kebal hukum.

Baca Juga:  Warga Padati Galeri Bengawan, Saksikan Kemeriahan Bojonegoro Thengul International Folklore Festival

Dugaan adanya, penciutan dana anggaran pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan rabat beton bahu badan jalan lorong itu. Disinyalir adanya Mark-Up ajang korupsi, walau pun katanya dia “saipul” kaur pembangunan di desa tersebut tidak ada fiktif. Namun, apa masuk di akal kah dengan nilai sekitar Rp.14,500.000 (empat juta lima ratus ribu rupiah).

Anehnya lagi, setelah di bantai beberapa edisi pemberitaan di media online secara publik di aceh ini. Ketika wartawan media online di aceh ini, sempat pernah menerima hasil penyampaian pesan komentarnya menantangnya. Lewat selular chat whatsappnya “saipul” kaur pembangunan itu, yang berlagak sok jagoan besar di kota langsa. Dan juga berlagak orang memiliki ilmu kebal di tubuhnya itu, “saipul” tersebut.

“Jangan banyak bicara kau. Ok kita main. Aku orang yg gak bisa kau gertak. Kalau mau jelas kita jumpa..di mana aku datang, Pakek otot pakai otak pun jadi, Gak enak main di situ. Tempat lain. Biar enak kita selesai kan. Biar bisa saya jelas kan. Jadi biar kau dapat berita. Yang akurat. Jelas dan terpercaya”, Cetus “saipul” itu. Layaknya seperti anak sekolah dasar, yang tidak memiliki pendidikan tinggi. Dugaan hanya sebatas pendidikan sekolah dasar (SD), apa yang dia sebutkan itu. Tidak menutupi perilaku perbuatan serta pekerjaan proyek yang di lakukan, diduga adanya penciutan anggaran dana desa (ADD) tersebut. Kemarin itu, selasa 11/06/2024 sekitar pukul.14.28.wib.

Baca Juga:  Pengembangan Teknologi Pertanian Untuk Tingkatkan Produktivitas

Menurut bung karo-karo, sebagai dari pihak pengurus bidang biro investigasi monitoring & intelijen (IMI) lembaga badan peserta hukum reclasseering indonesia (L.BPH.RI) komisariat daerah (komda) kota langsa provinsi aceh. Dalam hal itu, dengan adanya pemberitaan secara media online di aceh ini. Hasil pantauan investigasi, menyikapi dengan tegas. “Ada pun amarah terkesan arogannya saipul itu, tidak menutupi borok dan belangnya. Kenapa saya bisa bilang seperti itu, karena kalau dia tidak punya borok alias kudisnya.

Baca Juga:  SPBU 44.581.18. Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah diduga sarang mafia pencurian (BBM) Jenis Solar Subsidi.

Dengan alibinya juga ektingnya dia lakukan berpura-pura marah bergaya arogan itu, agar jangan terbongkar dugaan penciutan dana anggaran pekerjaan yang dia lakukan. Mustahil dirinya tidak ada mencubit dana senilai empat belas juta Liam ratus ribu rupiah (Rp.14,500.000,-) yang telah di anggarkan melalui dari anggaran APBN pusat. Kita boleh bertaruh, kalau dia tidak ada makan dari anggaran tersebut. Di zaman sekarang, tidak ada perangkat desa yang suci dan jujur. Apa lagi, melihat uang segepok merah-merah. Pasti matanya juling-juling, maka dari itu. Dengan secara tegas, meminta kepada pihak kantor dinas bidang auditor inspektorat bersama pihak kepolisian resort (polres) langsa. Usut sampai tuntas, hasil yang dia kerjakan proyek tersebut. Diduga adanya penciutan anggaran dana desa”, pintanya dengan tegas kepada wartawan media online ini. Dini hari rabu 12/06/2024, sekitar pukul.11.34.wib.

(Jihandak Belang/Team)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *