Diduga RAB 2024 Belanja Barang Dan Hewan Onozitolidulu Hiliduho Mark UP.

Detikkasus.com | Kab Nias, Selasa 3 September 2024. Dikonfirmasi wartawan detik kasus.com dugaan informasi korupsi Dana Desa Tahun 2024 didesa Onozitolidulu kecamatan Hiliduho kabupaten Nias Provinsi Sumatera Utara.

Informasi dari masyarakat ini, para wartawan turun langsung wawancara kepada beberapa warga dan sekaligus pulbaket dan ternyata warga mengatakan belum menerima bantuan :
1.Bibit ternak babi
2.CP 551
3.CP 552
4.Dedak Halus.

4(empat) keluarga menjelaskan : ternak babi yang diberikan kepada kami adalah sangat kecil , padahal pada musyawarah desa, harga anak babi Rp.3.150.000,- dan BR serta Dedak hanya 41 kg yang kami terima dan juga ada yang 50 kg, diduga kami dibodoh-bodohi, sementara dalam RAB desa Onozitolidulu kecamatan Hiliduho tahun 2024 harganya sangat besar dan mahal, diduga Mark Up, ucap warga yang dirugikan.

Baca Juga:  Kapolsek Sukasada Tatap Muka Dengan Kepala Desa dan Perangkat Desa Pegayaman

Tambah warga, sepertinya tidak sesuai harga standar atau HET. Ternak anak babi yang kami terima tidak sesuai besarnya babi, BR , Dedak harga standar dipasar atau tidak sesuai harga belanja di RAB, kami sangat kecewa kepada kepala desa, karena hal ini tidak sesuai fakta musyawarah dan fakta lapangan , tegas warga.

Baca Juga:  Bhabinkamtibmas Anturan Melakukan  Pengaturan Jaga Kelancaran Arus Lalin di Pagi Hari

Penyelidikan wartawan detikkasus , didapatkan bahwa mata anggaran ini adalah bidang pemberdayaan masyarakat RAB 2024 belanja kelompok Kasih dan kelompok Faomakhoda, dengan total anggaran Rp.161.350.000,- dan anggaran ini telah dicairkan kaur keuangan/bendahara dan telah diterima Pelaksana Kegiatan, beber bendahara kepada wartawan detikkasus saat dikonfirmasi via Hand Phone,

Baca Juga:  Amankan Warga Beraktifitas Disiang Hari, Unit Lantas dan Sabhara Polsek Seririt Kembali Turun Kejalan

Ditempat terpisah, upaya wartawan konfirmasi kepada PJ.Kades DP, Sekretaris( Verivikator), Pelaksana , Ketua Kelompok namun tidak dibalas , tapi di baca saja, wartawan akan terus mencari data selengkapnya agar dugaan Mark UP ini terang benderang kepada publik.( DK1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *