PESAWARAN| Detikkasus.com – Cikal bakal tidak mengenyam pendidikan wajib belajar sembilan tahun salah satu warga Desa Sukaraja di wilayah zona pendidikan SMPN 1 Pesawaran yang beralamatkan di Desa Bagelen.
Warga masyarakat Desa Sukaraja Kecamatan Gedongtataan kabupaten yang bertajuk Bumi Andan Jejama, kecewa dengan sistem penerimaan murid baru tahun ajaran 2023 – 2024 SMPN 1 Pesawaran yang beralamatkan di desa Bagelen, diduga kepala sekolah tidak utamakan pendidikan berbasis zona.
Hal ini diungkapkan oleh Fitri selaku orang tua dari Yurika saat menghubungi Haluan Lampung.Senin (26/6/2023).
Di ungkapkan oleh orang tua Yurika alih -alih alasan margin eror pihak penerima pendaftaran murid baru tahun ajaran 2023 – 2024 yang menyebabkan Yurika calon murid baru sebagai anak bangsa harus menelan rasa pahit tidak mengenyam dunia pendidikan di Daerah zona SMPN 1 Pesawaran.
Masih kata orang tua Yurika SMPN 1 Pesawaran merupakan Sekolahan terdekat dari kediamannya yang merupakan tetangga Desa dengan jarak kisaran 100 meter.
Lanjutnya, ibu Yurika menyangkan alasan pihak sekolah yang diduga tidak masuk akal, padahal di zaman transisi pasca pandemi Covid 19 yang masih sangat sulit untuk mengembalikan stabilitas ekonomi, SMPN 1 Pesawaran merupakan solusi terbaik untuk anaknya mengecam dunia pendidikan dengan tanpa biaya transportasi yang tinggi.
Dia menambahkan, saat ini Yurika sering melamun akibat dari penolakan secara halus diduga oleh oknum penyelenggara penerimaan murid baru dunia pendidikan Kabupaten Pesawaran khususnya SMPN 1 Pesawaran yang dipimpin oleh kepala Sekolah Basataruli simanjuntak, yang akan segera lengser dari SMPN 1 Pesawaran.
Dia berharap,ada keadilan bagi harapan calon penerus anak bangsa yang belum dapat mengeyam dunia pendidikan wajib belajar sembilan tahun sebagai mana amanah Undang – undang.
Dia menjelaskan, dari hasil pantauan penerimaan murid baru di SMPN 1 Pesawaran kedapatan dari Desa Bernung yang jaraknya kiloan meter malah diterima di SMPN 1 Pesawaran.
” Saya kecewa atas sistem penerimaan murid baru di SMPN 1 Pesawaran, saya duga ada (sistem) dalam penerimaan murid baru tahun ini, yang membuat anak saya tidak mau sekolah Karana malu tidak diterima di SMPN 1 Pesawaran ” tutup Fitri.
Sementara itu saat Tim media saat menyambangi kantor kepala SMPN 1 Pesawaran, ditolak dengan halus bahwa kepala sekolah tidak terima tamu pada hari ini saat akan konfirmasi.Senin (26/6/2023).
” Maaf pak hari ini tidak terima tamu dulu ujar kepala sekolah saat saya temui diruangan kerjanya” ujar salah satu dewan guru yang enggan namanya dipublikasikan. (Tim).