Terpantau Oleh Kalangan Wartawan/Awak Media Online, Dusun Setia Kecamatan Karang Baru Miliknya PUPR Pemkab Aceh Tamiang.
Aceh |Detikkasus.com -Sungguh sangat miris, sistem perilaku kinerja salah satu seorang oknum polri. Yang terpantau, oleh kalangan wartawan/awak media online nasional aceh ini, diduga oknum aparat penegak hukum (aph) kepolusian republik indobesia “polri” dengan jabatan provost paminal kepolisian resort (polres) kabupaten aceh tamiang.
Dugaan, kini menjadi pihak pelaksana kontraktor. Pembangunan talud dusun setia kecamatan karang baru, miliknya berasal dari kantor dinas pupr bidang pengairan pemerintahan aceh tamiang. Pantauan kemarin, 09/09/2023 sekitar pukul.13.15.wib.
Sesuai adanya keterangan, dari beberapa pihak pekerja di lokasi pembangunan talud itu, ketika di tanyai oleh kalangan wartawan/awak media online aceh ini. Ini proyek pekerjaan siapa dan siapa pihak pelaksananya, beberapa pekerja itu. Saat di temui kalangan wartawan/awak media online aceh ini, mereka tersebut langsung mengomentari.
“Kalau proyek pembangunan talud ini, dari pemkab aceh tamiang. Tetapi, pihak pelaksananya adalah, melalui si “jhon” tapi dia itu. Orang “khairul” yang memiliki best kopi itu,” tuturnya terdengar. Celotehan pekerja buruh kasar tersebut, pada saat itu juga sekitar pukul.13.29.wib.
Pantauan kalangan wartawan/awak media online nasional aceh ini kembali, adanya plang papan nama proyek yang telah di tampilkan secara publik. Tertuliskan, pemerintahan kabupaten aceh tamiamg, dinas pekerjaan umum dan penataan ruang. Nama kegiatan, pembangunan talud dusun setia kampong tanah terban kecamatan karang baru. Lokasi, kampong tanah terban. Kecamatan, karang baru. Nomor kontrak, 03/kons-sda/pl/2023. Nilai kontrak, Rp.139.472.500,- sumber dana. Apbk, tahun anggaran. 2023, pelaksana. Cv glugur jaya, masa pelaksana. Agustus sampai dengan oktober 2023.
Paranya lagi, terpantau dari segi plang papan nama proyek yang di tampilkan secara publik itu. Diduga tanpa adanya tanggal mulai dan tanggal berakhir hanya bulan saja yang tertuliskan, di tambah lagi pula. Tanpa adanya pihak pengawas atau pun pihak consultant yang di libatkan dalam pelaksaan pekerjaan proyek pembangunan talud tersebut.
Ironisnya lagi, sewaktu kalangan wartawan/awak media online nasional aceh ini. Dengan tiba-tiba “khairul” sebagai aph oknum polisi berjabatan provost panimal polres aceh tamiang, mendatangi kalangan wartawan/awak media online nasional aceh ini. Dugaan dengan sistem ke premanan, meminta kartu tanda penduduk (ktp) serta juga memeriksa kantong kalangan wartawan/awak media online nasional aceh ini. Berpakaian premanisme tanpa ada sopan santun bertanya yang baik, main sergap layaknya di perbuat “khairul” itu seperti buronan saja.
Dia berkata, “dari mana kalian. Mana ktp kalian,” ucapnya “khairul” tersebut. Bergaya premanisme itu, kalangan wartawan/awak media online nasional aceh ini. Sembari menyampaikan, anda kok seperti premanisme. Dengan cara langsung, mengertak kami dan langsung memeriksa kantong celana, anda siapa. Apa anda premanisme atau polisi, kalau polisi bukan seperti itu caranya.
Layaknya, dengan perbuatannya seperti di zaman rezim mantan presiden suharto saja. Dengan mudahnya memomoki orang yang belum dikenal, ternyata “khairul” itu adalah oknum polisi menjabat provost panimal polres aceh tamiang. Dengan pola caranya yang sangat buas, pandangan secara publik.
“Kalau ada lima orang lagi, seperti ini dengan cara kebuasannya dilakukan kepada masyarakat. Bakal bobroklah citra polri di mata publik”
Saat kembali di tanyai (dikonfirmasi) oleh kalangan wartawan/awak media online nasional aceh ini. Sesuai adanya celotehan beberapa pekerja dilokasi proyek itu, mereka menuding. Dengan sekenario “khairul” tersebut, pinjam tangan rekannya.
“Khairul” berkomentar, “Mana ada itu. Saya cuma lihat-lihat saja. Siapa-siapa yang bilang,” pungkas alibinya “khairul”. Seakan-akan dirinya berlagak sok bersih tidak bermain dengan proyek tersebut, kemarin sabtu 09/09/2023 sekitar pukul.13.45.wib.
Apa, tindakan oleh bapak kapolda aceh irjen ahmad haydar di mapolda aceh. Ada terjadi oknumnya sendiri telah bermain proyek dengan secara terselubung, apa adanya terjadi pembiaran begitu saja. Apakah tidak dilakukan tindakan sangsi keras terhadap oknum polri yang terlibat bermain proyek di ruang lingkup pemkab aceh tamiang. Yang semangkin lama, semangkin bobroklah citra kepolisian republik indonesia. Kalau terus di pelihara oknum polri seperti itu, bukan semangkin mengambil simpatik masyarakat secara publik.
(Jihandak Belang/AS.25/Team)
