Pelalawan, detikkasus.com – Kepala SD Negeri Bernas Pangkalan Kerinci M. Jazah S.Pd menepis melakukan pungutan dana biaya les kepada siswa. Namun terkait hal itu mengaku ketakutan kepada wartawan.
Kepada media ini saat ditemui dikantornya Senin (6/11/17) Jazah mengaku tidak ada melakukan pungutan. Siapa orangnya yang menyampaikan itu, beritahukan karena itu pencemaran nama baik, bantahnya.
Di SD Negeri Bernas ini memang ada program les diluar jam belajar khusus siswa kelas 6 sebanyak 100 orang. Kegiatan itu dilakukan dua kali seminggu dan dibiayai oleh dana BOS (bantuan operasional sekolah), jelasnya.
Selain itu juga ada les mandiri. Les mandiri merupakan inisiatif dari orang tua atau siswa sendiri meminta guru untuk ikut les. Tenaga pengajar les mandiri tersebut dari guru di sekolah ini juga. Saya hanya memfasilitasi tempat kegiatan les tersebut di sekolah ini. Itu biayanya diminta sebesar Rp 100 ribu persiswa tiap bulan karena atas permintaan orang tua atau siswa sendiri, ujarnya.
Kemungkin yang menyampaikan informasi itu kepada media, orang tua yang ikut les mandiri itu supaya biaya les itu digratiskan barang kali. Seharusnya jika ada orang tua yang merasa kurang jelas seperti itu, mengadunya kepada komite sekolah, bukan kepada wartawan.
Jika informasi ini saya sampaikan kepada anggota saya guru-guru yang mengajar les mandiri itu, takutnya mereka berhenti dan tidak mau lagi jadi guru les itu.
Guru-guru merasa ketakutan jika wartawan dan LSM datang seperti ini. Soalnya tidak nyaman bekerja, seolah-olah ada masalah besar. Saya sendiri merasa terjempit dalam kondisi seperti ini. Kalau tidak percaya, coba wartawan yang duduk menjadi guru, walaupun tidak punya kesalahan saat dijumpai oleh wartawan dan LSM, pasti ketakutan juga, ucapnya. (Tim).