Cirebon, detikkasus.com – Puluhan warga blok Pejagan Asem Desa Kedungbunder Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon melakukan aksi unjuk rasa didepan Kantor PDAM cabang Gempol, (09/08) Mereka memprotes biaya tagihan air PDAM yang cenderung mahal. Padahal debit air yang diterima warga tidak normal karena pihak PDAM menerapkan system giliran sejak 5 bulan terakhir. Menurut Dani, (perwakilan warga), system giliran itu mulanya hanya sehari sekali, namun belakanga system tersebut terjadi hingga 3 hari sekali. “Awalnya digilir perhari tapi sekarang nyatanya sampai 3 hari air baru masuk,”.Namun anehnya, lanjut Dani, meskipun air tidak normal tapi biaya tagihan justru membengkak.”Iya karena angin, jadi diduga anginnya juga dihitung, “ujar warga.
Mereka menduga kondisi tersebut terjadi akibat aliran air lebih banyak masuk ke pabrik-pabrik diwilayah tersebut. “Airnya banyak kesedot ke pabrik-pabrik,”tutur Dani. Kacab PDAM gempol Masdani, melalui Yudi, bidang teknisi,mengatakan, system grafitasi yang digunakan pihaknya membuat air butuh waktu beberapa saat untuk sampai ke konsumen. Sehingga, kata Yudi.
ketika pipa kosong maka angin yang masuk. Hal itu membuat hitungan kubikasi membengkak. “Untuk membengkaknya biaya, itu terjadi karena pipa kosong kemudian angin masuk, “ujar Yudi. Namun demikian, pihaknya berjanji akan segera merealisaaikan tuntutan warga. (islah)