Kota Langsa |Detikkasus.com -Dengan adanya anggaran dana desa (ADD), yang dugaan tak di peruntukan oleh pihak pejabat desa gampong meurandeh daya kecamatan langsa lama kota langsa itu.
Diduga, gechik pejabat gampong desa merandeh dayah itu. Tak hiraukan kesejahteraan dan kenyamanan gampong, tentang penerangan lampu badan jalan. Tepatnya, di simpang 3 dari tiga sisi yang terpantau oleh pandangan secara kasar mata masyarakat sekitar semangkin gelap gulita saja.
Ada pun, keluhan masyarakat di seputaran daerah gampong desa meurandeh dayah tersebut. Pihak pejabat utama desa itu, tanpa ada kepedulian untuk gampongnya itu sendiri. Malah, terindikasi terkesan terabaikan olehnya. Begitu juga dari segi anggaran dana desa (ADD) mencapai milyaran rupiah berasal apbn pusat di jakarta, yang telah tersalurkan ke desa meurandeh dayah kecamatan langsa lama kota langsa.
Diduga tak di manfaatkan penerangan badan jalan simpang 3 dari tiga sisi itu, untuk kenyamanan masyarakat gampong sendiri terkesan pula malah lebih mementingkan urusan lain dari pada kepentingan pasilitas masyarakat gampong meurandeh dayah itu sendiri. Pada hal, adanya pejabat utama desa gampong desa meurandeh dayah tersebut. Berakibatkan atas pilihan suara rakyatnya sendiri, kini telah menjabat malah lupa dengan rakyatnya yang memilih dirinya selaku pejabat utama (gechik) di gampong itu.
“Selama pejabat utama gechik desa meurandeh dayah kecamatan langsa lama kota langsa, menjabat di desa kami ini. Apa pun tiada dia perdulikan, ada pun anggaran dana desa (add) yang mencapai milyaran rupiah dalam per/tahunnya di subsidi dari pihak pemerintahan pusat jakarta (apbn) tersebut.
Masa, tidak ada sedikit pun perhatiannya terhadap penerangan badan jalan simpang 3 dari tiga sisi. Jadi apa gunanya adanya ADD yang telah disubsidi oleh apbn pusat tersebut, apakah ingin memperkaya diri sendiri. Karena dirinya punya kekuasaan dan wewenang pejabat terpilih,” pungkas masyarakat itu. Menjabarkan kepada kalangan wartawan/awak media online nasional aceh ini, dini hari minggu 24/09/2023 sekitar pukul.16.45.wib yang enggan namanya mau disebut-sebut secara publik media online nasional aceh ini.
Dengan secara terpisah, terdengar pula himpunan informasi dari beberapa salah satu pejabat desa, yaitu. Ketua tuha peat meurandeh daya kecamatan langsa lama kota langsa, dirinya mengulaskan kepada kalangan wartawan/awak media online nasional aceh ini. Tentang penerangan lampu badan jalan simpang 3 dari tiga sisi, dirinya sempat memberitahukan kepada pihak pejabat utama (gechik) desa gampong meurandeh dayah itu.
Dan juga, pihak ketua tuha peat desa meurandeh dayah itu. Pernah melayangkan beberapa dokumen (surat) di tujukan kepada gechik meurandeh daya kecamatan langsa lama kota langsa, tertanggal 18 september 2023. Dengan nomor surat, 141/09/TPG-MD/2023, lampiran 5 eks. Perihal, permohonan lampu jalan. Agar dapat pihak gechik gampong desa meurandeh dayah, untuk menindak lanjuti dalam hal tersebut.
Dengan secara sepontan pun, pada saat itu juga. Pihak gechik langsung membuat surat undangan pada tanggal 18 september 2023, dengan nomor surat di tujukan kepada ketua tuha peat gampong desa meurandeh dayah tersebut. Nomor, 003/462/2023, lampiran. -, perihal. Undangan, pada hari senin tanggal 18 september 2023. Perihal, rapat perubahan APBG tahun 2023. Bertempat, aula kantor gechik gampong meurandeh dayah. Ditanda tangani oleh gechik, “khairul nizam”.
Parahnya lagi, sempat terdengar, celotehan gechik pada tanggal 18 september 2023. Pelaksanaan rapat forum secara internal di kantor desa meurandeh dayah tersebut, mengomentari terdengar. Yang sampaikan oleh ketua tuha peat pun langsung mengomentari apa yang telah di ucapkan gechik “khairul nizam” tersebut kepadanya, “ketika dalam rapat perubahan APBG. Saya pribadi juga adamembaas tentang kebutuhan masyarakat terhadap lampu jalan, tapi beliau jawab tidak bisa karena tidak ada dalam SISKEUDES, nah saat itu juga,. Saya tak berani karena yang bertanggung jawab anggaran dana itu, saya dan saya kuasa pengguna anggaran.” Cetusnya ketua tuha peat tersebut, menirukan bahasa komentar gechik desa gampong meurandeh dayah tersebut.
Masih kembali berlanjut, komentarnya ketua tuha peat itu. “Dan saya pribadi juga menyampaikan tentang mahasiswa pulang larut malam, kemudian saya sampaikan lagi. Sayang juga anak-anak TPA, yang pergi ngaji. Trus saya bilang, untuk antisipasi dari kejahatan dan kenyamaan masyarakat sepertinya hari itu bisa dijadikan hal prioritas.” Pungkasnya, ketua tuha peat gampong desa meurandeh dayah. Yang sangat kesal, dengan sistem kinerja selaku gechik di desa tersebut. Dini hari minggu 24/09/2023, sekitar pukul.17.48.wib sore tadi.
Dalam pantauan kalangan wartawan/awak media online nasional aceh ini, adanya permasalahan yang tidak bisanya terealisasikan oleh gechik “khairul nizam” untuk kepentingan masyarakat di desa meurandeh daya itu. Apa tindakan pihak ketua dprk langsa dan bapak pj wali kota langsa, bersama bapak camat kecamatan langsa lama kota langsa. Apakah diam saja, dalam hal kejadian seperti itu, di mana tindakan oleh para pejabat besar di kota langsa.
(Jihandak Belang/Team)