Aceh |Detikkasus.com -Pasca didemo oleh aliansi aktivis merdeka (alaska) salah seorang direktur/pimpinan PDAM tirta keumuneng kota langsa diminta dicopot, diduga panik sehingga dengan kinerja PDAM yang selama ini banyak mengecewakan para pelanggan masyarakat.
Menurut, demo yang digelar oleh alaska menuntut kepada DPRK langsa dimana wakil rakyat yang sudah dipilih agar menampung aspirasi masyarakat dan juga perlu dibentuk panitia khusus (pansus) benar atau tidaknya dalam tubuh PDAM kota langsa selama ini sudah terjadi adanya saling berkorupsi berjema’ah dan juga kolusi dan nepotisme (KKN) atau bobroknya sistem pelayanan pihak PDAM dan demo tersebut sudah berjalan dengan tertib, membawakan kerenda mayet sebagai bentuk matinya keadilan di Kota Langsa, dengan demo ke dua mereka membawakan bunga yang ditaburkan didepan pintu masuk gedung DPRK menandakan bahwa DPRK langsa sudah mati.
Dan perlu diketahui, sudah berulang kali didemo digelar apakah DPRK masih tinggal diam, mana tuntutan pendemo kenapa DPRK langsa diam saja ada apa?.
Seiring waktu berjalan atas demo PDAM tersebut Dirut PDAM tirta keumuneng kota langsa Azzahir, se mengundang sejumlah awak media. Dimana dalam undangan tersebut terpantau oleh kalangan awak media online yang tidak ada undangan, dengan hasil pantauan kembali adanya terindikasi dugaan adanya memiliki kepentingan ajang pribadinya mereka itu.
Anehnya, bahkan pelaksana temu pers tersebut. Seperti dikendalikan oleh oknum atau organisasi pers tertentu dan yang diundang pun diduga media yang pro terhadap direktur PDAM tirta kemuning yang terkesan itu menjadi penjilat pejabat.
Disisi lain, menurut dari pantauan oleh beberapa awak media online dilangsa yang melangsir kepada awak media ini. Dugaan ingin raub keuntungan demi kepentingan perutnya mereka masing-masing. Diduga menjadi penjilat terhadap pejabat kota langsa, yang ada di kota langsa. Sehingga menimbulkan kecurigaan ada apa dibalik itu, seolah-olah ada indikasi trik adu domba polemik pada zaman suharto “apakah oknum pers tertentu itu, masih antek-anteknya suharto.”Sesama awak media yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab itu,”ungkapnya sejumlah awak media yang hadir pada saat temu pers, senin 13/03/2023.
Kejadian tersebut di atas sempat terjadi adu mulut dan nyaris baku hantam sesama wartawan, demi kepentingan pribadi sejengkal kekayaanbya untuk diri mereka itu sendiri. Dalam hal ini temu, pers yang digelar oleh Dirut PDAM Tirta Keumuneng Kota Langsa merupakan kebutuhan publik yang perlu dipublikasikan melalui media bukan untuk memilih-milih mengundang wartawan.
Begitu juga awak media harus mengetahui kode etik jurnalistik dan undang-undang Pers. Jangan demi mempertahankan kepentingan jabatan seseorang awak media di peralat dan di adu domba sesama awak media. Seharusnya profesi wartawan itu merujuk kepada independen sesuai dengan UU pers nomor 40 tahun 1999.
(Pasukan Ghoib/Team)