Aceh Singkil, NAD l Detikkasus.com – Rabu (09/02/2022) Akibat diberhentikan tanpa lebih dulu diadakan Muscab (Musyawarah cabang), akhirnya di beberapa Kecamatan Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Demokrat bersama anggota nya, mendatangi kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat.
Proses pemberhentian dan pengangkatan pengurus partai tanpa lebih dulu muscab, kemungkinan besar kangkangi peraturan AD-ART (Anggaran Dasar Aturan Rumah Tangga. Kejadian ini sama halnya dengan, pemberhentian pengurus partai secara tidak hormat.
Bahkan yang sangat di ragukan lagi bisa timbul perpecahan ditubuh keluarga besar partai demokrat wilayah kabupaten Aceh Singkil, ujar Ahmad Yani ketika diadakan pertemuan membahas penomena yang langka saat ini. Senin 07/01/2022.
M Yusmar Berutu mengatakan “Selain itu juga kami senada dengan keterangan dari Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) Kecamatan Simpang Kanan, terkait dengan pemberhentian, sebenarnya kami juga tidak keberatan di berhentikan, asalkan sudah pasti sesuai dengan aturan dan peraturan.
Anehnya lagi semenjak kami terbentuk sebagai DPAC kecamatan, hingga sampai saat ini SK sebagai pimpinan anak cabang (PAC) belum menerima SK. Padahal kalau menurut info yang saya dapat dari DPD SK sudah di terima DPC.
Setelah kami tunggu tunggu eh malah ada info bahwa kami sudah di berhentikan, tentunya dalam hal kami menilai SK PAC yang baru itu kami menduga tidak sah secara aturan. Rasa kecewa kami ini patut akan menjadi pertanyaan besar.
M Yusmar Berutu menambahkan “Dan harapan dari kami semua ini agar bisa di perjelaskan oleh para bapak pimpinan yang terhormat para petinggi Partai Demokrat yang ada di Aceh Singkil, khususnya di tingkat Provinsi dan teristimewa untuk tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat”.
Kalau dari jumlah (9) DPAC yang sudah mereka ganti kemudian dikalkulasi sekitar 60 orang, dapat ditafsir sekitar 540 orang yang sudah mereka ganti. “Kemudian kami telusuri secara perlahan tapi pasti, dilapangan pengangkatan mereka kami temukan banyak yang rekayasa”.
Gejolak pemberhentian kami secara sepihak saat ini patut menjadi acuan untuk dapat di pertimbangkan, dan kalau kami-kami ini benar sudah dikeluarkan mengapa di Tahun 2021 kami masih menerima sirup dari Tengku Rifki DPRI. Dan mengapa SK kami di Tahun 2019 sudah terbit malah di rahasiakan. Ujar M.Yusmar Berutu
Disituasi pertemuan tersebut juga di tambahkan oleh Nyak Lain Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Kecamatan Suro Makmur, mengatakan “Untuk dapat mengetahui kondisi yang terjadi saat ini, kami sangat ingin penjelasan aturan dan peraturan AD-ART dapat diperjelas sebagaimana mestinya”.
Kalau bisa tanpa diadakan Muscab atau Musancab dan atau tanpa dilakukan musyawarah tetap sah pemberhentian secara sepihak ini, kami sangat khawatir akan timbul gejolak perpecahan ditubuh keluarga Demokrat Kabupaten Aceh Singkil, ujar Nyak Lain dengan tegas.
Ahmad Yani PAC Demokrat mengatakan “Awal pertama penetapan Ketua PAC Partai Demokrat itu, pada 17 Juli 2017 saat itu Ketua DPC Juliadi. Seiring berjalannya waktu Juliadi berganti dengan RAHMAT JAINAL dan Juga di PLT kan lagi TEUKU SAMA INDRA”.
Saat itu SK memang kami tidak pernah menerima, akan tetapi disaat kami tanyakan pengurus DPC kata mereka masih berada di DPD. Kenyataan itulah membuat kami kebingungan, sementara kalau dari DPD katanya SK kami sudah ada di DPC.
Ditahun 2019 saya jadi pengganti antar waktu anggota DPRK Aceh Singkil pengganti saudara Sunarso, yang membingungkan posisi saya selaku PAC saat saya pertanyakan ke BPOKK DPD partai Demokrat kami katanya sudah diberhentikan di tahun 2019 itu.
Sedangkan yang terjadi Tahun 2019 saya malah bolak balik ke DPD untuk pengurusan PAW, saat itu tidak ada yang memberitahukan kalau kami sudah diberhentikan. Dan yang lebih anehnya lagi pada akhir tahun 2021 kami mengadakan rapat, untuk pembuatan KTA yang baru dan kami juga masi diundang sebagai PAC.
Ahmad Yani PAC Demokrat menambahkan “Saat terakhir kali kegiatan Partai Demokrat 2021 yang lalu. Waktu itu ada program 1000 paket sembako, saya juga masih dihubung saudara AHYAR anggota DPRK Aceh Singkil. Beliau itu sekaligus sebagai BPOKK DPC PARTAI DEMOKRAT Aceh Singkil.
Kan aneh, Kalaulah kami sudah dianggap diberhentikan pada tahun 2019 SK PAC mengapa SK pemberhentian nggak pernah kami terima, dan yg paling membingungkan lagi dasar apa kami diberhentikan tentunya kami juga ingin tau.
Semoga saja apa yang terjadi hari ini kepada kami selaku kader yang sudah lama di Demokrasi bisa ditanggapi oleh pimpinan DPP. atau mas AHY dan RIFKY HARSYAH selaku sekjen agar tidak terjadi perpecahan kader demokrat di Aceh Singkil.
Dilema ini sudah saya sampaikan ke BPOKK DPD PARTAI DEMOKRAT ACEH saudara AIDIL MAHENDRA. namun tanggapan nya kurang menyejukkan dan sangat tidak bisa kami terima, kalaupun kami diberhentikan untuk kebesaran Partai Demokrat, asalkan sudah sesuai dengan AD-ART Partai kami sangat siap. Ujar Ahmad Yani. (J. Sianipar)