SIDOARJO – JAWA TIMUR, Detikkasus.com – Memang Hidup yang kita jalani ini memiliki lika liku ruang dan waktu. Masa lalu tempat 1001 kesalahan, sekarang waktu belajar lebih baik, dan masa depan pilihan yang akan datang.Minggu (27/05/18).
Segenap para tamu undangan di hadiri oleh H.Sulamul Hadi Nurmawan.S.Th.I/Gus Wawan,Wakil Ketua PWI Jatim Dwi Eko lukononto,Kabiro Jawa Pos Sidoarjo Sholahudin,Anggota AJS,FKPPI,Pemuda pancasila,IMM,ILS,KNPI,Gus Durian,Pemuda Ansor,Rapi,Ketua Karang Taruna Sidoarjo,Dan Elemen-elemen non Pemerintahan.
Ada salah satu anggota AJS bernama Sony menanyakan tentang metode pendekatan apa yang di gunakan H.Sulamul Hadi Nurmawan.S.Th.I/Gus Wawan selaku ketua legeslatip agar tidak terjadi gejala enotsentrisme yang besar mengara ke radikalisme dan terorisme ucapnya.
Pertanyaannya, bagaimana kita sebagai Pemuda menghadapi zaman sekarang demi pilihan Masa Depan. (Dalai Lama). Belajar dari pepatah Orang Bijak, makna yang terkandung dalam suatu tulisan berarti berbeda seperti sudut pandang, persepsi hingga pemahaman tersendiri. Sehingga banyak pemuda yang sering kali menanggapi hal yang benar menjadi salah.
Pemuda memiliki sikap dan perilaku yang bermacam-macam. Sejak kita lahir hingga dewasa kini, adaptasi yang dilakukan melalui proses peniruan dan melakukan tiruan. Jika ada tingkah laku yang tidak sesuai dengan nilai serta norma masyarakat pasti sering kena teguran.
Pemuda tidak salah, hanya tidak tahu. Pada proses belajar, sikap benar dan salah masih dipertanyakan karena ada ragu dalam hati. Dengan belajar serta membuka wawasan, pemuda bisa memilih hal benar dan salah.
Tanpa memandang Suudzon, waspada terhadap paham kebencian perlu ditanamkan. Banyak celah yang dapat mempengaruhi pemuda untuk mengikuti paham kebencian tersebut. Salah satu sifat Pemuda tersebut ialah memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap jati diri.
Wajar untuk pemuda zaman sekarang mudah terjebak, karena logika serta perasaan tumbuh dan berkembang secara bersamaan. Salah satunya adalah sikap simpati dan empati muncul karena luapan emosi seseorang. Dengan pola pikir yang masuk akal, perasaan dengan mudah dipengaruhi.
Pemuda zaman now perlu bimbingan, bukan sekedar hasutan kebencian atau paham perbedaan.sul/im