JEMBER. Bertempat di Studio Programa-1 Radio Republik Indonesia (Pro-1 RRI) Jember pada Setiap Pukul 08.00 Wib digelar acara Opini dan Aspirasi (OPSI) yang sering mendatangkan narasumber yang inspiratif dan kredibel dibidangnya dan membahas isu-isu yang berkualitas, sehingga acara tersebut sering mendapat tanggapan dan menjadi primadona pendengar radio di Kabupaten Jember.
Pada Senin 21/01/2019 Pukul 08.00 Wib acara OPSI mengundang Komandan Kodim 0824 Jember, Tokoh Masyarakat Ignatius Sumarwiyadi dan Abdul Muis serta narasumber lainnya yang online via handphone diantaranya pakar hukum Universitas Negeri Jember Fendi S, SH dan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jember M Hanafi, dengan topik dialog Netralitas TNI serta Upaya Dalam Mensukseskan Pemilu 2019.
Dengan mederator penyiar senior RRI Jember Devi Vitra yang mempertanyakan apa kiat TNI dalam pengamanan Pemilu dan Sejauh mana Natralitas TNI di Jember , Letkol Inf Arif Munawar menegaskan bahwa dalam pengamanan kita senantiasa bersinergi dengan Polres Jember untuk mengadakan upaya-upaya cipta kondisi, patroli-patroli dan lain-lain sehingga pentahapan Pemilu yang berjalan dapat berjalan sebagaimana mestinya, lancar dan aman.
Lebih lanjut terkait dengan Netralitas TNI, Komandan Kodim 0824 Jember menyampaikan bahwa pada setiap kesempatan bertemu dengan anggota saya selalu mengingatkan bahwa Netralitas TNI itu harga mati yang artinya harus benar-benar dijaga dan dipedomani oleh setiap diri prajurit dalam melaksanakan tugasnya dilapangan.
Bahkan kita sudah memasang himbauan Netralitas TNI dan mengajak masyarakat untuk mensukseskan Pemilu 2019 melalui spanduk-spanduk yang terpasang di 31 wilayah Koramil Jajaran Kodim 0824 Jember.
Selanjutnya menurut Ignatius Sumarwiyadi saat di minta tanggapannya terhadap pertanyaan pemirsa melalui jaringan tilpon yang mengharapkan Pemilu agar kembali ke sistem lama dalam setiap 5 tahun sekali, dibanding sekarang hampir setiap tahun ada Pilkades, Pilkada dan lain-lainnya menyatakan bahwa kita semua ada kecenderungan belum menganggap Pemilu ini sebagai budaya, kalau kita menganggap Pemilu ini sebagai budaya kita akan selalu senang menghadapi Pemilu.
Selanjutnya Abdul Muis pun demikian saat memberikan tanggapannya bahwa kita saat ini selalu dihadapkan oleh kegiatan-kegiatan terkait dengan Pemilu yang tidak lepas dari pekerjaan partai politik dalam berjuang mengais suara sebanyak mungkin, kemudian ditengah kesibukan politik tersebut sering muncul hoak dan lain-lain yang tentunya sangat membingungkan masyarakat, ekses-ekses negatif seperti itulah yang sering membuat masyarakat resah.
Selanjutnya dalam kesimpulannya Letkol Inf Arif Munawar mengajak seluruh masyarakat untuk mensukseskan Pemilu 2019 ini, inilah model demokrasi kita saat ini dan kalau hal ini dipandang ada kekurangan pasti akan akan ada evaluasi –evaluasi secara bersama untuk disempurnakan pada Pemilu selanjutnya. Sekali lagi “Mari Kita Sukseskan Pemilu 2019”. Pungkasnya. (Siswandi)