Di Tagih Hutang 200ribu, Penagih di Bunuh

Sabtu, 22 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pekanbaru | Detikkasus.com

Sebut saja Cicih, seorang nenek warga Desa Petala Bumi Kecamatan Seberida Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Provinsi Riau, tewas dibunuh di rumah kontrakannya.

Penyebabnya berawal nenek berusia 78 tahun itu menagih utang sebesar Rp 20O ribu.

Pelaku berinisial PI (19) dan istrinya SA (17). ditangkap di Kelurahan Sei Salak, Kecamatan Tempuling, Kabupaten Indragiri Hilir, Jumat (21/02).

Kedua pelaku ditangkap pada pukul 00.30 WIB dan diamankan di Polsek Seberida,” ujar Paur Humas Polrra Inhu, Aipda Misran, melalui pesan WhatsApp.

Baca Juga:  Camat Pasar Kemis Resmikan BNI Kcp Kota Bumi.

Kedua pelaku menganiaya korban dengan memukulkan kepala korban di tembok. Setelah korban tak berdaya, kedua pasangan muda itu kabur ke daerah Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir.

Penganiayaan itu terjadi pada Rabu (19/2/2020) pagi. Ketika itu, korban kembali meminta uangnya yang dipinjam oleh pelaku. “Korban menagih uang Rp 20O ribu ke rumah pelaku,” kata Misran.

Baca Juga:  2 Orang Tewas Tertimbun Saat Goro Mengambil Tanah Lereng Bukit untuk Perbaikan Mushalla

Bukannya mengembalikan uang, pelaku justru menganiaya korban hingga tewas. Dari olah TKP yang dilakukan polisi, terdapat luka memar pada dahi, kiri dan kanan, telinga sebelah kiri mengeluarkan darah.

Selanjutnya korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Pematang Reba. Polres Inhu berkoordinasi dengan Bidang Dokkes Polda Riau untuk melakukan autopsi terhadap korban dan autopsi digelar pada Kamis (20/02) di Rumah Sakit Umum Pematang Reba

Baca Juga:  Masyarakat Apresiasi Tim S One Situbondo Tindak Lanjuti Keluhannya

Penyebab kematian korban adalah akibat kekerasan tumpul pada belakang kepala yang menyebabkan patah tulang tengkorak sehingga menimbulkan perdarahan,” tutur Misran.

Kedua tersangka mengakui menganiaya korban dengan cara membenturkan kepala korban ke tembok rumah. Namun polisi masih mendalami kasus karena keterangan pelaku terus berubah-ubah.

Keterangan tersangka berbeda dengan keterangan ahli yang melakukan autopsi terhadap korban.

Saat ini penyidik masih mendalami terhadap para tersangka,” tutur Misran.

 

(AR)

Berita Terkait

SAPA “Fauzan Adami”, Menyampaikan Keprihatinannya Terhadap Fenomena Keterlibatan Oknum PNS.
Dugaan Sistem Management Rumah Sakit Umum PT Cut Mutia Medica Nusantara Regional 1 Langsa.
Hasil Pekerjaan Proyek Pengaspalan Peningkatan Jalan Damai Gampong Baroe
Dit-Samapta Polda Aceh, Kembali Bagi Sembako Dalam Kegiatan “Jum’at Berkah”
Waka Polda Aceh, Hadiri Peringatan Maulid Raya Dan Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh
Menag Sindir Rektor Doyan Dinas Ke Luar Kota Jadi Pendengar Dan Tidur : YARA Langsa Periksa SPPD Rektor IAIN Langsa
Sat-Gas-Sus Pencegahan Korupsi Polri Gencarkan Sosialisasi Antikorupsi Di Daerah-Daerah
POLU Melalui Membuka Klinik Terbesar Korea Selatan, Oracle Dermatology Korea Di Indonesia
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 17 November 2024 - 00:39 WIB

SAPA “Fauzan Adami”, Menyampaikan Keprihatinannya Terhadap Fenomena Keterlibatan Oknum PNS.

Minggu, 17 November 2024 - 00:38 WIB

Dugaan Sistem Management Rumah Sakit Umum PT Cut Mutia Medica Nusantara Regional 1 Langsa.

Minggu, 17 November 2024 - 00:37 WIB

Hasil Pekerjaan Proyek Pengaspalan Peningkatan Jalan Damai Gampong Baroe

Minggu, 17 November 2024 - 00:36 WIB

Dit-Samapta Polda Aceh, Kembali Bagi Sembako Dalam Kegiatan “Jum’at Berkah”

Minggu, 17 November 2024 - 00:35 WIB

Waka Polda Aceh, Hadiri Peringatan Maulid Raya Dan Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh

Berita Terbaru