Detikkasus.com | Bandung
Satuan yang besar dan kuat sudah pasti memiliki perjalanan sejarah perjuangan pada masa awal kiprahnya yang penuh dengan heroisme. Salah satu buku yang banyak mengulas secara runtut dan mendetail adalah buku Sejarah Kavaleri Korps Marinir. Sehubungan dengan hal tersebut, Kolonel Marinir Arif Handono, S.A.P. disela-sela kesibukan sebagai Pasis Dikreg XLVII Sesko TNI TA 2020, menyempatkan diri untuk menyerahkan Buku Sejarah Kavaleri Korps Marinir ke Perpustakaan Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI) untuk menambah koleksi-koleksi buku yang sudah dimiliki oleh perpustakaan saat ini sebanyak 18267 judul dan 28225 eksemplar, diterima langsung oleh Kepala Perpustakaan Sesko TNI Kol Laut (P) Agus Lukman, S.A.P. di Sesko TNI, Bandung. Senin (02/11/2020).
Mengawali penyerahan buku, Kolonel Marinir Arif Handono, S.A.P. menyampaikan bahwa penyerahan tersebut sebagai salah satu upaya peningkatan kemampuan literasi dan wawasan khususnya kesenjataan Kavaleri Korps Marinir yang kaya akan warna dan pengalaman.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Tak terlalu banyak literasi yang membahas seputar sejarah Korps Marinir, khususnya tentang Kavaleri Korps Marinir, sampai kemudian terbit buku dengan judul Sejarah Kavaleri Korps Marinir – Rangkaian Peristiwa Awal Keberadaan Kesatuan Amfibi Korps Komando Angkatan Laut (KKO-AL) Sampai Dengan Terbentuknya Satuan Kavaleri di Jajaran Korps Marinir Saat ini.
Menurutnya, buku yang ditulis LetKol Marinir Yosafat R. Haryadi dari Pasmar 2 Surabaya, terasa berbeda dari sisi konten dan menyiratkan bahwa proses penulisan dan penyusunan buku ini dilakukan dengan profesionalitas tinggi dan mendapat dukungan penuh dari institusi terkait. Dengan jumlah 604 halaman, isi buku ini disajikan secara detail dan runtut. Bahasan dimulai dari awal mula munculnya kavaleri, satuan lapis baja pada masa Hindia Belanda, runtuhnya Hindia Belanda, terbentuknya Satuan Kavaleri Marinir dan bentangan dharma bakti Kavaleri Marinir.
“Entitas Satuan Kavaleri sudah menyatu di periode awal berdirinya KKO (Korps Komando) AL pada dekade 50-an. Dimulai dari pengoperasian Amtrac LVTA (Landing Vehicle Tracked Armoured) eks Belanda, sampai limpahan alat perang lain seperti LVTH (Landing Vehicle Tracked Howitzer), panser amfibi DUKW dan tank berat M4A3 Sherman yang dimodifikasi menjadi tank amfibi,” jelasnya.
Mengakhiri penyerahan buku tersebut, ia berharap agar dapat bermanfaat sebagai salah satu referensi rujukan bagi para pembaca khususnya yang akan mengadakan penelitian tentang sejarah satuan-satuan di lingkungan TNI dimasa yang akan datang.