Bojonegoro, Detikkasus.com – Minggu, (13/08/2017) Komunitas Laskar Berseri Selorejo hadirkan Suyoto Bupati Bojonegoro, sebuah Komunitas pemberdayaan masyarakat sebuah komunitas pemberdayaan masyarakat yang memiliki kegiatan pengelolaan Bank Sampah “SELOXY”, Rumah Kompos “SELOBHUMI”, Kerajinan Daur Ulang “SELOCRAF”, Rumah PELET (Untuk Pakan Lele) serta Budidaya Lele oleh Pemuda Selorejo (Seloleda). Sekretariat komunitas ini berada di Desa Selorejo RT 03 RW 01 Dusun Jenggot, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro. Cp. Seloseda Rumah Ramah HAM.
Giat yang diselenggarakan di Balai Desa Selorejo juga dihadiri Camat Baureno yang mengusung tema “500 hari, Selorejo the sunrise of Bojonegoro”, karena dalam 500 hari mampu mencapai 500 nasabah bank sampah di hari ke-500. Kang Yoto (panggilan akrab Bupati Bojonegoro) dalam sambutannya merasa takjub dan mengacungi jempol, “saya bangga dan takjub , karena ditempat lain 300 nasabah dibutuhkan waktu lebih dari 3 tahun”, ungkapnya.
kang Yoto juga berharap masih terus berlanjut, ada nasabah ke 600, 700, 800 hari di hari-hari berikutnya, jika itu terlampaui maka itulah yang disebut bersatu melangkah maju. Kalau bersatu saja tidak cukup, itu artinya sekedar “makan ndak makan sing penting kumpul (makan tidak makan yang penting berkumpul)”, maka selain bersatu juga harus berani melangkah maju”, tegasnya.
Seperti yang dituturkan Yuli Fitriana (salah satu diantara pemrakarsa komunitas Laskar Berseri) kepada tim Jejak Kasus melalui WhatsApp pribadinya, Kang Yoto berharap, dari Selorejo lah akan muncul sejarah baru masa depan lebih baik melalui pengelolaan lingkungan. “Sebantar lagi ada lomba tingkat dunia tentang pengelolaan sampah dunia, sekitar bulan September, Laskar Berseri Selorejo harus berani ikut, karena hidup ini jika kita percaya diri, “jadi maka juga bisa jadi”. Contohnya 10 tahun lalu banyak anak-anak /orang-orang sukses dari Bojonegoro malu mengakui sebagai warga Bojonegoro karena dikenal daerah miskin dan banjir serta pusat pembantu. Tahun 2000 kita termiskin nomer satu se-Jawa Timur, 2008 nomer tiga sekarang nomer sebelas, jadi jika ada 10 daerah termiskin di Jawa Timur, Bojonegoro sudah tidak termasuk. Ini bukan semata karena Kang Yoto tapi karena rakyatnya yang mulai percaya diri”, paparnya panjang lebar. (M@M).