Detikkasus.com | Indonesia – Propinsi Jatim – Kabupaten Tuban, 23 April 2018.
Konsul Jenderal (Konjen) Jepang di
Surabaya, Masaki Tani, di
saksikan Bupati Tuban, H. Fathul
Huda meresmikan gedung MTs
Al- Hidayah di Desa Kesamben
Kecamatan Plumpang, Jumat
(20/04/18).
Peresmian ini dilaksanakan setelah sekolah
tersebut mendapat dana rehabilitasi dan pembangunan gedung dari Pemerintah Jepang melalui program Bantuan Hibah
untuk Keamanan Manusia
Tingkat Akar Rumput atau Grant
Assistant for Grass- Roots
Human Security Projects dengan
MOU yg telah ditandatangani
pada tanggal 15 Maret 2017 yang
lalu
Dalam sambutannya, Bupati
Tuban menyampaikan
terimakasih terhadap Pemerintah
Jepang yg telah tepat memilih
MTs. Al-Hidayah untuk diberikan
bantuan. “saya ucapkan
terimakasih kepada pemerintah
Jepang atas bantuan ini. Saya
melihat bahwa ini tepat sasaran,
karena memilih sekolah
swasta,”tutur Bupati.
Sekolah swasta terutama yang
berbasis agama menurut Bupati
adalah pencetak generasi
pilihan, bukan hanya pandai di
ilmu umum tapi juga memiliki
kelebihan di bidang agama. “
Lulusan MTs bisa ngaji, Jadi
Imam Sholat, mimpin tahlil dan
jadi penceramah tetapi mereka
juga bisa jadi Eksportir,
Kontraktor bahkan jadi Bupati
juga bisa” kata Bupati disambut
tepukan meriah undangan yang
hadir.
Bupati berharap, jika ada bantuan
serupa dari Pemerintah Jepang,
agar memprioritaskan Sekolah-
sekolah Swasta, bukan berarti
Pemerintah Daerah tidak
berpartisipasi, tetapi karena
adanya aturan yang mengikat,
tentu Pemkab harus
mendahulukan Sekolah-sekolah
Negeri di bawah Dinas
Pendidikan yang menjadi
tanggungannya terlebih dulu.
“sehingga Bantuan dari berbagai
pihak sangat di butuhkan oleh
sekolah Swasta semacam ini. “Jelasnya.
Pada kesempatan ini Bupati juga
berpesan, agar selain menerima
bantuan dari Pemerintah Jepang
seharusnya masyarakat juga
dapat meniru sikap masyarakat
Jepang yang terkenal memiliki
karakter yang sangat bagus
terutama dalam hal kedisiplinan.
“masyarakat Jepang terkenal
sangat disiplin dalam berbagai
hal, seharusnya hal ini kita bisa
contoh untuk mendapatkan
generasi yang berkarakter”.
Imbuhnya.
Sementara itu, Konsul Jenderal
Jepang, berharap agar bantuan
yang telah diberikan dapat
bermanfaat bagi para siswa-
siswi. dia juga mengimbau agar
siswa-siswi tersebut terus
belajar dengan rajin, agar bisa
sekolah sampai ke jepang.
“Siswa- siswi MTs Al- Hidayah
selama ini belajar di gedung
lama, bangunan sekolah yang
dibangun dari tahun 1982 dan
berbagi dengan perpustakaan dan
ruang komputer sebagai ruang
kelas.
Semoga, dengan ruang kelas dan
peralatan yang baru dapat
menambah semangat murid-
murid dalam belajar, dan bisa
sekolah sampai di Jepang
sehingga menjadi jembatan
penghubung antara jepang dan
Indonesia,” ujarnya.
Masaki menambahkan bahwa
program bantuan tersebut
merupakan bentuk komitmen
Jepang untuk terus mempererat
persahabatan antara Indonesia
dan Jepang, yang pada tahun ini
telah masuk Tahun ke 60.
“Jepang dan Indonesia adalah
sahabat. Mudah-mudahan
dengan program ini akan lebih
mempererat persahabatan
kita,”imbuhnya.
Semoga i’tikad baik yang ada
dapat diterima secara baik
dengan merawat dan
menggunakan fasilitas sekolah
sebaik mungkin sehingga
bantuan ini diharapkan dapat
berkontribusi serta bermanfaat
secara optimal dalam jangka
waktu yang panjang.
Acara Peresmian dilaksanakan
dengan penandatanganan
prasasti oleh Konsul Jepang
disaksikan Bupati, Kepala
Kemenag dan Forpimka
Plumpang serta secara simbolis
juga dilakukan pemotongan balon
dan peninjauan gedung yang
telah diresmikan.
Sebelumnya, Pemerintah Jepang
melalui Konsulat Jenderal
Jepang di Surabaya telah
mengadakan penandatanganan
kontrak bantuan hibah di bidang
keamanan manusia tahun
anggaran 2016, yang
pelaksanaan dilaksanakan tahun
2017, dengan total dana sekitar 3
Milyar Rupiah untuk 4 proyek
yaitu di Kabupaten Sampang,
Kabupaten Ngawi, Kabupaten
Tuban, dan Kabupaten Malang.
Bantuan ini menunjukkan tekad
pemerintah Jepang untuk terus
berkontribusi pada dunia di
bidang keamanan manusia
khususnya di Jawa Timur.
- Sementara dana yang diberikan
untuk MTs. AL- Hidayah sebesar
725.716.000 rupiah, dengan
rincian yaitu untuk rehabilitasi 1
ruang kelas, Pembangunan 4
ruang kelas baru, 2 unit toilet,
dan pengadaan mebel untuk 4
kelas baru. (m@m)