DETIK KASUS SIDOARJO | GOTONG ROYONG MEMBANGUN MASJID BERSAMA TNI – RAKYAT

 

Sidoarjo, detikkasus.com – Menyambut hari Juang Kartika tahun 2017 Koramil 0816/15 Sukodono bersama masyarakat melaksanakan Gotong Royong Bangun Tempat ibadah.

Gotong Royong di era kemajuan Zaman saat ini semakin terkikis seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, dapat kita rasakan di era dahulu kehidupan masyarakat kita mempunyai peran aktif dalam membangun diwilayah lingkugan / desanya tanpa pamrih , semuanya dikerjakan dengan gotong royong tanpa pandang buluh, masyarakat Indonesia yang ramah tamah dan sopan santun menjadi ciri khas bangsa kita tetapi saat ini apa yang suda menjadi kepridian masyarakat kita lambat laun terkikis hilang, rasa kepedulian kurang dan sifat kegotong royongan sd tidak bisa ditemui lagi.

Baca Juga:  Panglima TNI Pimpin Sertijab Kepala Pusat Keuangan TNI

Untuk itu Koramil 0816/15 Sukodono, Kapten Inf. Moh. Said ( Danramil Sukodono ) bersama Instansi terkait dan masyarakat dilingkungan setempat pada hari minggu tanggal 18 Nopember 2017 pkl. 08.00 s.d selesai mengajak menumbuhkan kembali salah satu ciri masyarakat kita yaitu sifat GOTONG ROYONG melalui membangun sebuah madjid AMANATUL UMAH yang terletak di dusun Lengki Ds. Jumputrejo Kec. Sukodono Kab. Sidoarjo untuk bersama-sama dengan masyarakat dilingkungan tersebut melaksanakan pengecoran pembangunan masjid tersebut.

Baca Juga:  Personil Lalu Lintas Lakukan Giat Pengaturan di Depan Kantor Camat Seririt

Alhamdulillah niat baik untuk melaksanakan giat kerja secara gotong royong mendapatkan apresiasi dari pimpinan pemerintah desa dan masyarakat setempat sangat baik dan responsif dari semua pihak termasuk tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat , dengan keberadaan koramil beserta seluruh anggota di tempat ikut kerja bersama-sama bisa menjadikan semangat tersendiri di mata hati masyarakat banyak.

Baca Juga:  Angkutan Umum di Wonogiri Mulai Diperiksa Petugas, Reporter - Arifin.

Dalam membangun dan menata pembangunan diwilayah, masyarakat kita saat ini tidak cukup dengan seruan seperti yang suda di programkan oleh baik pemdes, pemkab sampai pemerintah pusat, mereka butuh perlindungan,pengayoman dan sosok/figur yang bisa dijadikan panutan yang baik untuk memajukan dilingkungan desanya. (Ze).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *