DETIK KASUS | NELAYAN MENGGELAR TRADISI LARUNGAN SEDEKAH LAUT

 

Detikkasus.com | Provinsi Jawa Tengah-Kabupaten Demak, Bertempat di TPI Desa Bungo, Kecamatan Wedung, Demak, Jawa tengah para nelayan menggelar Tradisi Larungan Sedekah Laut (Syawalan), dengan melepas kepala kambing ke tengah lautan lepas. Acara ini merupakan tradisi tahunan sebagai wujud syukur atas hasil laut yang berlimpah. Nampak ratusan warga memadati lokasi untuk menyaksikan tradisi di salah satu kampung nelayan di Kota Wali tersebut.Sabtu (23/06/18)

Hadir dalam acara tersebut Bupati Demak H.M.Natsir.S.Pd,M.Pd , Dandim 0716/Demak Letkol Inf Abi Kusnianto, Kepala Dinas Pariwisata Demak Rudi Santosa , Muspika Kec. Wedung dan tamu undangan lainnya.

Baca Juga:  Unit Binmas Polsek Singaraja Laksanakan Pembinaan dan Penyuluhan Dampak Buruknya Narkoba Ke Sekolah- Sekolah

Dalam sambutannya Bupati Demak mengharapkan supaya kegiatan Larungan bisa dilanjutkan untuk tahun-tahun yang akan datang sehingga dengan acara ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Bungo. Setelah sambutan bapak Bupati dilanjutkan dengan pembacaan doa dan dilanjutkan dengan acara tradisi larungan.

Dalam rangkaian ritual tradisi tersebut, tokoh agama setempat mengawali dengan membakar kemenyan disertai membaca doa khusus di atas perahu yang berjalan menuju ke tengah laut. Saat itu ada sekitar empat kapal berisi puluhan nelayan Desa Bungo beriringan mengikuti ritual larung sesaji tersebut. Setelah beberapa saat kemudian miniatur perahu dari batang pisang berisi bungkusan putih berupa kepala kambing yang telah dipersiapkan diturunkan ke laut.

Baca Juga:  MediaJejak Kasus Group Jalin Silaturahmi dengan Pendam IV Diponegoro untuk Tingkatkan Kemitraan

Segera para pemuda terjun ke laut untuk menghanyutkan sesaji tersebut ke tengah laut. Mereka lantas memutari sesaji sebelum meninggalkannya.

Tokoh Agama Desa Bungo, menjelaskan, tradisi larung sesaji sudah dilakukan sejak ratusan tahun silam. Selain bentuk rasa syukur terhadap sang khalik atas hasil laut yang melimpah, langkah ini sekaligus untuk menghormati keberadaan para penjaga laut.

Baca Juga:  Antisipasi Obat PCC Patroli Polsek Tejakula Sambangi Toko Obat

“Kami bersyukur kepada Allah SWT atas hasil laut yang melimpah. Sebagai nelayan yang menghabiskan waktu di laut, kami juga menghormati keberadaan para penghuni laut. Larung sesaji juga tersisip harapan terbebas dari musibah buruk yang menimpa nelayan”, ungkap Sukamto salah satu tokoh agama di desa Bongo.

Belakangan pemerintah setempat mulai membidik tradisi larung sesaji sebagai even pariwisata tahunan. (Tim9)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *